Dengan melihat perhitungan di atas maka bisa diketahui bahwa usia paro hidup untuk issueterbitan pertama adalah 7 tahun. Hal ini berarti sitiran yang
disitir di bawah tahun 1999,57 sebanyak 74 sitiran dianggap usang atau sebesar 46,54, sedangkan sitiran yang disitir di atas tahun 1999,57 sebanyak 85 sitiran
merupakan sitiran yang baru atau sebesar 53,46 dianggap valid.
4.2.27. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal Annals of Library and Information
Studies ALIS Volume 55, Issue 3, 2008
Dalam perhitungan issue 3 ketiga terdiri dari 9 artikel dengan jumlah dokumen yang disitir sebanyak 123 sitiran. Untuk tahun terbit sitiran yang tertua
terlama ialah tahun 1933 sedangkan tahun terbit sitiran termuda terbaru ialah tahun 2008. Berikut ini adalah proses perhitungannya.
Langkah-langkah perhitungan usia paro hidup issue 3 : Diketahui :
n = 123 �
�
= 2008 �
1
= 1933 Ditanya :
a. Md Median = ?
b. Paro Hidup = ?
Maka langkah untuk menjawab pertanyaan di atas ialah sebagai berikut: Langkah-langkah perhitungan usia paro hidup issue 3
A. Penentuan Kelompok Kelas
� = 1 + 3.322 . log � � = 1 + 3.322 . log 123
� = 1 + 3.322 . 2.09 � = 1 + 6.94
� = 7.94 � = 8
B. Penentuan Range
� = �
�
− �
1
Universitas Sumatera Utara
� = 2008 − 1933 � = 75
C. Penentuan Interval
� = � � �
� = 75 8 �
� = 9.37 � = 9
Selanjutnya berdasarkan data di atas dapat disusun tabel distribusi
frekwensi untuk menghitung paro hidup usia dokumen yang disitir oleh artikel yang dimuat pada jurnal Annals of Library and Information Studies ALIS issue 3
seperti berikut ini:
Tabel. 29. Distribusi Frekwensi Jurnal Annals of Library and Information
Studies ALIS Volume 55, Issue 3, 2008 Tahun Terbit Sitiran
Jumlah Sitiran Frekwensi Kumulatif
1933 – 1941 1
1 1942 – 1950
1 1951 – 1959
2 3
1960 – 1968 1
4 1969 – 1977
7 11
1978 – 1986 6
17 1987 – 1995
9 26
1996 − 2004
79 105
2005 − 2012
18 123
Jumlah 123
� 2 = 123 2
� �
� 2
� = 61,5 Karena �
2 = 61,5 �
Maka kelas nyata bawah pada saat frekwensi kumulatif mengandung � 2
� jatuh di antara tahun 1995 dengan tahun 1996 yaitu 1995,5.
Maka, Lmd = 1995,5
Universitas Sumatera Utara
Frekwensi pada saat frekwensi kumulatif mengandung � 2
� jatuh pada jumlah sitiran yang kurun waktunya antara tahun 1996 – 2004 yaitu 79
Maka, Fmd = 79 Selisih �
2 � dengan frekwensi kumulatif mengandung � 2
� jatuh pada frekwensi sitiran 26, maka selisih �
2 � dengan frekwensi kumulatif mengandung
� 2
� adalah 61,5 – 26 = 35,5 Maka, Jmd = 35,5
a. Maka untuk menghitung median adalah :
�� = ��� + ���
��� �
= 1995,5 + 61,5
− 26 79
9 = 1995,5 +
35,5 79
9 = 1995,5 + 0,45. 9
= 1995,5 + 4,05 = 1999,55
Dari nilai median di atas, maka nilai paro hidup dapat ditentukan dengan mengurangkan tahun sitiran termuda dengan nilai median
b. Maka usia paro hidup artikel untuk issue 3 adalah = 2008 – 1999,55
= 8,45 tahun = 8 tahun
Dengan melihat perhitungan di atas maka bisa diketahui bahwa usia paro hidup untuk issueterbitan pertama adalah 8 tahun. Hal ini berarti sitiran yang
disitir di bawah tahun 1999,55 sebanyak 41 sitiran dianggap usang atau sebesar 33,33, sedangkan sitiran yang disitir di atas tahun 1999,55 sebanyak 82 sitiran
merupakan sitiran yang baru atau sebesar 66,67 dianggap valid.
4.2.28. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal Annals of Library and Information