Sistem energi surya Blok Diagram Battery Control Unit BCU

78 maka langsung dipasang inverter DC to AC. Adapun sistem BCU yang dibuat dapat dilihat dalam Gambar 2. DC to AC Converter Mikrokontroller Baterai Sensor Tegangan, Arus, Temperatur Interface DISPLAY LCD CONTROL KEYPAD IO, RS-232485 Switch 2 Switch 1 220 Vac sistem PLN Panel Surya Modul Sun Tracer ©2011 PPET-LIPI. Revisi 0 Gambar

2. Blok Diagram Battery Control Unit BCU

Pada Gambar 2 dapat dijelaskan bagian tiap blok sebagai berikut : 1. Mikrokontroler ; sebagai kendali utama pada sistem BCU yang mengolah data dan mengirimkan data dari ke modul sun tracer, menampilkan data baterai ke LCD, membaca data baterai arus, tegangan, temperatur. 2. Interface; mengolah sinyal output sensor supaya bisa dibaca oleh mikrokontroler. 3. Perangkat sensor; membaca data baterai selama proses charge dan discharge 4. Modul sun tracer dan MPPT; menentukan lokasi dari panel surya agar menangkap sinar matahari yang optimal dan memaksimalkan daya output. 5. Inverter DC to AC; mengubah tegangan 12~24 V DC ke tegangan 220 V AC . 6. Switch 1 : mengatur input dari inverter DC to AC. Jika siang hari sumber dari panel surya dan jika malam hari sumber dari baterai. 7. Switch 2 : pada saat proses charging maka switch 1 akan on. 79 Sebelum dilakukan pembuatan Battery Control Unit BCU seperti gambar 2 di atas, beberapa tahapan, sasaran, luaran dan metoda yang dilakukan adalah seperti dijelaskan pada tabel 1 berikut: 79 Tabel

1. Tahapan, Sasaran, Luaran, dan Metodologi

NO. TAHAPAN SASARAN LUARAN METODOLOGI 1 Perencanaan dan perancangan alat Diperoleh literatur tentang karakteristik dari komponen yang diinginkan dan rangkaian yang akan digunakan Prototype BCU 50 Watt Publikasi Ilmiah 1 paper Browsing internet 2 Pembuatan dan pengujian alat Mendapatkan komponen‐komponen yang diperlukan dalam pembuatan sistem Prototype BCU 50‐500 W Publikasi ilmiah 1 paper Melakukan simulasi rangkaian, Pemasangan komponen sesuai dengan rangkaian, melakukan pengujian akhir 106

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III.1 Uraian Teknis Kegiatan Laporan ini memuat kegiatan penelitian tentang pemanfaatan energi surya sebagai energi alternatif yang hingga saat ini masih dirasa kurang optimal, padahal potensi pemanfaatannya cukup besar. Hal ini dikarenakan untuk membangun sistem pembangkit listrik yang bersumber dari matahari masih adanya kendala yaitu besarnya biaya yang diperlukan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tersebut adalah masih cukup mahalnya Battery Control Unit yang merupakan bagian penting dari sistem pembangkit listrik tenaga surya PLTS. Meskipun di pasaran banyak dijumpai sistem BCU, namun kulitasnya masih kurang baik atau untuk keperluan daya rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pada penelitian ini telah dikembangkan sistem BCU yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, memiliki fitur monitoring kondisi battery, inverter DC to AC dan modul daya optimal. BCU yang dibuat ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan BCU yang sudah ada yaitu terintegrasinya modul Inverter DC to AC, Battery Storage and Control, dan Maximum Power Point Tracking MPPT. Keberadaan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS dirasakan masih kurang bila mengingat tingginya kebutuhan listrik pada saat ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan energi surya adalah mahalnya Battery Control Unit BCU. Untuk menghemat biaya pemasangan energi surya biasanya BCU tidak dipasang padahal BCU digunakan sebagai alat untuk mengatur penyimpanan energi listrik yang dihasilkan sel surya pada baterai disamping juga berfungsi sebagai antar muka ke beban. Agar penerapan energi surya bisa menekan besarnya anggaran biaya dan dapat dioptimalkan khususnya di daerah‐daerah terpencil yang belum mendapatkan pasokan listrik, maka dalam kegiatan ini dilakukan untuk membuat sistem BCU yang memiliki aplikasi monitoring keadaan baterai, inverter DC to AC dan modul MPPT. BCU yang dihasilkan