Metodologi Jadwal Kegiatan 2012 Pengembangan

3. Pengujian Perangkat Keras dan Lunak Radar 4. Sertifikasi Radar ISRA 5. Evaluasi dan Perbaikan 6. Publikasi Ilmiah Gambar 7. Desain Radar versi prototip IV tahun 2012. Gambar 8. Dudukan motor dan antena Radar. Gambar 9. Sistem mekanik keseluruhan Radar. • Berikut Gambar Kemajuan Mekanikal Antena X band Gambar 10. Sistem antena tampak depan Gambar 11. Sistem antena tampak belakang Gambar 12. Sistem antena tampak Samping Gambar 13. Sistem antena untuk pengarah Gambar 14. Dudukan Antena Gambar 15. Sistem motor antena tampak bawah Gambar 16. Sistem motor antena tampak samping Gambar 17. Antena Array X‐Band Berikut Tabel Hasil Pengukuran Antena Array X‐Band untuk Gambar 17 Tabel 1. Hasil Pengukuran Antena Array X‐Band Variabel Hasil Pengukuran VSWR 9,4 GHz 1,205 S11 9,4 GHz ‐18,485 dB Impedansi 9,4 GHz 41,485 Ω Rang. Frekuensi VSWR 1,5 9,27975 GHz sd 9,4495 GHz Antena 1 BW 169,75 MHz VSWR 9,4 GHz 1,206 S11 9,4 GHz ‐20,559 dB Impedansi 9,4 GHz 41,989 Ω Rang. Frekuensi VSWR 1,5 9,31725 GHz sd 9,4815 GHz Antena 2 BW 164,25 MHz VSWR 9,4 GHz 1,165 S11 9,4 GHz ‐22,337 dB Impedansi 9,4 GHz 43,462 Ω Rang. Frekuensi VSWR 1,5 9,3125 GHz sd 9,48275 GHz Antena 3 BW 170,25 MHz VSWR 9,4 GHz 1,171 S11 9,4 GHz ‐22,057 dB Impedansi 9,4 GHz 42,631 Ω Rang. Frekuensi VSWR 1,5 9,30125 GHz sd 9,471 GHz Antena 4 BW 169,75 MHz VSWR 9,4 GHz 1,168 S11 9,4 GHz ‐22,201 dB Impedansi 9,4 GHz 43,242 Ω Rang. Frekuensi VSWR 1,5 9,3 GHz sd 9,478 GHz Antena 5 BW 178 MHz VSWR 9,4 GHz 1,197 S11 9,4 GHz ‐20,911 dB Impedansi 9,4 GHz 43,112 Ω Rang. Frekuensi VSWR 1,5 9,31575 GHz sd 9,48425 GHz Antena 6 BW 168,5 MHz VSWR 9,4 GHz 1,270 S11 9,4 GHz ‐18,485 dB Impedansi 9,4 GHz 40,788 Ω Rang. Frekuensi VSWR 1,5 9,3235 GHz sd 9,47625 GHz Antena 7 BW 152,75 MHz VSWR 9,4 GHz 1,178 S11 9,4 GHz ‐21,709 dB Impedansi 9,4 GHz 44,428 Ω Rang. Frekuensi VSWR 1,5 9,31175 GHz sd 9,4905 GHz Antena 8 BW 178,75 MHz Dari hasil pengukuran didapat, spesifikasi sesuai dengan yang diharapan, dengan VSWR dibawah 1,5 dan lebar bandwidth di atas 60 MHz serta impedansi yang mendekati 50 Ω. A. Antena 1 Dari gambar di atas, didapatkan nilai VSWR pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 1,205 Dari gambar di atas, didapatkan nilai S11 pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar ‐20,603 dB Dari gambar di atas, didapatkan Impedansi pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 41,485 Ω

B. Antena 2

Dari gambar di atas, didapatkan nilai VSWR pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 1,206 Dari gambar di atas, didapatkan nilai S11 pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar ‐20,559 dB Dari gambar di atas, didapatkan Impedansi pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 41,989 Ω

C. Antena 3

Dari gambar di atas, didapatkan nilai VSWR pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 1,165 Dari gambar di atas, didapatkan nilai S11 pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar ‐22,337 dB Dari gambar di atas, didapatkan Impedansi pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 43,462 Ω

D. Antena 4

Dari gambar di atas, didapatkan nilai VSWR pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 1,171 Dari gambar di atas, didapatkan nilai S11 pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar ‐22,057 dB Dari gambar di atas, didapatkan Impedansi pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 42,631 Ω

E. Antena 5

Dari gambar di atas, didapatkan nilai VSWR pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 1,168 Dari gambar di atas, didapatkan nilai S11 pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar ‐22,201 dB Dari gambar di atas, didapatkan Impedansi pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 43,242 Ω

F. Antena 6

Dari gambar di atas, didapatkan nilai VSWR pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 1,197 Dari gambar di atas, didapatkan nilai S11 pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar ‐20,911 dB Dari gambar di atas, didapatkan Impedansi pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 43,112

G. Antena 7

Dari gambar di atas, didapatkan nilai VSWR pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 1,270 Dari gambar di atas, didapatkan nilai S11 pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar ‐18,485 dB Dari gambar di atas, didapatkan Impedansi pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 40,788 Ω

H. Antena 8

Dari gambar di atas, didapatkan nilai VSWR pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 1,178 Dari gambar di atas, didapatkan nilai S11 pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar ‐21,709 dB Dari gambar di atas, didapatkan Impedansi pada Frekuensi 9,4 GHz, sebesar 44,428 Ω

III. Rencana Selanjutnya tahap IV

Rencana kegiatan selanjutnya sampai dengan akhir tahun 2012 adalah: • Penyelesaian sertifikasi TKDN tingkat komponen dalam negeri dan kelaikan dari Dislitbang TNI‐AL • Pembuatanrealisasi sistem mekanik antena. • Perakitan dan pengetesan perangkat keras. • Pemasangan modul 2 antena. • Pemasangan motor penggerak Radar. • Pembuatan perangkat lunak software. • Pemasangan aksesoris termasuk power supply. • Pengetesan dan setting antena. • Integrasi software dan hardware. • Pengetesan keseluruhan baik di laboratorium dan di lapangan.

IV. Kendala dan permasalahan

• Pemesanan komponen memakan waktu lama terutama yang dari USA hampir 4 bulan. • Keharusan lelang sehingga menghambat delivery dari komponen‐komponen impor. Prosedur pengadaan ini mengakibatkan sebagian anggota tim Radar ‘menganggur’ karena menunggu datang‐nya komponen impor. • Perlu tambahan SDM terutama untuk bidang software karena mengingat banyaknya pekerjaan terkait Radar. • Peralatan ukur untuk tes dilapangan masih terbatas seperti handheld spectrum analyser dan signal generator. • Perlu kerjasama kemitraan dimasa depan utk pemasangan Radar di daerah 2 supaya bisa dimanfaatkan oleh pemerintahan daerah PEMDA tingkat I dan II.

V. Kesimpulan

Telah disampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan litbang DIPA Tematik dengan judul pemanfaatan dan pemasangan Radar pengawas pantai yang merupakan kegiatan dengan satuan biaya khusus pada tahun 2012. Output utama dari kegiatan ini adalah satu prototip Radar yang seharusnya dapat dipasang disuatu tempat tertentu yang berdekatan dengan garis pantai dengan bekerjasama dengan mitra Industri PT. INTI dan PEMDA. Kegiatan perakitan, integrasi dan pengetesan akan dilakukan pada pertengahan tahun sampai akhir tahun 2012.

VI. Referensi

1. M.I. Skolnik, ’Radar Handbook’, McGraw‐Hill, 1990. 2. M.I. Skolnik, ’Introduction to Radar Systems’, McGraw‐Hill, 2002. 3. S. Kingsley and S. Quegan, ’Understanding Radar Systems’, CHIPS. 4. Leo P. Ligthart, ’Short Course on Radar Technologies’, International Research Centre for Telecommunications‐transmission and Radar, TU Delft, September 2005. 5. Mark Richards, ’Radar Signal Processing’, McGraw‐Hill, 2005. 6. Bassem R. Mahafza, ‘Radar Systems Analysis and Design Using MATLAB’, Chapman Hall, 2005. 7. Mashury Wahab dan Pamungkas Daud, ‘Image Processing Algorithm for FM ‐CW Radar’, TSSAWSSA Conference 2006, ITB Bandung, 2006. 8. Mashury, ‘Development of Radar Image Processing Algorithm’, Information and Communication Technology Seminar 2006, ITS Surabaya, 2006. 9. Mashury Wahab, Pamungkas Daud, Yuyu Wahyu, Yusuf Nur Wijayanto. “Radar Trainer System for LIPI FM‐CW Radar Network”, ICICI 2007, Bandung. 10. Mashury Wahab, ‘Penggunaan UAIS dan Radar pengawasan pantai untuk monitoring wilayah perairan indonesia’, Seminar Radar nasional 2007, Jakarta. 11. Yusuf Nur Wijayanto, Dadin Mahmuddin, and Mashury Wahab “Perancangan Sistem LFM‐Chirp Radar menggunakan Matlab untuk Menentukan Posisi Target”, IES‐EEPIS‐ITS 2007, Surabaya. 12. Mashury, Yuyu Wahyu, A. Adya Pramudita, and Pamungkas Daud, “Coupled Patch Array Antenna For Surveillance Radar”, International Conference TSSA 2007, Bandung, 2007. 13. Mashury Wahab and Yuyu Wahyu, “Patch Array Antenna For FM‐CW Radar”, International Conference r‐ICT 2007, Bandung, 2007.