135
Pengembangan Through‐Wall Radar
Untuk Life Detector
Dr. Purwoko Adhi
136
LEMBAR
PENGESAHAN
1. Judul
Kegiatan Penelitian :
Pengembangan Through‐Wall Radar untuk
Life Detector
2. Kegiatan
Prioritas :
Informatika dan Telekomunikasi
3. Peneliti
Utama :
Nama :
Dr. Purwoko Adhi
Jenis Kelamin
: Pria
4. Sifat
Penelitian :
Lanjutan Tahun ke 2
5. Lama
Penelitian :
3 tiga Tahun
6. Biaya
Total 2011 :
Rp. 298.181.000,‐
Bandung, 31 Desember 2012
Disetujui, Ka.
Pusat Peneltian Elektronika dan
Telekomunikasi ‐ LIPI
Dr. H i s k i a
NIP. 19650615 199103 1 006
Peneliti Utama
Dr. Purwoko Adhi .
NIP. 19670911 198701 1 001
137
ABSTRAK
Pengembangan through‐wall radar bertujuan untuk menjawab kebutuhan akan
perangkat life detector. Perangkat ini dibutuhkan dalam upaya penyelamatan korban
gempa bumi yang terjebah dibalik reruntuhan gedung, yang harus dilakukan secara
cepat dan hati‐hati, untuk meningkatkan kemungkinan korban hidup dapat
diselamatkan. Through
‐wall radar menggunakan prinsip radar UWB yang banyak digunakan untuk ground
penetrating radar GPR. Salah satu tipe radar UWB adalah radar FM‐CW. Radar UWB
FM‐CW menggunakan prinsip yang sama dengan Radar FM‐CW yang digunakan untuk
radar permukaan atau radar udara. Perbedaannya, Radar UWB FM‐CW menggunakan
frekuensi yang lebih rendah namun memiliki bandwidth sinyal yang jauh lebih
lebar. Komponen
atau subsitem penting dari sebuah radar UWB FM‐CW adalah rangkaian frekuensi
radio, pembangkit chirp wideband, akuisisi data, dan software pengolah sinyal dan
penampil. Tantangan dalam teknologi FM‐CW adalah kopling antara pemancar dan penerima,
di mana sinyal langsung dari pemancar akan bocor dan diterima oleh penerima
dengan level yang cukup tinggi, sehingga mengalahkan sinyal yang dipantulkan
oleh objek . Untuk mengatas masalah ini digunakan switch RF yang mungkinkan
pemancaran dan penerimaan secara bergantian. Tantangan dalam pengembangan
pembangkit chirp wideband adalah bandwidth yang sangat lebar, linearitas
frekuensi terhadap waktu, level daya yang rata, dan kestabilan.
Kata kunci: radar, through wall, life detector, gempa bumi, ultra wide band UWB
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara rawan gempa. Gempa yang berkekuatan cukup besar
berpotensi menyebabkan runtuhnya gedung‐gedung. Dalam banyak kasus runtuhnya
gedung, korban, baik meninggal maupun hidup, terjebak dalam reruntuhan gedung.
Upaya penyelamatan harus dilakukan secara cepat dan hati‐hati untuk memastikan
korban hidup dapat diselamatkan.
138 Tanpa
informasi yang akurat mengenai keberadaan korban hidup di balik reruntuhan,
penyelamatan memerlukan waktu yang lama, sehingga mengurangi kemungkinan
korban hidup dapat diselamatkan. Salah satu upaya dalam mengatasi masalah
ini adalah penggunaan life detector untuk menemukan lokasi korban hidup. Keberadaan
korban hidup bisa dideteksi dari gerakannya menggunakan through‐wall radar
yang mampu mendeteksi objek di balik tembok atau beton. Pengembangan
through‐wall radar bertujuan untuk menjawab kebutuhan akan perangkat
life detector. Through‐wall radar menggunakan prinsip radar UWB yang banyak
digunakan untuk ground penetrating radar GPR. Salah satu tipe radar UWB adalah
radar FM‐CW. Radar UWB FM‐CW menggunakan prinsip yang sama dengan Radar
FM‐CW yang digunakan untuk radar permukaan atau radar udara. Perbedaannya, Radar
UWB FM‐CW menggunakan frekuensi yang lebih rendah namun memiliki bandwidth
sinyal yang jauh lebih lebar. Pengembangan
sistem through‐wall radar meliputi pengembangan sub‐sub sistem, modul
‐modul, atau komponen‐komponen penyusunnya. Komponen atau subsitem penting
dari sebuah radar UWB FM‐CW adalah rangkaian frekuensi radio, pembangkit chirp
wideband, akuisisi data, dan software pengolah sinyal dan penampil. Tantangan dalam
teknologi FM‐CW adalah kopling antara pemancar dan penerima, di mana sinyal langsung
dari pemancar akan bocor dan diterima oleh penerima dengan level yang cukup
tinggi, sehingga mengalahkan sinyal yang dipantulkan oleh objek . Untuk mengatas
masalah ini digunakan switch RF yang mungkinkan pemancaran dan penerimaan
secara bergantian. Tantangan dalam pengembangan pembangkit chirp wideband
adalah bandwidth yang sangat lebar, linearitas frekuensi terhadap waktu, level
daya yang rata, dan kestabilan. Modul akuisisi data berfungsi mengubah sinyal beat menjadi data digital yang siap
diolah oleh komputer PC. Pengiriman data dari modul data akuisisi ke PC bisa
dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui PCI, USB, dan sebagainya. Untuk alasan
kepraktisan USB dipilih sebagai jalur data dari modul ke PC.