Ketentuan Abortus Buatan Dalam Perundang-undangan.

12 3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi 4. Ingin melakukan bunuh diri 5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang 6. Tidak bisa menikmati lagi seksual Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya. 21, 24

2.1.6. Ketentuan Abortus Buatan Dalam Perundang-undangan.

Abortus provokatus, adalah aborsi yang disengaja baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat. Aborsi provocatus merupakan istilah lain yang secara resmi dipakai dalam kalangan kedokteran dan hukum. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. Menurut Fact Abortion, Info Kit on Women’s Health oleh Institute For Social, Studies anda Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan” aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur ovum yang telah dibuahi rahim uterus, sebelum janin fetus mencapai 20 minggu.” Aborsi yang dilakukan secara sengaja abortus provocatus ini terbagi menjadi dua: Universitas Sumatera Utara 13 a. Abortus provocatus medicinalis. Adalah aborsi yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi medis, yaitu apabila perilaku aborsi tidak diambil akan membahayakan jiwa ibu. Abortus provokatus medisinalis artificialis therapeuticus adalah aborsi yang dilakukan dengan disertai indikasi medis. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medis adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Adapun syarat-syarat yang ditentukan sebagai indikasi medis adalah: 1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan sesuai dengan tanggung jawab profesi. 2. Harus meminta pertimbangan tim ahli ahli medis lain, agama, hukum, psikologi. 3. Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat. 4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah. 5. Prosedur tidak dirahasiakan. 6. Dokumen medik harus lengkap. 24, 25 b. Abortus provocatus criminalis. Adalah aborsi yang terjadi oleh karena perilaku- perilaku yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi Universitas Sumatera Utara 14 medis, sebagai contoh aborsi yang dilakukan dalam rangka melenyapkan janin sebagai akibat hubungan seksual di luar perkawinan. Secara umum pengertian abortus provokatus criminalis adalah suatu kelahiran dini sebelum bayi itu pada waktunya dapat hidup sendiri di luar kandungan. Pada umumnya janin yang keluar itu sudah tidak bernyawa lagi. 23, 24, 25 Sedangkan secara yuridis abortus provokatus criminalis adalah setiap penghentian kehamilan sebelum hasil konsepsi dilahirkan, tanpa memperhitungkan umur bayi dalam kandungan dan janin dilahirkan dalam keadaan mati atau hidup. Bertolak pada pengertian di atas, dapatlah diketahui bahwa pada abortus provocatus ini ada unsur kesengajaan. Artinya, suatu perbuatan atau perilaku yang dilakukan agar kandungan lahir sebelum tiba waktunya. Menurut kebiasaan maka bayi dalam kandungan seorang wanita akan lahir setelah jangka waktu 9 bulan 10 hari. Hanya dalam hal tertentu saja seorang bayi dalam kandungan dapat lahir pada saat usia kandungan baru mencapai 7 bulan ataupun 8 bulan. 23,24,25,26 Universitas Sumatera Utara 15

2.2. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Masa remaja adalah masa peralihan antara masa anak- anak dan masa dewasa. Orang menyebut masa remaja sebagai masa yang paling indah. Tetapi berlawanan dengan itu, orang menyebutkan juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan kerawanan ini muncul karena pada masa remaja terjadi sesuatu yang baru., yaitu perubahan-perubahan fisik dan psikis. Secara fisik, perubahan yang nyata ialah pertumbuhan tulang dan perkembangan alat kelamin serta tanda-tanda seksual sekunder seks, baik pada laki-laki maupun perempuan. Hormon seks yang penting ialah testosteron, estrogen dan progesteron. Pada perempuan, tanda fisik yang pertama menunjukkan perkembangan seksual ialah perkembangan payudara. Perkembangan ini diikuti oleh tumbuhnya rambut dibagian pubis dan disekital alat kelamin, dan terjadinya menstruasi. Seiiring dengan itu, alat-alat kelamin perempuan, baik yang bagian luar maupun bagian dalam juga berkembang menjadi sempurna. Alat kelamin bagian luar terdiri dari labia mayora bibir besar, labia minora bibir kecil dan klitoris. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari vagina yang dibagian lubang luarnya mempunyai hymen selaput darah, rahim, dua saluran telur dan dua indung telur. Gangguan perkembangan mengakibatkan alat kelamin tidak sempurna dan tidak berfungsi. Universitas Sumatera Utara