Kegiatan Pemeliharaan Sarana Prasarana Antar Desa Pengertian

PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 132 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur 3. Pemeliharaan Pintu Air Pintu air harus dipelihara agar selalu dapat dibuka dan ditutup dengan sempurna serta terhindar dari korosi atau pelapukan, sehingga distribusi pembagian air dapat berjalan lancar. Kegiatan yang perlu dilakukan sebagai berikut:  Secara teratur dalam jangka waktu tertentu harus diperiksa dengan cara dibuka penuh dan ditutup penuh, untuk mengetahui kerusakan yang mungkin terjadi;  Alat penggerak batang ulir, batang pengangkat, sponing secara teratur dalam jangka waktu tertentu harus dibersihkan dan dilumasi dengan minyak pelumas atau gemuk grease;  Untuk menghindari korosi, maka daun-daun pintu dan bagian-bagian konstruksi yang lain yang terbuat dari besi harus dicat dengan cat anti karat setahun sekali selambat-lambatnya dua tahun sekali. Pintu air yang terbuat dari kayu, secara teratur tiap tahun harus dicat untuk mencegah pelapukan. Bahan, peralatan dan perlengkapan kerja yang biasanya diperlukan dalam kegiatan pemeliharaan diantaranya:  Bahan-bahan. Bahan bangunan yang diperlukan untuk pemeliharaan bangunan seperti semen, pasir dan batu kali;  Peralatan. Alat kerja yang menunjang kegiatan pemeliharaan meliputi cangkul, sabit, cetok, linggis, sekop dan alat pemadat;  Perlengkapan kerja. Topi, lampu senter, jas hujan dsb.

K. Kegiatan Pemeliharaan Sarana Prasarana Antar Desa

Kegiatan pemeliharaan sarana prasarana antar Desa perlu dibicarakan bersama antara dua atau lebih desa yang memanfaatkan prasarana tersebut. Pembicaraan dilakukan terutama terkait dengan jadwal kegiatan dan pembagian tugas masing-masing tim desa. Selain itu perlu juga dipertimbangkan perlu tidaknya menerapkan sanksi lokal bagi desa yang tidak melakukan pemeliharaan. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan rasa kepemilikan dan agar fungsi sarana prasarana yang telah dibangun dapat bermanfaat dalam jangka waktu panjang. PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 133 PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 134 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Pokok Bahasan 5 PENINGKATAN KAPASITAS KADER TEKNIK PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 135 PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 136 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur SPB 5.1. Lembar Informasi Kajian Kebutuhan Peningkatan Kapasitas Kader Teknik

A. Pengertian

Kajian peningkatan kapasitas Kader Teknik dilakukan untuk mempersiapkan pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menghadapi lingkungan dan kondisi tugas. Oleh karena itu, penanggungjawab atau pengelola perlu melakukan penyiapan kemampuan personal yang dimulai dengan penilaian atau analisis kebutuhan pendamping AKP dalam hal ini Kader Teknik. Salah satunya dilaksankan melalui serangkaian kegiatan analisis kebutuhan pelatihan yang dikenal dengan istilah Training Need Assessment TNA. Menzel dan Messina 2011:22 menjelaskan , ―A TNA is only the first critical stage in any training cycle. Thus, a TNA is quite simply a way of identifying the existing gaps in the knowledge and the strengths and weaknesses in the processes that enable or hinder effective training programs being delivered .‖ Artinya, TNA merupakan tahap kritis pertama dalam siklus pelatihan. Melalui TNA, manajemen mengidentifikasi kesenjangan yang ada dalam pengetahuan dan kekuatan dan kelemahan dalam proses yang memungkinkan atau menghambat program pelatihan. Analisis kebutuhan pendamping memiliki kaitan yang erat dengan perencanaan peningkatan kapasitas pendamping, di mana perencanaan yang paling baik didahului dengan mengidentifikasikan masalah atau kebutuhan. Hasil dari analisis kebutuhan pendamping akan menjadi masukan dalam perencanaan pengembangan kapasitas pendamping. Moore 1978,Schuler 1993 dalam Wulandari 2005:79 menyimpulkan bahwa dalam menentukan kebutuhan dapat diperoleh dari persamaan berikut ini: kinerja standar-kinerja aktual = kebutuhan pelatihan. Hal Ini berarti perbedaan antara kinerja yang ingin dicapai dengan kinerja sesungguhnya merupakan kebutuhan pelatihan. Analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan sangat penting, rumit, dan sulit. Hariadja 2007 mengungkapkan bahwa menentukan kebutuhan peningkatan kapasitas sangat penting sebab di samping menjadi landasan kegiatan selanjutnya seperti pemilihan metode pelatihan yang tepat, biaya pelatihannya tidak murah PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 137 sehingga jika pelatihan tidak sesuai dengan kebutuhan, selain tidak meningkatkan kemampuan organisasi juga akan menghabiskan banyak biaya. Selanjutnya dikatakan rumit dan sulit sebab perlu mendiagnosis kompetensi organisasi pada saat ini dan kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kecenderungan perubahan situasi lingkungan yang sedang dihadapi dan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Analisis kebutuhan pelatihan mengambil peran yang penting dalam menyajikan informasi sebagai upaya sistematis untuk mengenai kebutuhan Pendamping Desa dalam rangka perbaikan kinerja. Menurut Barbazette 2006: 5, bahwa analisis kebutuhan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kinerja atau menutupi kinerja yang tidak memenuhi standar. Oleh karena itu, analisis kebutuhan menjadi sumber informasi penting dalam merumuskan kebijakan dan strategi pengembangan kapasitas Pendamping Desa.

B. Tujuan