Karakteristik Responden Keluarga Yang Menjaga Pasien di Rumah

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden Keluarga Yang Menjaga Pasien di Rumah

Sakit Umum Pusat H. Adam Malik di Medan Gambaran Keluarga yang menjaga Pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik dilihat dari karakteristik jenis kelamin yang tertinggi adalah pria sebanyak 62 orang 60,8 sedangkan wanita sebanyak 40 orang 39,2. Dilihat dari umur yang menjaga pasien terbanyak pada kelompok umur 41-50 tahun yaitu 32 orang 31,37 sedang kelompok umur terkecil 51-60 tahun sebanyak 3 orang 2,94. Dilihat dari suku keluarga yang menjaga pasien terdapat suku yang tertinggi adalah Batak 41 orang 40,2 sedangkan yang terkecil suku Minang 1 orang 1,0. Tingkat pendidikan terbanyak SLTA sebanyak 35 orang 59,3 sedangkan terkecil pendidikan Sarjana 8 orang 14,1 Menurut Notoatmodjo 2005, bahwa makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima infomasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Menurut Notoatmodjo 2005, Semakin bertambah usia seseorang, semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. 5.2 Pengetahuan dan Sikap Keluarga yang Menjaga Pasien di RSUP H. Adam Malik pada Pengumpulan Data Awal terhadap Kelompok yang Diberi Penyuluhan dan Kelompok yang tidak Diberi Penyuluhan Universitas Sumatera Utara 5.2.1 Pengetahuan Keluarga yang Menjaga Pasien pada Kelompok yang Diberi dan tidak Penyuluhan tentang PHBS Hasil analisis tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 26 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur pengetahuan awal pada kelompok yang diberi penyuluhan tentang PHBS terdapat jumlah skor yang jawaban sesuai 386, skor jawaban ideal 1326 maka tingkat pengetahuan tentang PHBS pada keluarga yang menjaga pasien kurang 3861236 X 100 = 29 . Pengukuran pada kelompok awal keluarga yang menjaga pasien yang tidak diberi penyuluhan terdapat pada tabel 4.4 jumlah skor yang jawaban sesuai 374, dengan skor jawaban yang ideal 1326 maka tingkat pengetahuan tentang PHBS pada keluarga yang menjaga adalah kurang 3741326 X 100 = 28 . Menurut Wahit dalam Mubarak 2007 Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tersebut. Salah satu strategi perubahan perilaku menurut Notoatmodjo 2010 bahwa perubahan perilaku kesehatan dapat terjadi melalui cara pendidikan atau promosi kesehatan yang diawali dengan cara pemberian informasi-informasi kesehatan. Dari hasil penelitan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan berdasarkan rasio jawaban pada kelompok yang diberi penyuluhan tentang PHBS dan yang tidak diberi penyuluhan mengalami sebesar 1 dengan memberikan informasi-informasi kesehatan tentang PHBS pada keluarga akan meningkatkan pengetahuan selanjutnya Universitas Sumatera Utara dapat menimbulkan kesadaran keluarga yang akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan manfaat PHBS yaitu pasien cepat sembuh, biaya berkurang, lingkungan bersih, dan dapat bekerja. 5.2.2 Sikap Awal Keluarga yang Menjaga Pasien pada Kelompok yang Diberi dan tidak Diberi Penyuluhan tentang PHBS Hasil analisis pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 25 pernyataan yang disiapkan untuk mengukur sikap awal keluarga yang menjaga pasien diperoleh jumlah skor yang jawaban sesuai 3311, skor jawaban yang ideal 5100 maka tingkat sikap tentang PHBS keluarga yang menjaga pasien adalah setuju 33115100 X 100 = 65 . Pengukuran pada kelompok sikap awal keluarga yang menjaga pasien yang tidak diberi penyuluhan terdapat pada tabel 4.5 jumlah skor yang jawaban sesuai 3174, dengan skor jawaban yang ideal 5100 maka tingkat pengetahuan tentang PHBS pada keluarga yang menjaga adalah setuju 31745100 X 100 = 62 . Menurut Notoatmodjo 2007 bahwa dalam menentukan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Sikap yang positif merupakan stimulus yang baik untuk mengikuti proses belajar selanjutnya. Sedangkan menurut Suryabrata dalam Notoatmodjo 2007 bahwa sikap, tingkah laku terbentuk oleh karena belajar. Seseorang dikatakan belajar bila dalam dirinya terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang belum mengerti menjadi mengerti. Universitas Sumatera Utara Perbedaan sikap berdasarkan rasio jawaban dari kelompok ini yakni 3 berarti penyuluhan mempengaruhi perubahan sikap seseorang walaupun perbedaan sikap tidak menunjukkan perbedaan nyata pada 2 kelompok ini, hal ini terjadi kemungkinan akibat adanya peningkatan pengetahuan karena adanya penyuluhan, dimana penyuluhan PHBS ini bermanfaat untuk mewujudkan kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. 5.3 Perubahan Pengetahuan Keluarga yang Menjaga Pasien pada Kelompok yang Diberi dan tidak Diberi Penyuluhan tentang PHBS Hasil analisis pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 26 pertanyaan yang disiapkan untuk pengukuran kedua pengetahuan keluarga yang menjaga pasien pada kelompok yang diberi penyuluhan terdapat jumlah skor jawaban yang sesuai 911, skor jawaban yang ideal 1326 maka tingkat pengetahuan yakni sedang yaitu 9111326 x 100 = 69 . Perubahan pengetahuan keluarga yang menjaga pasien yang tidak diberi Penyuluhan. Hasil analisis pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 26 pertanyaan yang disiapkan untuk pengukuran kedua pada keluarga terdapat jumlah skor jawaban yang sesuai 789, skor jawaban yang ideal 1326 maka tingkat pengetahuan tentang PHBS keluarga yaitu sedang 7891326 X 100 = 60 . Menurut Notoatmodjo 2010 bahwa perubahan perilaku kesehatan dapat terjadi melalui cara pendidikan dengan informasi-informasi kesehatan, dimana informasi-informasi kesehatan tentang PHBS ini dapat meningkatkan pengetahuan Universitas Sumatera Utara keluarga dan selanjutnya dapat terjadi perubahan perilaku sesuai dengan pengetahuan yang telah diberikan. Perbedaan pengetahuan berdasarkan rasio jawaban dari kedua kelompok ini mengalami peningkatan 9 berarti penyuluhan mempengaruhi perubahan pengetahuan bahwa perubahan pengetahuan dapat melalui cara promosi-promosi kesehatan berupa penyuluhan kesehatan pada keluarga sehingga keluarga mengerti tentang PHBS baik selama menjaga pasien di Rumah Sakit ataupun pada kehidupan sehari-hari di luar Rumah Sakit. 5.4 Perubahan Sikap Keluarga yang Menjaga Pasien pada Kelompok yang Diberi Penyuluhan dan tidak Diberi Penyuluhan tentang PHBS Hasil analisis pada tabel 4.7 dapat dilihat dari 25 pernyataan yang disiapkan untuk pengukuran kedua yakni terdapat skor yang jawaban sesuai 3757, skor ideal 5100 maka tingkat sikap tentang PHBS keluarga yang menjaga pasien setuju 37575100 X 100 = 74 . Perubahan sikap keluarga yang menjaga pasien yang tidak diberi penyuluhan. Hasil analisis pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 25 pernyataan yang disiapkan untuk pengukuran kedua pada keluarga terdapat jumlah skor jawaban yang sesuai 3377, skor jawaban yang ideal 1326 maka tingkat pengetahuan tentang PHBS keluarga yaitu setuju 33771326 X 100 = 66 . Menurut Notoatmodjo 2005 bahwa dalam menentukan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan perubahan sikap. Universitas Sumatera Utara Perbedaan Sikap berdasarkan rasio jawaban dari kedua kelompok ini mengalami peningkatan setelah perlakuan yakni 6 berarti penyuluhan mempengaruhi perubahan sikap seseorang dimana peningkatan sikap disebabkan adanya informasi-infomasi melalui cara promosi-promosi kesehatan berupa penyuluhan kesehatan pada keluarga sehingga dapat merubah perilaku Hidup Bersih dan Sehat selama menjaga pasien dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 5.5 Hubungan PKRS Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Keluarga yang Menjaga Pasien di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Hasil analisis pada tabel 4.10 dengan statistik uji Chi square dimaksudkan untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan dan sikap keluarga yang menjaga pasien pada kelompok yang mendapat penyuluhan dan tidak mendapat penyuluhan yakni terdapat peningkatan pengetahuan dari 54,9 menjadi 45, 1 kurang, pengetahuan sedang dari 40,0 menjadi 60 , sedangkan pengetahuan baik menjadi 43,8 menjadi 56,3 . Hubungan tingkat pengetahuan ini dapat dilihat bahwa tidak ada perubahan dari yang tinggi ke yang rendah, terjadi perubahan kategori rendah ke tinggi, seperti kurang menjadi baik, baik menjadi baik, sedang menjadi baik. Hasil uji Chi Square baik yang diberi kelompok yang diberi penyuluhan dan tidak diberi penyuluhan tentang PHBS sama p 0,05 artinya ada manfaat pemberian penyuluhan tentang PHSB pada keluarga yang menjaga pasien di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik untuk peningkatan pengetahuan keluarga tentang PHBS. Universitas Sumatera Utara Perubahan sikap, setuju 45, 0 menjadi ,55,0 , sikap biasa-biasa saja 33,3 menjadi 66,7 dan sikap kurang setuju 55 menjadi 44,8 , dari perubahan sikap diatas ada perbedaan penurunan dan peningkatan yakni terjadi penurunan pada sikap kurang setuju. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan rangking negatif adalah perubahan sebelum dan sesudah dari kategori baik menjadi sedang, baik menjadi kurang, sedang menjadi kurang. Rangking positif adalah perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah dari kategori sedang menjadi baik, kurang menjadi sedang, kurang menjadi baik. Perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah diberi penyuluhan dengan hasil uji Wilcoxon berubah secara signifikan p 0,05 . Artinya ada perubahan tingkat pengetahuan dari rangking negatif ke rangking positif Hasil yang dijelaskan dalam penelitian Tesis Suci 2008 dalam penelitiannya tentang pengaruh penyuluhan PHBS di tatanan Rumah tangga membuktikan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap responden setelah dilakukan penyuluhan PHBS pada tatanan Rumah tangga tersebut. Hasil yang dijelaskan dalam Penelitian Tesis Manajemen PKRS oleh Rini Universitas Andalas bahwa setelah adanya pelatihan petugas promosi kesehatan dapat meningkatkan kinerja tentang manajemen PKRS dimana menurut penelitian bahwa dengan pemberian penyuluhan kepada keluarga dapat merubah tingkat pengetahuan dan sikap keluarga yang menjaga pasien di Rumah Sakit dengan tidak membuang sampah dan meludah sembarangan. Universitas Sumatera Utara 5.6 Hasil Uji Beda Proporsi Tingkat Pengetahuan dan Sikap Keluarga yang Menjaga Pasien di Rumah Sakit sebelum dan sesudah Diberikan