Kerangka Analitik Hipotesis PENDAHULUAN

77 control unit akan semakin efisien transfer energi ke beban, dimana nantinya berpengaruh kepada pemakaian energi listrik secara keseluruhan.

II. PROSEDUR DAN METODOLOGI

Untuk merealisasikan sebuah battery control unit pada penelitian ini dilakukan tahapan ‐tahapan yang meliputi kajian teoritis, literatur pustaka, perancangan, pengujian dan perbaikan serta pengukuran. Adapun konsep dari aplikasi pemanfaatan energi surya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gambar

1. Sistem energi surya

Keterangan : 1. Panel surya 2. Battery Control Unit BCU 3. Battery 4. Jaringan setara PLN 5. Beban Dari gambar di atas peran BCU sangat penting dalam modul energi surya. Tanpa adanya BCU energi yang dihasilkan tidak bisa disimpan dalam baterai. Jika BCU tidak digunakan, 78 maka langsung dipasang inverter DC to AC. Adapun sistem BCU yang dibuat dapat dilihat dalam Gambar 2. DC to AC Converter Mikrokontroller Baterai Sensor Tegangan, Arus, Temperatur Interface DISPLAY LCD CONTROL KEYPAD IO, RS-232485 Switch 2 Switch 1 220 Vac sistem PLN Panel Surya Modul Sun Tracer ©2011 PPET-LIPI. Revisi 0 Gambar

2. Blok Diagram Battery Control Unit BCU

Pada Gambar 2 dapat dijelaskan bagian tiap blok sebagai berikut : 1. Mikrokontroler ; sebagai kendali utama pada sistem BCU yang mengolah data dan mengirimkan data dari ke modul sun tracer, menampilkan data baterai ke LCD, membaca data baterai arus, tegangan, temperatur. 2. Interface; mengolah sinyal output sensor supaya bisa dibaca oleh mikrokontroler. 3. Perangkat sensor; membaca data baterai selama proses charge dan discharge 4. Modul sun tracer dan MPPT; menentukan lokasi dari panel surya agar menangkap sinar matahari yang optimal dan memaksimalkan daya output. 5. Inverter DC to AC; mengubah tegangan 12~24 V DC ke tegangan 220 V AC . 6. Switch 1 : mengatur input dari inverter DC to AC. Jika siang hari sumber dari panel surya dan jika malam hari sumber dari baterai. 7. Switch 2 : pada saat proses charging maka switch 1 akan on.