aktivitas tersebut dicatat, dihitung, dan disimpan dalam sebuah standard data file. Kemudian dilain kesempatan bilamana dijumpai suatu kegiatan lain tetapi
memiliki unsur-unsur elemen aktivitas yang sama dengan yang distandardkan tersebut, maka peneliti tinggal mengambil dan mengaplikasikannya langsung
dari data yang dimiliki. Dengan demikian time study standard data bisa didefenisikan sebagai “normal time value not obtained from direct time
measurement of the particular element but obtained from direct time measurement of the element in a similiar operation earlier”.
3.8. Pengukuran Waktu dengan
Stopwatch Time Study Jam Henti
6
Sesuai dengan namanya, maka pengukuran waktu ini menggunakan jam henti stopwatch sebagai alat utamanya. Cara ini banyak dipakai karena
kesederhanaan aturan-aturan yang dipakai dalam pelaksanaannya. Ada beberapa aturan pengukuran yang perlu dijalankan untuk mendapatkan hasil yang baik.
Selain itu terdapat tahapan yang dilakukan sebelum melakukan pengukuran yang perlu diikuti antara lain:
1. Penetapan tujuan pengukuran Dalam pengukuran waktu, hal-hal yang penting yang harus diketahui dan
ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan dan berapa tingkat ketelitian dan keyakinan. Tingkat ketelitian degree of accuracy
menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Tingkat keyakinan level of convidence
6
Iftikar Z Sutalaksana. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979. h. 119-124
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan seberapa besar keyakinan si pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tadi. Hal ini biasanya dinyatakan dengan
persen dari waktu penyelesaian sebenamya, yang seharusnya dicari. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur
akan hasil yang diperoleh telah memenuhi syarat ketelitian yang ditentukan. Jadi tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 berarti bahwa
penyimpangan hasil pengukuran dari hasil sebenamya maksimum 5 dan kemungkinan berhasil mendapatkan hasil yang demikian adalah 95. Dengan
kata lain, jika pengukur sampai memperoleh hasil yang demikian diizinkan paling banyak 5 dari jumlah keseluruhan hasil pengukuran.
2. Melakukan penelitian pendahuluan Pada langkah ini yang dilakukan adalah untuk mengetahui kondisi pekerjaan
dan metode kerja yang digunakan. 3. Memilih operator
Pemilihan operator tidak bisa dilakukan dengan hanya langsung mengambil operator yang ada, tetapi haruslah operator yang berkemampuan normal dan
dapat diajak bekerja sama. 4. Melatih operator
Melatih operator dibutuhkan, bilamana dalam pengukuran digunakam metode kerja yang baru.
5. Menguraikan pekerjaan atas elemen pekerjaan Pada langkah ini, pekerjaan dipecah menjadi elemen-elemen pekerjaan.
6. Menyiapkan alat-alat pengukuran
Universitas Sumatera Utara
Alat-alat yang perlu disiapkan antara lain, stopwatch, lembar pengamatan, alat tulis dan papan alas tulis.
Metode pengukuran waktu jam henti dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pekerjaan secara kontinu. Terdapat tiga metode
yang umum digunakan dalam pengukuran waktu dengan jam henti yaitu
7
1. Metode Berulang Repetitive Method, yaitu pengukuran waktu secara
berulang, stop-watch dijalankan dan pada akhir elemen kerja stop-watch dibaca dan dicatat. Untuk mengukur elemen kerja lainnya jarum stop-watch
dikembalikan ke titik 0. :
2. Metode Kontinu Continuous Method, yaitu stop-watch dijalankan pada
permulaan pengamatan hingga elemen kerja terakhir selesai. Pembacaan dan pencatatan terhadap waktu kumulatif dilakukan pada setiap akhir dari masing-
masing elemen pekerjaan. 3.
Metode Akumulatif Accumulative Method, yaitu pengukuran waktu yang dilakukan dengan dua atau lebih stop-watch yang digabungkan sedemikian
rupa, sehingga stop-watch akan berkerja secara bergantian. Dua atau tiga stop- watch dalam hal ini akan didekatkan sekaligus pada papan pengamatan dan
dihubungkan dengan suatu tuas. Pengukuran waktu secara akumulatif memungkinkan pembaca data waktu secara langsung untuk masing-masing
elemen kerja yang ada. Setelah melakukan pengukuran, maka dilakukan beberapa langkah berikut:
1. Uji keseragaman data
7
Ralph.M Bames, Motion and Time Study and Work Measurement. New York: John Wiley Sons Inc, 1980. h. 271 – 272
Universitas Sumatera Utara
Uji ini dilakukan dengan cara statistik, dimana ditentukan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dari data dengan menggunakan rumus:
σ k
x BKA
+ =
σ k
x BKB
− =
Dimana, k = angka deviasi standard untuk x yang besarnya tergantung pada tingkat keyakinan confidence level yang diambil, dimana:
- 90 confidence level; k = 1,65 - 95 confidence level; k = 2,00
- 99,7 confidence level; k = 3,00 Rumus untuk menghitung harga rata-rata dan standar deviasi
σ adalah:
N x
x
i
∑
= , dimana x
adalah harga rata-rata, dan N adalah jumlah pengamatan yang dilakukan.
1
2
− −
=
∑
N x
x
i
σ
2. Uji kecukupan data Uji ini dilakukan dengan cara statistik, dimana dapat diketahui apakah data
yang diukur sudah cukup atau tidak dengan menggunakan rumus:
2 2
2
− =
∑ ∑
∑
xi xi
xi N
s k
N
Dimana, k = tingkat kepercayaan, sedangkan s = tingkat ketelitian 3. Hitung waktu normal
Perhitungan waktu normal, menggunakan persamaan berikut: Wn = Wt x Rf
Universitas Sumatera Utara
dimana : Wn = Waktu normal
Wt = waktu terpilih
Rf = Rating factor
Waktu normal diperoleh dengan mempertimbangkan rating factor operator, yaitu tingkat perbandingan performansikinerja seorang operator dengan
konsep operator normal. 4. Hitung waktu standar
Perhitungan waktu standar, menggunakan persamaan berikut: Standard Time = normal time x
100 100
allowance −
Sedangkan, waktu standar diperoleh dengan mempertimbangkan allowance operator, yaitu kelonggaran yang dapat diberikan kepada operator.
3.9. Penilaian