Tujuan Penjadwalan Masalah Penjadwalan

2. Kriteria berdasarkan atribut shoppabrik a. Maksimisasi Utilitas mesin Un, yaitu rasio dari seluruh waktu proses yang dibebankan pada mesin dengan rentang waktu untuk menyelesaikan seluruh tugas pada semua mesin. b. Minimisasi makespan, yaitu jangka waktu penyelesaian seluruh job yang dijadwalkan yang merupakan jumlah dari seluruh waktu proses. c. Pemenuhan due date, yaitu batas waktu penyerahan produk oleh produsen yang ditetapkan oleh konsumen. Produsen selalu bersedia memnuhi due date tersebut.

3.3. Tujuan Penjadwalan

3 Bedworth 1987 mengidentifikasikan beberapa tujuan dari aktivitas penjadwalan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggunya, sehingga total waktu proses dapat berkurang, dan produktivitas dapat meningkat. 2. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang menunggu dalam antrian ketika sumber daya yang ada masih mengerjakan tugas yang lain. Teori Baker mengatakan jika aliran kerja suatu jadwal konstan, mengurangi rata-rata persediaan barang setengah jadi. 3. Mengurangi beberapa kelambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga meminimisasi penalty cost biaya kelambatan. 3 Ibid. h.2. Universitas Sumatera Utara 4. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindarkan.

3.4. Masalah Penjadwalan

Permasalahan penjadwalan dapat dilihat dari: 1. Produk dan mesin pekerja dikelompokan menjadi dua, yaitu: a. Mesin pekerja paralel Bentuk permasalahan mesin pekerja secara paralel dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Penjadwalan Produksi dengan M MesinPekerja Paralel b. Mesin pekerja serial Bentuk permasalahan mesin pekerja secara serial dapat dilihat pada Gambar 3.3. Pada tipe ini setiap produk dalam proses penyelesaian atau pengerjaannya harus melewati ke-m mesin tahap dengan urutan yang sama. Gambar 3.3. Penjadwalan Produksi dengan M MesinPekerja Serial Untuk kasus pengurutan pada mesin seri ada 3 algoritma, yaitu: Universitas Sumatera Utara - Algoritma Johnson minimasi makespan pada 2 mesin - Algoritma Campbell minimasi makespan pada 2 mesin - Algoritma Campbell, Dudeck dan Smith minimasi makespan pada m mesin 2. Berdasarkan pola aliran proses dapat dibedakan atas: a. Job Shop Setiap pekerjaan memiliki pola aliran kerja yang berbeda. Aliran proses yang tidak searah ini mengakibatkan pekerjaan yang dikerjakan pada suatu mesin dapat berupa pekerjaan baru atau pekerjaan yang sedang dikerjakan work in proses atau pekerjaan yang akan menjadi produk jadi finished good telah diproses di mesin tersebut. b. Flow Shop Penjadwalan flow shop merupakan suatu pergerakan unit-unit yang terus- menerus melalui suatu rangkaian stasiun-stasiun kerja yang disusun berdasarkan produk. Susunan suatu proses produksi jenis flow shop dapat diterapkan dengan tepat untuk produk-produk dengan desain yang stabil dan diproduksi secara banyak. 3. Berdasarkan pola kedatangan terdiri dari dua, yaitu: a. Statis Pola statis, pekerjaan datang bersamaan pada waktu nol dan siap dikerjakan atau kedatangan pekerjaan bisa tidak bersamaan tetapi saat kedatangan telah diketahui sejak waktu nol. b. Dinamis. Universitas Sumatera Utara Pola dinamis mempunyai sifat kedatangan pekerjaan tidak menentu, artinya terdapat variabel waktu sebagai faktor yang berpengaruh. 4. Berdasarkan elemen penjadwalan dapat dibedakan atas dua bagian, yakni: a. Deterministik. Pada model deterministik memiliki kepastian informasi tentang parameter dalam model. b. Stokastik Pada model stokastik mengandung unsur ketidakpastian. Masalah penjadwalan dapat diselesaikan dengan cara: 1. Sequencing, bisa diselesaikan dengan metode : a. Priority Rule b. Queue 2. Timing, awal dan akhir tiap job dihitung berdasarkan pada urutan, routing dan waktu proses Metode-metode penyelesaian masalah penjadwalan,yaitu: 1. Heuristik 2. Matematis 3. Simulasi

3.5. Aturan Prioritas