PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 33
B. Prinsip-Prinsip
Prinsip-prinsip  pengamanan  sosial  dan  lingkungan  yang  dibangun  dalam  kegiatan sarana prasarana Desa, yaitu:
1. Usulan  Kegiatan  sarana  prasarana  Desa  tidak  akan  membiayai  kegiatan  apapun
yang  dapat  mengakibatkan  dampaknegatif  yang  serius  dan  tidak  dapat diperbaikidipulihkan.  Bila  diperkirakan  kegiatanakan  menimbulkan  dampak
negatif,  maka  perlu  dipastikan  adanya  upaya  mitigasi  yangdapat  meminimalkan dampak negatif tersebut, baik pada tahap perencanaan, persiapan maupun tahap
pelaksanaan;
2. Usulan  kegiatan  sarana  prasarana  tidak  akan  membiayai  kegiatan  yang  karena
kondisi  lokal  tertentu  tidak  memungkinkan  terjadinya  konsultasi  publik  yang memadai  dengan  masyarakat,  baik  yang  terkena  dampak  langsung  maupun
penerima manfaat;
3. Usulan  kegiatan  sarana  prasarana  harus  sesuai  dengan  Rencana  Tata  Ruang
Wilayah RTRW dan menghindari potensi terjadinya konflik sosial, persengketaan tanah, menghilangkan kearifan lokal, dan juga menghindari wilayah-wilayah yang
dilindungi yang telah ditetapkan oleh pemerintahkementerian terkait;
4. Usulan  kegiatan  harus  sesuai  dengan  Rencana  Tata  Ruang  Wilayah  RTRW  dan
menghindari  wilayah-wilayah  yang  dilindungi  yang  telah  ditetapkan  oleh Kementerian Lingkungan;
5. Setiap usulan kegiatan sarana prasarana yang akan memiliki dampak lingkungan
harus  dilengkapi  dengan  rencana  pengelolaan  lingkungan  sebagai  langkah mitigasi dampak;
6. Usulan  kegiatan  sarana  prasarana  harus  menghindari  atau  meminimalkan
dampak  lingkungan  negatif,  dan  harus  mencari  desain  dan  material  alternatif untuk meminimalkan dampak lingkungan negatif.
7. Setiap  keputusan,  laporan,  dan  perencanaan  yang  berkaitan  dengan  kerangka
pengamanan  harus  dikonsultasikan  dan  disebarluaskan  terutama  kepada  warga yang berpotensi terkena dampak.Khusus bagi masyarakat terkena dampak harus
diberikan  kesempatan  untuk  terlibat  dalam  pengambilan  keputusan  serta menyampaikan  aspirasi  termasuk  keberatan  atas  rencana  kegiatan  yang
berpotensi dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
C. Kriteria Penapisan Pengamanan Sosial dan Lingkungan
Pendamping  harus  memastikan  bahwa  usulan  kegiatan  yang  disampaikan  oleh masyarakat  kepada  masyarakat  harus  diperiksa  dengan  kriteria  penapisan  dampak
sosial dan lingkungan yang telah ditentukan, dalam hal ini harus dipastikan bahwa tidak ada proyek yang akan membutuhkan ANDAL atau UKLUPL. Pada pelaksanaan kegiatan
sarana prasarana Desa, maka potensi munculnya dampak negatif sosial danlingkungan cukup  besar.Oleh  karena  itu,  pemahaman  dan  kepatuhan  terhadap  prinsip-
PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR
34
| Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur
prinsippengamanan  sosial  dan  lingkungan  penting  bagi  pemangku  kepentingan  yang terlibat dalam kegiatan sarana prasarana.
Usulan  kegiatan  sarana  prasarana  Desa  yang  tercantum  didalam  RPLPRTPLP yang  mungkin  membutuhkan  ANDAL  atauUKLUPL  harus  dibiayai  dari  sumber
lain.Selanjutnya,  langkah  pemantauan  dampak  dan  atau  pelaksanaan  mitigasi  untuk kegiatansarana prasarana harus dipastikan pelaksanaannya.
Secara  umum,  pada  saat  penapisan  awal,  jenis  kegiatan,  skala,  lokasi,  kepekaan dan sifat sertabesaran dampak potensial, akan diidentifikasi dengan mengklasifikasikan
usulan kegiatan dalam empat kategori, sebagai berikut: 1.
Kegiatan  sarana  prasarana  yang  membutuhkan  ANDAL,  mengacu  pada  Permen LH  no.  112006  tentang  jenis  kegiatan  yang  membutuhkan  ANDAL.  Usulan
kegiatan  sarana  prasarana  yang  masuk  kategori  initidak  akan  dibiayai  oleh  APB Desa;
2. Kegiatan yang membutuhkan UKL dan UPL berdasarkan studi terbatas tetapi site-
specific,mengacu pada Kepmen PU no. 17KPTSM2003 mengenai jenis kegiatan di  bidangPekerjaan  Umum  yang  membutuhkan  UKLUPL  serta  Permen  LH-
132010  mengenai  UKLUPLdan  SPKPPL.  Diharapkan  bahwa  semua  usulan kegiatan sarana prasarana tidak ada satupun yangmasuk kriteria ini;
3. Kegiatan yang cukup dengan Pedom an Operasional Baku POB, dimana praktek
yang baikakan cukup untuk melindungi lingkungan. POB untuk jenis kegiatan ini dapat mengacu padaPOB yang dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya, Kementerian
PU  untuk  beberapa  jenis  proyektermasuk  upaya-upaya  untuk  mengendalikan debu, kebisingan, dan lalu lintas di lokasikonstruksi; spesifikasi untuk penimbunan
dan  penanaman  kembali  wilayah  yang  terganggu  Untuk  mencegah  erosi;  dan prosedur untuk mengendalikan dampak negatif pada lokasi tempat pembuangan
sampah;
4. Kegiatan  sarana  prasarana  yang  tidak  membutuhkan  studi  lingkungan,  dimana
tidak  akan  ada  konstruksi,gangguan  terhadap  tanah  atau  air  atau  buangan polutan.  Kriteria  ini  membutuhkanpernyataan  pengelolaan  lingkungan  seperti
yang diatur dalam PERMENLH 132010.
Spesifikasi  desain  termasuk  pertimbangan  pengelolaan  lingkungan  untuk penyediaan air bersih,toilet umum, jalan desa, TPS, pasar dan jembatan harus mengacu
pada Prosedur OperasiBaku SOP yang sudah ditentukan.Penapisan Lingkungan Hidup pada  usulan  kegiatan  masyarakat  didasarkan  pada  ketentuan  yang  tercantum  pada
Permen  LH-112006  untuk  ANDAL  Mengenai  Jenis  Kegiatan  Usaha  yang membutuhkan  ANDAL;  Kepmen  PU-17KPTSM2003  untuk  UKLUPL  Mengenai
KeputusanJenis Kegiatan di Bidang PU yang membutuhkan UPL and UKL; dan Permen LH-132010mengenai UKL-UPL dan SPKPPL.
D. Alur Pelaksanaan Pengamanan Sosial dan Lingkungan