Sinopsis Singkat Penyajian Data

mengangkat Tak Goo sebagai muridnya setelah menyelamatkan Tak Goo dari cengkeraman maut. 13. Oh Young Ja diperankan oleh Hwang Mi Sun Ibu Mi Sun, ia pintar berhitung dan selalu riang. Ia banyak memberikan dukungan dan semangat juga nasihat untuk Tak Goo dan Mi sun. 14. Choi Jin Ku diperankan oleh Park Sung Woong Ia bertanggung jawab atas adonan dan juga murid guru Pal Bong, ia awalnya harus mengawasi perkembangan Tak Goo tapi justru akhirnya ingin melawan Tak Goo juga. 15. Heo Gap Soo diperankan oleh Lee Han Wie Ia murid guru Pal Bong juga, tapi ia dikenal sebagai manajer dimana Tak Goo kerja. Gap Soo adalah ahli membuat cake dengan cara lama dan ia selalu cemas kalau Tak Goo akan mengambil alih posisinya dan menjadi penerus Guru Pal Bong. 16. Kim Mi Sun diperankan oleh Jun Mi Seon Ibu kandung Kim Tak Goo. Ia dulu kerja sebagai pelayan di keluarga Goo dan memiliki affair dengan Tuan Goo sehingga mengandung dan melahirkan Tak Goo. Nyonya Goo mengetahui ini dan langsung mengusir Mi Sun sumber: http:id.wikipedia.orgwikiKing_of_Baking,_Kim_Takgu, diakses pada 4 Mei 2011 pukul 14.00 WIB.

IV.2 Sinopsis Singkat

Universitas Sumatera Utara Serial drama ini mengisahkan kehidupan seorang anak selingkuhan dari presiden direktur sebuah perusahaan roti Goo In Jong. Meskipun ia adalah pembuat roti yang sangat berbakat dan sepertinya ditakdirkan untuk menggantikan ayahnya sebagai presiden, keluarga Goo In Jong berencana untuk membuang statusnya sebagai ahli waris. Tekad Tak Goo untuk menjadi nomor satu dalam industri roti mendorong dia untuk membangun kembali karirnya dari awal meskipun banyak pencobaan dihadapinya. Intrik, konflik seputar cinta, persaingan dan perebutan harta menjadi ide sentral serial ini.

IV.3 Penyajian Data

Data yang disajikan adalah sembilan adegan serial drama Bread, Love, and Dreams, yang diambil dari beberapa episode yang dapat mewakili keseluruhan episode. Kemudian, adegan-adegan itu dianalisis dengan Analisis Isi Semantik untuk mengetahui nilai-nilai sosial apa saja yang ditampilkannya. Adegan-adegan tersebut adalah Adegan ke-1 Dilihat dari adegan drama di atas, maka unsur intrinsik dramanya: Universitas Sumatera Utara 1. Alur Alur yang terjadi pada adegan ini adalah dimulai ketika Kim Tak Goo sedang berada di bagian dapur dari Pal Bong Bakery. Dia sedang mencium aroma adonan dari lemari fermentasi, tetapi tidak bisa membauinya karena indera penciumannya yang terganggu. Lalu dia membuat roti dari adonan tersebut dan mencoba mencium aroma roti tetapi tetap tidak bisa. Ketika mencicipi roti, dia tetap tidak bisa merasakan apapun. Kim Tak Goo menjadi kesal sambil melempar roti dan membalikkan nampan roti hingga terjatuh ke lantai. Kim Tak Goo tampak geram dan meringis, sementara Yang Mi Sun masuk dan mengambil nampan tersebut. Tampak tulisan bangsa Korea di sisi dapur yang berisi tentang ujian tahap ke-2 yang akan dihadapi Tak Goo. 2. Dialog Tidak ada dialog yang terjadi, hanya rintihan kesal Kim Tak Goo. 3. Latar Lokasinya di dapur Pal Bong Bakery. 4. Penokohan - Kim Tak Goo - Yang Mi Sun Adegan tersebut dianalisis dengan: a Analisis Penunjukan Designation Analysis. Analisis penunjukan, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah Universitas Sumatera Utara 1. Nilai material, pada sistem teknologi bangsa Korea, seperti: - Lemari fermentasi Proofing box Lemari fermentasi merupakan tempat penyimpanan adonan roti fermentasi. Lemari fermentasi tersebut terbuat dari stainless stell, terdapat rak- rak di dalamnya untuk meletakkan adonan fermentasi. Lemari ini memiliki tutup kaca yang transparan, sehingga dapat melihat proses fermentasi adonan dari luar tanpa membuka pintu lemari fermentasi. Lemari fermentasi merupakan lemari yang digunakan untuk mengontrol fermentasi dari ragi ketika pemeriksaan adonan. Menurunkan suhu adonan menghasilkan adonan mengembang lebih lambat dengan produk fermentasi bervariasi, dan menghasilkan rasa yang lebih kompleks. Dalam pembuatan roti pertama, suhu dingin menurunkan aktivitas ragi yang kuat terhadap Lactobacillus, yang menghasilkan produk-produk aroma seperti asam laktat dan asam asetat. Adonan yang terlambat dipanggang menghasilkan roti yang lebih asam. Untuk mencegah adonan dari kekeringan, alat ini menjaga aliran udara tetap minimum. Industri roti rumah tangga dapat menggunakan kain untuk menutup adonan yang disimpan untuk jangka waktu lebih lama di kulkas. Sejarah kuliner Korea dimulai pada dinasti Joseon. Dinasti Joseon 1392-1910 adalah dinasti yang menandai periode berkembangnya budaya kuliner Korea dan pada dinasti ini juga proses fermentasi sudah dikenal. Lemari fermentasi ini menunjukkan perkembangan sistem teknologi bangsa Korea dalam bidang fermentasi karena sebagian besar makanan Korea terdiri atas sajian yang sederhana seperti makanan yang disimpan dalam waktu lama, Universitas Sumatera Utara serta dikenal berasa kuat dan pedas. Makanan Korea berbeda secara musiman. Selama periode waktu yang hangat, kimchi disajikan tiap minggu. Di akhir musim gugur, orang mempersiapkan kimchi dalam jumlah besar, dan menyimpan pasokan di dalam bejana tanah liat dalam jumlah besar untuk dikonsumsi nanti dan diletakkan di jangdokdae halaman belakang dekat dapur tempat meletakkan pot-pot makanan fermentasi dengan banyak sinar matahari dan ventilasi yang baik yang disebut onggi. Onggi adalah jenis tempayan yang terbuat dari tembikar yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari di Korea. Orang Korea memanfaatkan onggi sebagai tempat menyimpan makanan tradisional sejak lama seperti kimchi, jeotgal, kecap asin ganjang, saus gochujang, doenjang dan sebagainya. Onggi diperkirakan memiliki sejarah sama panjangnya dengan jenis makanan fermentasi yang disimpan di dalamnya. Tidak diketahui sejak kapan onggi mulai diproduksi, namun sampai sekarang pun onggi masih digunakan oleh rakyat Korea untuk menyimpan makanan fermentasi. Pada zaman Tiga Kerajaan, teknik membuat barang tembikar berkembang pesat dimana digunakan untuk menyimpan makanan dan palawija. Hal ini dapat dibuktikan melalui dokumen sejarah dan lukisan. Samguk sagi menyebutkan tentang Raja Sinmun dari Kerajaan Silla yang mengirimkan arak, pasta kedelai dan asinan makanan laut sebagai hadiah perkawinan kepada ratunya. Disimpulkan bahwa tempat penyimpanan makanan tersebut adalah onggi. Catatan sejarah Dinasti Song, Gaoli Dujing menyebutkan bahwa rakyat Goryeo menyimpan makanan dan minuman dalam tempayan yang dinamakan Universitas Sumatera Utara ong dan suong. Berbagai tulisan dan lukisan juga memberikan banyak keterangan tentang onggi di masa Dinasti Joseon. Pada masa ini, onggi digunakan untuk tempat penyimpanan makanan dan diproduksi di beberapa tempat, seperti Mapo dan Noryangjin. Dalam buku Imwon Gyeongjeji yang ditulis oleh Seo Yu-gu di akhir periode Dinasti Joseon, menyebutkan bahwa tempayan untuk menyimpan minuman keras dan makanan fermentasi dinamakan ong atau eng. Jenis-jenis tempayan lain dinamakan berbeda berdasarkan ukuran dan kegunaannya. Onggi tidak hanya berfungsi sebagai sebagai tempat penyimpanan, namun juga meningkatkan rasa makanan di dalamnya. Keunikan onggi terletak pada kapasitas penyimpanan, ventilasi, serta kemampuannya untuk beradaptasi dengan kondisi iklim. Makanan yang disimpan dalam onggi, seperti kimchi dan doenjang rasanya semakin baik dan lebih segar jika daripada disimpan di tempat plastik atau stainless steel. Onggi memiliki saluran ventilasi yang tak kasat mata, sehingga dianggap dapat bernafas. Onggi dibuat dari bahan tanah liat kualitasnya tidak sebaik tanah liat untuk pembuatan jenis keramik baekja atau cheongja. Tanah liat pembuat onggi mengandung kotoran dan bakteri organik. Saat dibakar, kotoran dan organik tersebut hilang dan menguap yang menyebabkan permukaan bagian dalam onggi berlobang seukuran miskrokopik yang memungkinkan terjadinya ventilasi sehingga aktivitas mikroorganisme yang membantu proses fermentasi dapat dikendalikan dan memungkinkan makanan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Garam yang mengandung kecap yang mengeras di Universitas Sumatera Utara permukaan onggi merupakan hasil resapan lewat lobang-lobang tak kasat mata ini. Mulut onggi berfungsi mengendalikan banyaknya pancaran sinar matahari yang diterima sumber: http:id.wikipedia.orgwikiOnggi diakses pada 22 April 2011, pukul 12.00 WIB. Bangsa Korea sering mengikat jerami dengan cabe merah dan potongan-potongan arang di sekitarnya untuk mencoba mencegah perubahan rasa. Kadang-kadang mereka juga mengikat kaus kaki tradisional Korea, berharap rasa asli dari makanan kembali. Selama musim dingin, biasanya makanan tradisional yang dikonsumsi adalah kimchi dan berbagai sayuran yang diasinkan di dalam onggi yang disimpan di bawah tanah di luar rumah. Proses fermentasi yang dilakukan biasanya dengan cara mengeringkan hingga muncul jamur, lalu menyimpan bahan di tempat yang hangat. Banyak sajian banchan lauk pauk sampingan dibuat dari fermentasi, menghasilkan rasa pedas, kuat dan asin. Fermentasi akan menjaga makanan-makanan ini, yang selama beberapa hari akan menghasilkan aroma yang tajam dan rasa. Makna fermentasi bagi bangsa Korea terlihat pada salah satu jenis masakan fermentasi mereka yaitu Doenjang. Doenjang adalah jenis makanan fermentasi yang berasal dari Korea. Doenjang dibuat dari pasta kacang kedelai yang direbus dan dikeringkan di panas matahari dalam bentuk persegi. Doenjang biasanya dibuat secara manual di rumah-rumah orang Korea, terutama di pedesaan. Cara pembuatan doenjang secara manual hanya menggunakan air garam sementara doenjang buatan pabrik dibuat dengan menambahkan tepung gandum. Universitas Sumatera Utara Penyebutan tentang pembuatan doenjang dapat ditemukan di dalam teks sejarah Cina di Buku “Wei dan Suku Dongyi” serta teks Sanguozhi yang ditulis oleh Chen Shou di tahun 290. Pada zaman dahulu, doenjang dinamakan tojang. Orang Cina kuno menyebut bau doenjang sebagai khas Korea. Doenjang dikatakan bagi orang Korea memiliki lima nilai sumber Error Hyperlink reference not valid. pukul 11.00 WIB, yaitu: 1. Dansim, artinya doenjang akan memiliki rasa dan aroma yang sama bahkan bila dicampurkan dengan rasa lain. 2. Hangsim, artinya doenjang tidak akan pernah menjadi busuk. Bila disimpan dengan benar dan semakin lama, akan membentuk rasa yang semakin kuat. 3. Bulsim, doenjang bisa menghilangkan bau amis daging dan ikan. 4. Seonsim, doenjang dapat membuat masakan pedas menjadi semakin gurih. 5. Hwasim, doenjang mampu menjadi pelengkap jenis masakan apa saja. - Oven pemanggang roti dan nampanloyang roti Merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi di Korea. Oven yang digunakan adalah oven listrik dan nampan stainless stell. Dengan oven ini, maka suhu yang diinginkan dapat diatur, bahkan lamanya proses memanggang sehingga memudahkan pekerjaan. Oven berfungsi untuk memanggang roti dan nampan untuk alas roti yang akan dipanggang. Dengan alat pemanggang, maka proses pembuatan kue tradisional Korea juga semakin efisien. Jika dibandingkan dengan alat masak tradisional Korea yaitu barang pecah belah seperti pot-pot dan panci yang Universitas Sumatera Utara terbuat dari tanah liat di atas tungku, maka dapat diketahui bahwa kebudayaan bangsa Korea mengalami kemajuan. Gamasot adalah jenis panci masak berbentuk pot yang terbuat dari besi cor. Panci ini digunakan oleh masyarakat Korea. Gamasot disebut juga dengan kependekannya, gama. Panci ini memiliki ukuran besar dan dalam, sehingga dapat memasak makanan dalam jumlah banyak untuk memenuhi makanan anggota keluarga yang banyak. Panci ini memiliki bentuk bundar dengan empat buah pegangan di sekelilingnya untuk memudahkan bila diangkat. Di rumah tradisional Korea, perapian yang digunakan adalah model konvensional, dan gamasot dirancang khusus agar sesuai dengan perapian itu. Gamasot menghantarkan panas dengan perlahan dan lambat namun dapat menjaga kehangatan makanan dan air yang dimasak lebih lama. Pot untuk memasak ini diperkirakan telah digunakan di zaman purba, bahkan lebih awal dari zaman Tiga Kerajaan Korea 57 SM-668 M. Artefak gamasot ditemukan di makam-makam kuno dan tergambar dalam lukisan-lukisan dinding makam tersebut sumber: http:id.wikipedia.orgwikiGamasot, diakses pada 22 April 2011 pukul 11.00 WIB. Bangsa Korea pada zaman dahulu juga memanfaatkan ondol dalam memasak. Ondol tradisional menggunakan bahan bakar kayu api kering, batu bara, jerami, ataupun sampah pertanian. Untuk memasak dalam jangka waktu sebentar jerami padi dan sampah pertanian umumnya digunakan, sementara untuk memasak dalam waktu lama dan juga menghangatkan rumah digunakan kayu api. Bahan bakar jarang diisi atau sering 2-5 kali sehari, tergantung kondisi musim dan frekuensi waktu memasak. Universitas Sumatera Utara - Perkakas rumah Perkakas seperti meja kayu adalah salah satu furnitur berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki. Meja ini dipakai untuk tempat pembuatan adonan dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja Korea biasanya adalah meja yang rendah. Meja sudah dipergunakan sejak dinasti Joseon. Selama rezimnya, Joseon memimpin penuh Korea, menganut paham Konfusianisme dan menerapkannya dalam masyarakat, mengimpor dan mengadopsi kebudayaan Tionghoa. Pada saat inilah Korea mencapai kegemilangan dalam bidang budaya, literatur, dan ilmu pengetahuan. Pada rumah tradisional Korea, meja, lemari, beserta alat tulis ditemukan di sarangchae ruang belajar, juga dijadikan tempat menerima tamu, dan ruang diskusi sesama pria sumber: http:id.wikipedia.orgwikiSarangbang pada 22 April 2011, pukul 11.15 WIB. - Dapur Pal Bong Bakery Bagian dapur merujuk kepada anbang. Anbang atau anchae yang berarti kamar bagian dalam adalah suatu ruangan yang terdapat pada rumah tradisional Korea hanok yang digunakan oleh istri dari seorang pemilik rumah. Anbang menyatu dengan dapur adalah ruangan multifungsi. Di ruangan ini keluarga makan, tidur, menerima tamu dan menjadi tempat penyimpanan pakaian, perabotan dan rajutan. Perabotan seperti lemari, berukuran rendah sehingga dapat dicapai dengan tangan pada saat pemilik rumah sedang duduk. Universitas Sumatera Utara Istri menggunakan anbang untuk beraktivitas sehari-hari. Orang lain, terutama laki-laki selain suami dan kerabat dekat dilarang memasuki anbang tanpa meminta izin terlebih dahulu. Karena tidak sembarang orang yang bisa memasuki ruangan ini, maka letaknya berada paling jauh dengan pintu gerbang utama sumber: http:id.wikipedia.orgwikiAnbang, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.00 WIB. 2. Nilai vital, pada kebutuhan pokok manusia, yaitu roti. Roti termasuk dalam masakan Korea Hansik yang sebagian besar adalah hasil fermentasi dan sebagian besar sudah terkenal di dunia karena diakui manfaat kesehatannya, seperti kimchi dan doenjang. Cara memasak makanan tradisional Korea memperlihatkan cara yang unik dalam pembuatan dan penyajian. Jenis masakan Korea sangat bervariasi berdasarkan daerah- daerahnya Korean Overseas Information Service, 1988. Demikian pula dengan jenis jajanan dan dessert Korea, misalnya: a Hotteok Hotteok adalah panekuk berisi pasta kacang, dijual sebagai makanan jajanan Korea Selatan. Kue ini enak dimakan sewaktu masih hangat sehingga populer sebagai kudapan sewaktu musim dingin. Bentuknya bulat dan tebal seperti panekuk dan diisi dengan pasta kacang manis yang merupakan hasil fermentasi. Nama hotteok berasal dari kata ho artinya suku bangsa di Cina BaratUtara dan tteok. Kue ini dikenal di Korea pada akhir abad ke-19 setelah diciptakan oleh pedagang Cina yang menetap di Korea. Tidak seperti panekuk Cina yang umumnya diisi daging, hotteok diisi kacang manis untuk Universitas Sumatera Utara menyesuaikan dengan selera orang Korea. Adonan dibuat dari campuran tepung terigu dan tepung beras ketan yang diencerkan dengan air, ditambah gula, susu, dan ragi. b Tteok Tteok adalah kue yang terbuat dari tepung beras metteok, nasi ketan yang ditumbuk chaltteok, atau nasi ketan tanpa ditumbuk yaksik. Tteok dapat disajikan dingin, diisi atau dilapisi dengan pasta kacang hijau manis, pasta kacang merah, kismis, biji wijen, kacang merah yang dihaluskan, labu, kacang atau madu. c Songpyeon Songpyeon adalah kue beras lembut yang disajikan pada hari raya Chuseok festival panen. Seongpyeon dapat berisi madu, manisan atau kacang merah. d Yaksik Yaksik adalah kue yang dibuat dari beras manis, kacang chestnut, kacang cemara, dan jujube. e Chapssaltteok Chapssaltteok sama dengan mochi, yaitu variasi tteok yang diisi dengan pasta kacang manis. f Hahngwa Hahngwa adalah paket kue tradisional yang berisi kue-kue, tepung biji-bijian, madu, yeot, buah-buahan atau akar-akaran yang dapat dimakan. g Yugwa adalah kue beras yang digoreng. h Maejakgwa Maejakgwa adalah kue berbentuk cincin yang terbuat dari campuran tepung, Universitas Sumatera Utara minyak sayur, kayu manis, jahe, jocheong dan kacang cemara. i Songpyeon Songpyeon adalah jenis kue beras dari Korea tteok yang terbuat dari adonan tepung beras yang dibentuk menyerupai bulan sabit dan dikukus. Songpyeon terdiri dari yang berisi atau tidak ada isi. Isi songpyeon dapat berupa saus kacang merah, kacang kedelai, chestnut, jujube, dan wijen. Saat songpyeon dikukus, ditambahkan duri cemara di atasnya yang dimaksudkan agar kue tidak saling lengket, selain itu duri cemara akan membuat rasa kue songpyeon lebih enak. Songpyeon disajikan pada hari khusus yakni di hari raya Chuseok atau pesta panen setiap bulan September. Pada hari tersebut keluarga di Korea memberi persembahan makanan dan minuman kepada arwah nenek moyang di altar, dan kue songpyeon adalah salah satu jenis makanan yang dihidangkan. Kue ini dibuat bersama-sama oleh sebuah keluarga dan kemudian dibagi- bagikan kepada kerabat dan tetangga. j Yaksik atau yakbap Yaksik atau yakbap secara harfiah berarti makanan obat atau nasi obat adalah jenis dari tteok atau kue beras yang terbuat dari ketan yang dikukus dan dicampur dengan kacang berangan, jujube dan kacang cemara, lalu diberi madu atau gula pasir merah, minyak wijen, kecap dan kadang-kadang kayu manis. Yaksik biasanya dimakan pada hari raya Jeongwol Daeboreum atau bulan purnama pertama pada kalender. Daeboreum atau Jeongwol Daeboreum adalah perayaan bulan purnama pertama setelah tahun baru kalender lunar. Sama halnya dengan festival Lampion, perayaan ini jatuh pada hari ke-15 Universitas Sumatera Utara bulan pertama kalender Tionghoa. Dalam bahasa Korea, jeongwol berarti bulan pertama, dae berarti besar, sedangkan boreum berarti bulan purnama. Perayaan ini dimaksudkan untuk menghalau nasib buruk dan arwah jahat. Hidangan yang dimakan dalam perayaan Daeboreum dimaksudkan agar orang tetap beruntung dan sehat sepanjang tahun. Di Jeju, Daeboreum dirayakan besar-besaran dalam bentuk festival api Jeongwol Daeboreum sumber: http:id.wikipedia.orgwikiMasakan Korea, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.00 WIB. b Analisis Pernyataan Assertion Analysis, yakni analisis teks dengan menghitung seberapa sering objek tertentu yang mengandung nilai-nilai sosial dilabel atau diberi karakter secara khusus. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai vital yaitu sistem bahasa Korea. Nilai ini terlihat pada kertas bertuliskan huruf Hangul bangsa Korea yang ditempelkan di dinding dapur Pal Bong Bakery yang berisi ujian tahap ke-2. Bahasa Korea adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Bahasa ini juga dituturkan secara luas di Yanbian, Cina timur laut. Secara keseluruhan terdapat sekitar 78 juta penutur bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok- kelompok besar di Uni Soviet, AS, Kanada dan Jepang. Klasifikasi resmi bahasa Korea masih belum disetujui secara universal, namun dianggap oleh banyak orang sebagai bahasa isolat. Beberapa ahli bahasa memasukkannya ke dalam kelompok bahasa Altaik. Bahasa Korea juga banyak mirip dengan bahasa Jepang yang status kekerabatannya juga kurang jelas. Universitas Sumatera Utara Sistem penulisan bahasa Korea yang asli disebut Hangul merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Aksara-aksara Sino-Korea Hanja juga digunakan untuk menulis bahasa Korea. Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan Hangul, lebih dari 70 kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari Hanja atau diambil dari bahasa Mandarin. Huruf ini dikenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15, dikenal sebagai Hunmin Jeongeum. Namun istilah Hangul baru dikenal pada permulaan abad ke-20. Setelah Hangul digunakan pun, Hanja masih tetap dipakai, sedang Hangul dipakai oleh orang-orang tidak berpendidikan, wanita dan anak-anak. Namun pada perkembangannya, Hangul makin banyak digunakan bahkan pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, penggunaan Hangul dan Hanja seimbang. Namun kini, Hanja hanya dijumpai pada tulisan- tulisan akademik dan resmi, sedangkan hampir semua papan nama, jalan, petunjuk, bahkan tulisan-tulisan informal ditulis dalam Hangul. Bahasa Korea pada dasarnya memiliki dialek-dialek yang saling bertalian satu sama lain. Setiap wilayah dapat memahami dialek lainnya, kecuali dialek Pulau Jeju yang dianggap kurang bisa dimengerti dari dialek- dialek provinsi lainnya Korean Culture and Information Service, 2008. Adegan ke-2 Universitas Sumatera Utara Dilihat dari adegan drama di atas, maka unsur intrinsik dramanya: 1. Alur dan Dialog Yang Mi Sun datang ke kamar Tak Goo dan membawakannya bubur. Dia duduk. Lalu meletakkan nampan berisi semangkuk bubur, dan membangunkan Tak Goo yang masih tidur. Mi Sun meletakkan telapak tangannya di atas kening Tak Goo untuk memeriksa apakah panasnya sudah turun. Yang Mi Sun: Tak Goo bangunlah, aku membuatkan bubur. Demammu sudah turun. Apa kau bisa duduk? Apa yang terjadi?, kata Tak Goo. Yang Mi Sun menjawab, Kau tidak ingat? Kau pingsan di dapur pagi ini. Kau bodoh. ”Mi Sun lalu menyuapi Tak Goo untuk makan bubur, dia menyodorkan sendok ke mulut Tak Goo,Sini ah... Tapi Tak Goo tidak juga membuka mulutnya, dia tidak berselera makan, katanya Aku tidak mood makan. Mi Sun : Jangan makan dengan seleramu, tapi makanlah dengan mulutmu. Kau harus memaksa dirimu sendiri. Kau perlu mengisi perut untuk bisa mengembalikan kekuatanmu. Ayo ah... Universitas Sumatera Utara Tak Goo tetap tidak mau makan. Mi Sun akhirnya meletakkan mangkok buburnya dan bertanya, Jika kau tidak mau makan, apa kau mau mati? Jika memang seburuk itu hingga mau mati, kenapa kau tidak menahannya? Kenapa kau tidak mengatakan padanya untuk tidak pergi dan menahan dia? Tak Goo menoleh terkejut ke arah Mi Sun. Mi Sun menarik nafas menjelaskan, Kau mengigau sepanjang tidurmu, mengatakan pada Yu Kyung untuk tidak pergi. Tak Goo kembali sedih mendengar kata-kata Mi Sun. Mi Sun menguatkannya,Jangan tunjukkan raut muka itu, seperti hidup ini sudah berakhir saja. Kau mungkin terluka saat ini, tapi kau harus menghapusnya dan bangkit kembali. Kau juga punya banyak hal untuk dilakukan. Kau harus menemukan ibumu, menjadi seorang baker dan kau harus lolos kompetisi tahap kedua. Jadi ayo makanlah Bilang ah... Tak Goo menoleh ke arah Mi Sun. Mi Sun membujuk lagi, Makan dan pulihkan kekuatanmu. Kau harus makan untuk bangkit dan memulihkan kekuatanmu kembali. Kau perlu kekuatan itu untuk mengambil kembali Yu Kyung, iya kan? Tak Gu tersentuh dan termotivasi dengan ucapan Mi Sun, akhirnya dia mau membuka mulutnya dan makan bubur itu. Mi Sun tersenyum senang, Tak Goo anak baik. Dia menyuapkan sesendok bubur lagi ke mulut Tak Goo. 2. Latar Lokasinya di kediaman Pal Bong Bakery. 3. Penokohan Universitas Sumatera Utara - Kim Tak Goo - Yang Mi Sun Adegan tersebut dianalisis dengan: a Analisis Penunjukan Designation Analysis Analisis penunjukan, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai material, pada sistem teknologi, seperti: - Peralatan makan bangsa Korea, yaitu: a Sujeo Sujeo adalah satu set alat makan dalam tradisi kuliner Korea yang terdiri dari sendok dan sumpit. Kata sujeo berasal dari kata sutgarak sendok dan jeotgarak sumpit. Namun sujeo sering berarti sendok saja, tanpa sumpit. Sewaktu makan, sendok dan sumpit tidak dipakai secara bersamaan atau tidak dipegang dengan kedua belah tangan, melainkan secara bergantian. Ketika tidak dipakai, sumpit diletakkan di atas meja. Sujeo dijual dalam kemasan karton atau kantung kain dengan bordiran khas Korea yang bermotifkan simbol-simbol umur panjang. Sebagai alat makan, sujeo dipandang sebagai alat terpenting dalam kehidupan, dan sekaligus lambang kehidupan yang makmur. Oleh karena itu, sujeo sering diberikan sebagai hadiah, khususnya untuk ulang tahun bayi dan pesta pernikahan. Sekarang ini, sujeo juga dibeli sebagai cenderamata. Penggunaan sumpit dan sendok secara sekaligus sewaktu makan merupakan budaya unik Universitas Sumatera Utara Korea, dan tidak didapati pada budaya kuliner Asia Timur lainnya seperti Cina dan Jepang. Bila diteliti dari artefak hasil penggalian di situs arkeologi, sendok sudah lebih dulu dipakai oleh orang Korea daripada sumpit. Sendok sudah dipakai orang Korea sejak zaman Perunggu. Sumpit ditemukan dari artefak asal zaman Tiga Kerajaan Korea. Makanan utama orang Korea adalah nasi dengan sup yang disebut jjigae atau guk. Oleh karena itu, sangat sulit bagi orang Korea untuk makan tanpa sendok. Berbeda dari sumpit Jepang atau sumpit Cina yang umumnya dibuat dari kayu, sendok dan sumpit Korea dibuat dari logam seperti kuningan, perunggu, perak, atau baja tahan karat sumber: http:id.wikipedia.orgwikiSujeo, diakses pada 21 April 2011 pukul 11.15 WIB. b Bangjja Bangjja juga dikenal degan nama yugi, adalah jenis kerajinan tangan perunggu yang berasal dari Korea. Set lengkap peralatan dari bangjja termasuk tempat makanan seperti piring atau mangkuk, sendok dan sumpit. Bangjja adalah produk yang unik karena memiliki perbedaan jumlah kandungan timah dan tembaga dengan produksi lain 7822, yakni mempunyai rasio timah yang lebih banyak, sementara rasio normal adalah 19. Cara pembuatan bangjja telah lama ada dan masih dipraktekkan hingga kini. Karena keunikan komposisinya, bangjja dapat mensterilkan makanan yang ada di dalamnya daripada racun atau bahan kimia. Oleh sebab itu juga bangjja sejak lama dijadikan perangkat makan khusus bagi keluarga kerajaan di Korea. Makanan istana Korea surasang disajikan dengan perangkat Universitas Sumatera Utara bangjja sumber: http:id.wikipedia.orgwikiBangjja, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.00 WIB. c Ttukbaegi Ttukbaegi adalah jenis mangkuk besar yang terbuat dari keramik yang biasa digunakan dalam memasak masakan Korea. Ukuran ttukbaegi lebih besar daripada mangkuk sup atau mangkuk nasi dan dipergunakan untuk merebus berbagai jenis jjigae rebusan dan sup, contohnya seolleongtang, sup daging sapi. Ttukbaegi terbuat dari keramik yang dibakar sebanyak 3 kali. Pada proses pembakaran yang terakhir, permukaannya dilapisi dengan glasir berwarna coklat. Peralatan masak ini telah digunakan sejak zaman Dinasti Goryeo 918-1392. Pada masa Dinasti Joseon 1392-1910, ttukbaegi dibedakan berdasarkan bahan pembuatnya. Kaum bangsawan menggunakan ttukbaegi dari bahan keramik putih, sementara rakyat kelas bawah menggunakan ttukbaegi dari bahan tanah liat yang kasar. Alat ini tidak cepat menjadi panas, namun jika sekali dipanaskan akan mempertahankan panas dalam waktu lama, sehingga sangat berguna menjaga kehangatan sup dan rebusan. Terdapat berbagai nama yang diberikan untuk ttukbaegi di berbagai daerah di Korea, begitu pula dengan bentuk dan ukurannya. Di bagian tengah wilayah Korea, ttukbaegi memiliki bentuk yang dalam dengan sisi yang lurus dan vertikal. Selain itu, diameter dasar lebih kecil daripada bagian perutnya. Di wilayah pesisir timur, ttukbaegi lebih dangkal dengan sisi yang bulat sumber: http:id.wikipedia.orgwikiTtukbaegi, diakses pada 21 April 2011 pukul 12.30 WIB. Universitas Sumatera Utara - Perangkat tidur Perangkat tidur, yaitu: bantal, selimut, dan alas tidur serupa futon. Futon adalah nama untuk perangkat tidur tradisional Jepang, digelar di atas tatami, di atas tempat tidur, atau kasur. Satu set perangkat tidur terdiri dari alas tidur dan alas yang lebih lunak sebagai selimut. Ketika hendak dipakai tidur, perangkat tidur digelar, dan dilipat kembali untuk disimpan setelah digunakan. Setelah perangkat tidur disimpan, ruangan dapat dipakai untuk keperluan lain. Ketika hari cerah, perangkat tidur perlu dijemur di bawah sinar matahari untuk membunuh bakteri dan kuman penyebab alergi. Ketika tidur, suhu tubuh menurun, sehingga tubuh perlu dijaga agar tetap hangat. Sebagai alas tidur, perangkat tidur harus bisa menyangga berat badan selama orang tidur. Peralatan tidur ini terdapat pada ruangan haengrangchae, sarangchae, dan anchae. Haengrangchae adalah bangunan untuk tempat tinggal pelayan, berada di dekat pintu masuk. Sarangchae adalah bangunan untuk pria atau kepala keluarga, termasuk untuk makan dan tidur, dan berada di bagian depan. Anchae adalah bangunan utama sekaligus ruang tidur untuk wanita berikut anak-anak kecil, dan terletak di bagian dalam yang jauh dari pintu masuk sumber: http:id.wikipedia.orgwikiFuton, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.30 WIB. - Rumah tradisional Korea Hanok Hanok adalah sebutan untuk rumah tradisional Korea yang dipakai untuk membedakannya dengan rumah gaya Barat. Arsitektur Korea memperhitungkan lokasi rumah dari lingkungan sekelilingnya, khususnya mempertimbangkan keadaan geografi dan musim. Struktur interior juga dirancang berdasarkan lokasi Universitas Sumatera Utara rumah. Prinsip yang disebut Baesanimsu secara harfiah mengatur rumah ideal untuk dibangun membelakangi gunung, dan sungai berada di depan rumah. Hanok dibangun menghadap ke timur atau selatan agar cukup mendapat sinar matahari. Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, dan kertas. Tiang-tiang dan kerangka hanok dibuat dari kayu. Tembok pengisi kerangka rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Kertas tradisional Korea hanji dipasang di rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah yang dikeraskan atau batu. Pinggiran atap yang melengkung ke atas disebut cheoma. Panjang cheoma menentukan jumlah sinar matahari yang masuk ke dalam hanok. Berdasarkan perbedaan mencolok di bagian atap, secara garis besar hanok dibagi menjadi dua jenis, yaitu giwajip rumah beratap genting yang dihuni kalangan atas yangban, dan chogajip rumah beratap jerami yang dihuni kalangan petani. Giwajip dibangun memakai genting giwa sehingga biaya pembangunan rumah menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat biasa. Sebaliknya, rakyat biasa tinggal di rumah beratap jerami yang bahan-bahannya mudah didapat. Hanok beratap genting hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal, sedangkan hanok beratap jerami sudah menjadi bangunan langka. Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk dalam konsep eum dan yang yang harus diseimbangkan. Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan- bahan yang digunakan untuk membangunnya. Universitas Sumatera Utara Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini. Bangunan ruangan tempat tinggal pria dan wanita dipisahkan sesuai dengan pemikiran Konfusius. Hanok terdiri dari bangunan-bangunan ruangan yang disebut haengrangchae, sarangchae, anchae, dan sadang. Haengrangchae adalah bangunan untuk tempat tinggal pelayan, berada di dekat pintu masuk. Sarangchae adalah bangunan untuk pria atau kepala keluarga, termasuk untuk makan dan tidur, dan berada di bagian depan. Anchae adalah bangunan utama sekaligus ruang tidur untuk wanita berikut anak-anak kecil, dan terletak di bagian dalam yang jauh dari pintu masuk. Ruangan untuk altar leluhur disebut sadang. Halaman di tengah-tengah bangunan rumah disebut madang, dan bangunan gudang disebut gwangchae. Selain itu, hanok juga sering memiliki cerobong asap dan pintu gerbang munganchae. Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga. Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin. Hanok dilengkapi dengan ondol untuk menghangatkan lantai rumah selama musim dingin. Ondol atau gudeul, adalah sistem pemanas ruangan tradisional Korea. Ondol bermanfaat mentransfer panas yang dihasilkan pembakaran kayu dari tungku pembakaran yang dialirkan dari sekat-sekat yang dibuat di bawah lantai. Pada penggunaan di zaman modern, ondol mengacu pada segala macam pemanas bawah tanah, baik di hotel maupun di rumah gaya Barat di Korea Korean Culture and Information Service, 2008. Komponen-komponen penting dari ondol tradisional adalah perapian agungi yang digabungkan dengan ruangan umumnya kamar tidur dan dapur yang Universitas Sumatera Utara dilengkapi dengan saluran horizontal di bawah lantai guna mengalirkan udara hangat dan cerobong asap vertikal. Ondol tradisional menggunakan bahan bakar kayu api kering, batu bara, jerami, ataupun sampah pertanian. Untuk memasak dalam jangka waktu sebentar jerami padi dan sampah pertanian umumnya digunakan, sementara untuk memasak dalam waktu lama dan juga menghangatkan rumah digunakan kayu api. Bahan bakar jarang diisi atau sering 2-5 kali sehari, tergantung kondisi musim dan frekuensi waktu memasak. Ondol tradisional dekat dengan tungku pembakaran dan lebih dikhususkan buat menghangatkan orang tua dan tamu yang dihormati. Kekurangan ondol konvensional adalah terbatasnya ruangan yang bisa dihangatkan serta dapat terjadinya penghangatan berlebih, asap pembakaran yang mengandung karbon monoksida yang menyebabkan polusi. Karena alasan inilah kini rumah modern di Korea mulai menggunakan ondol yang ramah lingkungan semenjak tahun 1960-an dengan menghubungkan lantai dengan sistem pemanas air atau pemanas elektrik. Saat ini ondol telah digunakan di kota-kota besar, sementara di daerah masih ada yang memakai ondol konvensional sumber: http:id.wikipedia.orgwikiOndol, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.25 WIB. Bentuk hanok juga berbeda-beda menurut daerahnya di Korea. Di Korea bagian utara yang dingin, bangunan hanok disusun menyerupai persegi tertutup sebagai penahan angin untuk menjaga rumah tetap hangat. Di Korea bagian tengah, ruangan-ruangan disusun membentuk huruf L. Di Korea bagian selatan, hanok dibangun memanjang menyerupai huruf I agar angin mudah keluar masuk. Universitas Sumatera Utara - Perkakas rumah Perkakas rumah seperti: meja kayu, lemari. Meja kayu adalah salah satu furnitur berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki. Meja ini dipakai sebagai meja tulis, sekaligus tempat buku-buku, pigura, lampu belajar, jam beker. Dan dibuat dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja Korea biasanya rendah. Meja sudah dipergunakan sejak dinasti Joseon. Selama rezimnya, Joseon memimpin penuh Korea, menganut paham Konfusianisme dan menerapkannya dalam masyarakat, mengimpor dan mengadopsi kebudayaan Tionghoa. Pada saat inilah Korea mencapai kegemilangan dalam bidang budaya, literatur, dan ilmu pengetahuan. Pada rumah tradisional Korea, meja, lemari, beserta alat tulis ditemukan di sarangchae ruang belajar, juga dijadikan tempat menerima tamu, dan ruang diskusi sesama pria sumber: http:id.wikipedia.orgwikiSarangbang, diakses pada 22 April 2011 pukul 11.15 WIB. b Analisis Penyifatan Attribution Analysis Analisis Penyifatan Attribution Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering karakterisasi objek tertentu yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk atau disebut. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah 1. Nilai vital, seperti: - Cara duduk bangsa Korea Ketika orang Korea makan, minum, mengobrol, maupun berkumpul dengan keluarga biasanya dilakukan dengan duduk di bantal tanpa kursi pada meja yang rendah dengan posisi kaki menyilang menyila. Universitas Sumatera Utara - Cara makan bangsa Korea Cara makan bangsa Korea tidak seperti orang Tionghoa atau Jepang. Orang Korea biasanya makan dengan duduk di bantal tanpa kursi pada meja yang rendah dengan posisi kaki menyilang menyila. Mangkuk nasi dan sup tidak boleh beranjak dari meja dan mereka memakannya dengan sendok sejak abad ke-5 Masehi. Sedangkan banchan lauk-pauk dimakan dengan sumpit. Nasi untuk perorangan disediakan dalam mangkuk kecil yang lebih tinggi dari diameternya. Sup hangat disediakan dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar di sebelah kanan nasi, seringkali jjigae atau makanan jenis berkuah lain dimakan bersama dari panci besar di tengah-tengah meja. Set sendok panjang stainless steel untuk nasi dan sup, dan sumpit untuk banchan di sebelah kanan sup. Hidangan lauk banchan yang bervariasi disediakan dalam mangkuk- mangkuk kecil. Tergantung pada setiap rumah tangga, minuman bisa saja disediakan atau tidak disediakan. Air es biasanya disediakan saat makan bersama keluarga. Dalam lingkungan umum misal restoran, disediakan air atau minuman tradisional teh biji-bijian seperti teh barley, sementara teh biasa kurang disukai saat makan karena rasanya tidak cocok dengan nasi atau banchan yang pedas. Minuman lain yang umum saat makan adalah soju. Setelah makan, minuman penyegar yang disediakan contohnya soojunggwa atau shikhye. Minuman yang disajikan berbeda-beda berdasarkan musim dalam setahun sumber: http:id.wikipedia.orgwikiMasakan_korea pada 22 April 2011, pukul 12.00 WIB. Universitas Sumatera Utara 2. Nilai moralkebaikan Nilai ini terlihat pada sikap Yang Mi Sun yang lemah-lembut dan penuh perhatian menyuapi Tak Goo yang sedang sakit. Juga ucapan-ucapan Yang Mi Sun yang membangkitkan semangat Tak Goo yaitu: “Kau mungkin terluka saat ini, tapi kau harus menghapusnya dan bangkit kembali. Kau juga punya banyak hal untuk dilakukan. Kau harus menemukan ibumu, menjadi seorang baker dan kau harus lolos kompetisi tahap kedua. Jadi ayo makanlah.” Nilai ini merujuk pada Taoisme. Taoisme merupakan salah satu kepercayaan tradisional bangsa Korea. Kepercayaan tradisional Korea adalah bentuk kepercayaan yang dipengaruhi berbagai agama, pemikiran dan kepercayaan selama ribuan tahun di Korea. Taoisme adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Cina. Taoisme sudah berumur ribuan tahun, dan akar-akar pemikirannya telah ada sebelum masa Konfusianisme. Hal ini dapat disebut sebagai tahap awal dari Taoisme. Bentuk Taoisme yang lebih sistematis dan berupa aliran filsafat muncul kira-kira 3 abad SM. Selain aliran filsafat, Taoisme juga muncul dalam bentuk agama rakyat, yang mulai berkembang 2 abad setelah perkembangan filsafat Taoisme. Taoisme Korea sebagaian besar dipengaruhi oleh ajaran filsuf Tiongkok Lao Tzu dan Zhuang Tzu. Inti pengajaran Taoisme adalah Dao yang berarti tidak berbentuk, tidak terlihat, tapi merupakan proses kejadian dari semua benda hidup dan segala benda-benda yang ada di alam semesta. “Dao” yang berwujud dalam bentuk benda hidup dan kebendaan lainnya adalah “De”. Gabungan “Dao” dengan “De” dikenal sebagai Taoisme yang merupakan landasan kealamian. Taoisme bersifat tenang, tidak berbalah, bersifat lembut seperti air, dan bersifat abadi. Keabadian Universitas Sumatera Utara manusia terwujud di saat seseorang mencapai kesadaran “Dao”, dan orang tersebut akan menjadi dewa. Penganut-penganut Taoisme mempraktekkan “Dao” untuk mencapai kesadaran “Dao”, dan menjadi seorang dewa. Menurut pandangan Taoisme, hidup manusia sudah digariskan oleh ‘langit’. Manusia sudah memiliki jalannya masing-masing. Yang harus dilakukan manusia hanya meneliti jalan itu dan mengikuti jejak itu tanpa coba memaksakan pandangannya yang sempit, serta tanpa kehendak ingin menyelewangkan diri dari yang alamiah demi keuntungan pribadi. Sikap semacam itulah yang disebut dengan Wu Wei, yang artinya tidak mencampuri. Wu Wei dapat juga diartikan tidak berkeinginan. Manusia dalam pandangan Taoisme, harus menghilangkan keinginannya, dan mengikuti jalannya proses alam tanpa mencampuri proses itu. Menurut Taoisme, apabila manusia menjadi sombong dan melakukan hal di luar kemampuannya, maka suatu saat dia akan mendapat celaan yang dapat membuatnya berduka atau menderita. Karena itu, seorang bijaksana yang mengenal “Dao” dan hukum alam akan memilih mengundurkan diri dan menolak segala penghargaan yang diberikan padanya. Ia memilih untuk tidak menonjolkan dirinya. Meskipun demikian, Taoisme tidak mengajarkan bahwa seseorang harus menyingkirkan seluruh harta benda yang dimiliki untuk mencapai ketentraman batin. Hal yang perlu dibuang adalah rasa kemelekatan terhadap harta tersebut. Dalam menjalani kehidupan yang ada, manusia mengarah pada kehidupan yang alamiah tanpa adanya proses ikut campur. Kehidupan yang alami inilah yang menjadi suatu kebajikan dasar yang memicu munculnya tiga buah kebajikan lain yang menuntun manusia dalam kehidupannya, yaitu lemah lembut, rendah hati, dan menyangkal diri. Kelemah-lembutan merupakan teman dari kehidupan, Universitas Sumatera Utara sebaliknya, kekerasan dan kekakuan adalah teman dari kematian. Rendah hati adalah sikap mampu membatasi diri dengan berbuat seperlunya saja sumber: http:id.wikipedia.orgwikiKepercayaan_tradisional_Korea, diakses pada 5 Mei 2011 pukul 18.30 WIB. Adegan ke-3 Dilihat dari adegan di atas, maka unsur intrinsik dramanya: 1. Alur dan Dialog Keesokan harinya Ja Kyung, Presdir Goo In Jong ditemani manajer Han pergi ke kuburan nenek. Presdir melihat ada bunga kesukaan nenek yang sudah berada di kuburannya. Presdir mengatakan kepada Ja Kyung bahwa bunga itu telah ada di situ sejak 12 tahun yang lalu, dan presdir tidak tahu siapa yang membawanya. Presdir mengira bahwa itu dibawa oleh teman nenek. 2. Latar Lokasinya di tempat pemakaman nenek. 3. Penokohan - Goo Ja Kyung - Goo In Jong Adegan tersebut dianalisis dengan: Universitas Sumatera Utara Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai religus yaitu berziarah ke makam, dikenal dengan Hansik. Hansik adalah salah satu dari perayaan besar di Korea, selain hari Seollal, Dano dan Chuseok. Pada hari Hansik, orang-orang tidak menyalakan api untuk memasak atau menghangatkan makanan. Hari Hansik berakar dari cerita dan ritual kuno Tionghoa yang pertama kali diperingati pada masa Periode Musim Semi dan Musim Gugur saat Chong-er, seorang bangsawan Wen dari negara Jin secara tidak sengaja membunuh bawahan dan teman baiknya, Jie Zhitui dan ibunya dalam suatu pembakaran hutan dengan harapan akan membuat Jie Zhitui kembali kepadanya. Pada hari Hansik, orang tidak diizinkan menggunakan api untuk memanaskan makanan, yang kemudian dijuluki Festival Makanan Dingin. Hari Hansik juga diperingati di Korea sebagai pertanda datangnya musim semi. Orang Korea pergi berziarah dan membersihkan makam leluhur. Hari Hansik juga diperingati sebagai Hari Menanam Pohon sumber: http:id.wikipedia.orgwikiHansik, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.53 WIB. Adegan ke-4 Dilihat dari adegan di atas, maka unsur intrinsik dramanya: 1. Alur Universitas Sumatera Utara Presdir Goo In Jong dan ketiga anaknya sembahyang untuk almarhum neneknya. Namun tidak dengan Nyonya Seo, dia asyik minum-minum. 2. Latar Lokasinya di tempat pemakaman nenek. 3. Penokohan - Goo In Jong - Goo Ma Joon - Goo Ja Kyung - Goo Ja Rim Adegan tersebut dianalisis dengan: a Analisis Penunjukan Designation Analysis Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai religius, yaitu sembahyang kepada orang yang sudah meninggal sebagai bentuk penghormatan. Ruangan untuk altar leluhur pada rumah tradisional Korea disebut sadang. Untuk memahami konsep ini kita harus melihat pada sistem kepercayaan fundamental orang Tionghoa. Selama beribu-ribu tahun, masyarakat Tionghoa telah teroganisir dalam suatu struktur untuk menghormati orang tua dan juga hak dan kewajiban. Ketaatan kepada leluhur faktanya adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ini, dan secara alamiah merupakan perkembangan dari penghormatan kepada orang yang lebih tua yang masih hidup. Merupakan kewajiban bagi anak Universitas Sumatera Utara cucu untuk menghormati orang yang lebih tua dalam hal ini yang sudah meninggal, tetapi pada dasarnya sama bahwa merupakan tanggung jawab dari yang masih hidup ini untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut ke orang yang lebih muda. Sehingga, walaupun festival ini untuk orang yang sudah meninggal, ini juga berhubungan dengan kehidupkan dan keluarga. Ada beberapa kegiatan qingming sumber: http:confucian.meprofilesblogsarti-dan-makna-sembahyang+qingming+buah- buahan, diakses pada 22 April 2011 pukul 11.15 WIB, yaitu: a Makan makanan dingin, merupakan makanan yang disiapkan terlebih dahulu dan disajikan tanpa dipanasi. b Sembahyang kepada leluhur. c Menyekar ke makam leluhur. d Hari-hari sebelum dan sesudah qingming juga merupakan hari yang tepat untuk mulai memelihara ulat sutera. Pada hari-hari ini para petani ulat sutera bersembahyang kepada dewa ulat sutera memohon agar dapat hasil panen yang melimpah. Pada umumnya, qingming berhubungan dengan membersihkan kubur dan menghormati orang yang sudah meninggal. Termasuk di dalamnya memberikan makanan seperti buah-buahan dan barang kepada orang yang sudah meninggal. Barang-barang tersebut biasanya merupakan tiruan yang terbuat dari kertas dapat berupa baju, dasi, arloji, bahkan speedboat. Semuanya dikirimkan dengan cara membakarnya. Seringkali uang dari Bank Neraka juga dibakar bersamaan dengan barang-barang ini. Uang-uang ini mengalihkan roh-roh jahat yang ingin mengambil barang-barang tersebut. Universitas Sumatera Utara Bagi bangsa Korea ritual ini bernama qingming. Qingming dalam bahasa Jepang: seimei, bahasa Vietnam: thanh minh, dengan arti harfiah: bersih dan terang adalah posisi matahari ke-5 dalam pembagian satu tahun menjadi 24 posisi matahari menurut kalender tradisional Asia Timur. Qingming dimulai ketika matahari mencapai bujur langit 15° dan berakhir ketika matahari mencapai bujur langit 30°. Istilah qingming biasanya dipakai untuk menyebut hari ketika matahari berada persis di bujur langit 15°. Menurut kalender Gregorian, qingming biasanya dimulai sekitar 4 April 5 April di Asia Timur dan berakhir sekitar 20 April guyu. Semua hewan, manusia, dan tumbuhan di atas bumi tampak terang dan indah pada qingming. Di Asia Timur berbagai macam bunga mekar bersama-sama sumber: http:id.wikipedia.orgwikiQingming, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.50 WIB. b Analisis Penyifatan Attribution Analysis Analisis Penyifatan Attribution Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering karakterisasi objek tertentu yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk atau disebut. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai moral, yaitu bentuk penghormatan kepada orangtua yang meninggal dengan berdiri tegak dan berdoa sambil menghadap foto atau abu orang yang telah meninggal tersebut. Untuk memahami konsep ini kita harus melihat pada sistem kepercayaan fundamental orang Tionghoa. Selama beribu-ribu tahun, masyarakat Tionghoa telah teroganisir dalam suatu struktur untuk menghormati orang tua dan juga hak dan kewajiban. Ketaatan kepada leluhur faktanya adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ini, dan secara alamiah merupakan perkembangan dari Universitas Sumatera Utara penghormatan kepada orang yang lebih tua yang masih hidup. Merupakan kewajiban bagi anak cucu untuk menghormati orang yang lebih tua dalam hal ini yang sudah meninggal. Sikap bungkuk mendalam yang terjadi pada Seollal atau hari Tahun Baru Imlek, disebut sebae dan biasanya dilakukan dengan hadir seluruh keluarga diperpanjang. Mereka semua akan berkumpul di satu tempat untuk memberikan penghormatan kepada anggota keluarga tertua, dimulai dengan anak pertama dan saudara kandung yang lain. Seorang pria harus melipat kedua tangannya, tangan kiri menutupi tangan kanan, berlutut dan mengarahkan kepalanya ke tanah untuk sikap bungkuk mendalam, dengan siku keluar dari badan. Ketika membungkuk ke bawah, kaki kiri harus menekuk dulu. Untuk wanita, lipatan tangan kanan di atas kiri, dengan tangan dan siku diangkat sejajar bahu. Dengan mata dilemparkan ke bawah, ia harus duduk dengan kaki kirinya menekuk dulu, diikuti oleh kanannya dan membungkuk hanya setengah. Sebagai gantinya, para tetua memberikan berkat atau dalam kasus untuk anak-anak kecil, beberapa uang saku atau hadiah. merupakan kebiasaan bagi pria untuk membungkuk mendalam setidaknya sekali dan wanita setidaknya dua kali. Di pemakaman, membungkuk harus dua kali jumlah bungkukan biasa. Di pemakaman, kebiasaan tradisional adalah membungkuk mendalam dan gok, yaitu menangis berlebihan atau meratap untuk menyesuaikan mood. Gok tidak perlu lagi hari ini. Seseorang dapat memilih beberapa bunga krisan atau menempatkan mereka di depan foto orang meninggal atau menyalakan api dupa. Sikap membungkuk di pemakaman berlangsung dua setengah kali. Universitas Sumatera Utara Untuk wakil dari keluarga yang ditinggalkan, seseorang dapat membuat bungkukan lain yang mendalam dan setengah. Di sisi lain, tergantung pada agama seseorang, membungkuk seperti sering diganti dengan berdiam diri dan berdoa dengan kepala tertunduk untuk menunjukkan rasa hormat. Ada juga kotak kado kecil di mana orang dapat meninggalkan sebuah amplop uang belasungkawa sumber: http:korea.net, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.50 WIB. Adegan ke-5 Dilihat dari adegan di atas, maka unsur intrinsik dramanya: 1. Alur dan Dialog Ketika Yu Kyung berjalan di sebuah trotoar, ia melihat keluarga pengemis dan tanpa ragu-ragu uang yang dia ambil dari ayahnya diberikan kepada keluarga pengemis. Bapak pengemis menghampiri Yu Kyung, “Nak, uang yang kau Universitas Sumatera Utara berikan terlalu banyak aku sudah tidak bisa menyimpan uang itu jadi paman bisa menggunakannya. Bapak pengemis terharu. Dia kemudian memberikan Yu Kyung topi. Topi ini akan terus digunakan hingga ia beranjak dewasa. “Kau pasti akan menjadi anak yang baik ketika kau besar. Kau akan membantu orang miskin dan membantu orang yang membutuhkan pertolongan,” seru bapak pengemis. Yu Kyung tersenyum. 2. Latar Lokasinya di pinggir jalan. 3. Penokohan - Shin Yu Kyung - Bapak pengemis Adegan tersebut dianalisis dengan: a Analisis Penunjukan Designation Analysis Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai material, yaitu uang. Uang digunakan sebagai alat tukar. Sejarah mata uang Korea dimulai sekitar abad ke-3 SM, ketika koin pertama dalam bentuk koin pisau, juga dikenal sebagai Myeongdojun milik negara Yan dan Gojoseon telah beredar. Koin grain digunakan dalam kerajaan untuk jangka waktu yang panjang. Kerajaan Goryeo mengeluarkan versi sendiri koin gandum dan sampai 1097 kerajaan ini mulai menetapkan koin tersebut memegang originasi Korea. Saat ini, koin besi pertama Universitas Sumatera Utara juga mulai dicetak dan digunakan. Koin terbuat dari logam selain besi seperti tembaga dan juga berbentuk koin perak diterbitkan pada abad ke-10 dan ke-11 tetapi sirkulasi mereka terbatas. Pada 1392, kerajaan Goryeo digulingkan dan keadaan dinasti Joseon didirikan. Pendiri dinasti, Taejong melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki sistem moneter yang berlaku tetapi mereka tidak sukses pada awalnya. Usaha- usaha termasuk versi Korea mengeluarkan mata uang kertas Cina dan penerbitan koin bukan mengimpor dari Cina. Koin-koin yang diterbitkan dalam bahasa Korea dan berhasil memimpin penerbitan, yang terbuat dari kulit kayu murbei hitam disebut Jeohwa. Uang logam membentuk bagian utama dari sistem nilai setelah waktu ini. Pada tahun 1633, mun dibuat sebagai mata uang utama Korea dan koin tembaga serta perunggu diterbitkan menjadi mata uang. Ini berlaku sampai 1892 ketika yang mengambil alih sebagai mata uang utama. Pada tahun 1902, won diperkenalkan sebagai unit mata uang resmi menggantikan yang ₩ 1=5 yang. Bank of Korea didirikan 1909 tetapi segera setelah tahun 1910, Jepang menganeksasi Korea. Di bawah kekuasaan kolonial, negara itu menggunakan unit mata uang yen dalam nama yen Korea, yang mengambil alih won Korea. Setelah pembagian Korea, negara Korea Selatan didirikan dan diakui pada tahun 1948, dan dibuat mata uang resmi negara baru. Bank Oseon menerbitkan uang untuk Korea Selatan secara independen untuk pertama kalinya dan hanya uang kertas saja sumber: en.wikipedia.orgwikiHistory_of_the_Korean_currencies diakses pada 25 April 2011 pukul14.00 WIB. Universitas Sumatera Utara b Analisis Penyifatan Attribution Analysis Analisis Penyifatan Attribution Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering karakterisasi objek tertentu yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk atau disebut. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai moralkebaikan, yaitu memberi sedekah kepada pengemis. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatantingkah lakuucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Kepercayaan tradisional Korea adalah bentuk kepercayaan yang dipengaruhi berbagai agama, pemikiran dan kepercayaan selama ribuan tahun di Korea. Salah satu hal yang memiliki pengaruh paling besar dalam sejarah pemikiran Korea adalah Konfusianisme yang diperkenalkan dari Cina. Konfusianisme adalah bagian fundamental pembangun dalam masyarakat Korea yang membentuk sistem moral, hubungan sosial antara orang tua dan kaum muda, dan bahkan bertahan dalam moderenisasi hukum di Korea Selatan. Konfusianisme yang dibawa dari Tiongkok melalui proses pengimporan budaya telah memengaruhi sejarah intelektual dan pemikiran tradisional orang Korea modern. Paham konfusianisme telah menjadi bagian kebudayaan fundamental, yaitu sebagai pembentuk sistem moral, pola kehidupan dan hubungan sosial antar generasi serta dasar bagi banyak sistem legal dalam masyarakat Korea. Universitas Sumatera Utara Orang Korea seringkali disebut sebagai penganut paham Konfusius yang lebih kuat dari orang Tionghoa sendiri. Mereka menyelenggarakan berbagai festival dan hari-hari penting berdasarkan cara Konfusius seperti ulang tahun, upacara akil balik, pernikahan, kematian, peringatan kematian dan sebagainya. Upacara Konfusius terbesar di Korea diselenggarakan setiap tahunnya di bulan Mei yaitu Jongmyo Jerye atau Jongmyo Daeje untuk menghormati para rajaratu Joseon terdahulu. Di acara ini diadakan upcara persembahan dan tari-tarian. Upacara ini berasal dari Tiongkok, sekarang hanya bisa disaksikan di Korea. Tradisi konfusianisme yang ketat memengaruhi hubungan sosial antar individu di Korea sehingga formalisasi sangat diperlukan bagi interaksi individu yang umurnya berbeda jauh. Contohnya orang Korea jika bertemu tamu, pasti menanyakan usia untuk menciptakan formalisasi jikalau ia lebih tua atau lebih muda, sikap penghormatan terhadap yang lebih tua atau yang dihormati dengan memberi salam sambil menunduk 45 ⁰. Hubungan antar teman yang sama usia memungkinkan mereka untuk bersikap lebih longgar, saling tolong-menolong, saat memberikan atau menerima sesuatu dengan dua tangan, dan sebagainya sumber: http:id.wikipedia.orgwikiKonfusianisme_Korea, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.50 WIB. Dan nilai ini terlihat pada sikap Yu Kyung yang memberikan uang yang dia miliki kepada pengemis, lalu mengucapkan terima kasih dengan memberikan topi kepada Yu Kyung sembari berpesan agar kelak ia besar menjadi anak yang baik, membantu orang miskin dan orang yang membutuhkan pertolongan. Adegan ke-6 Universitas Sumatera Utara Analisis data: Dilihat dari adegan di atas, maka unsur intrinsik drama yang ditemukan adalah 1. Alur dan Dialog Mi Sun menemani Kakek Bong yang sedang menyiram bunga. Mereka berdua mengobrol. Mi Sun: “Sepertinya dia tidak akan datang. Dia tidak akan kabur begitu saja ke suatu tempat kan. Apakah kakek mencurigai sesuatu?” Kakek Bong: “Tahun ini semua bunganya benar-benar cantik.” Mi Sun: “Benar. Mungkin saja dia menyerah dan putus asa, lalu terjun ke sungai atau menabrakkan diri ke kereta.” Kakek Bong: “Aigoo bunga itu hampir mati ketika pertama kali dipindah ke sini. Sekarang, semuanya tumbuh dengan sangat baik.” Mi Sun: “Bukankah kita harus memeriksa kantor polisi? Dia mungkin terbaring sendirian di suatu tempat, Kek.” Kakek Bong: “Bunga-bunga ini tidak bisa bicara, tetapi dapat bertahan dari kerasnya musim, musim dingin dan masih bisa hidup seperti ini. Dan kau berbicara tentang kehidupan manusia. Mi Sun: “Benar, tentang kehidupan, dia mungkin akan mati setiap saat, Kek.” Maksud Kakek, bunga aja bisa bertahan hingga masih dapat tumbuh dengan baik apalagi manusia seperti Tak Goo, apalagi Kakek mengenal betul seperti apa kepribadian Tak Goo selama ini, jadi mungkin Kakek paham dengan jalan pikiran Tak Goo. Kakek Bong: ”Apakah kau mengkhawatirkan Tak Goo?” Mi Sun kaget Universitas Sumatera Utara dengan pertanyaan Kakek itu dan menyanggahnya, lalu pergi karena malu. Terlihat Mi Sun sudah mulai menyukai Tak Goo. 2. Latar Lokasinya di tempat pemakaman nenek. 3. Penokohan - Shin Yu Kyung - Bapak pengemis Adegan tersebut dianalisis dengan Analisis Penunjukan Designation Analysis. Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai vital pada aktivitas bangsa Korea yaitu menanam bunga. Bunga mengandung makna tertentu bagi bangsa Korea. Selain untuk ditanam sebagai penghias taman di halaman rumah, bunga juga dibawa saat berziarah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu pada tradisi Qingming, bunga juga dijadikan bahan masakan Korea sehingga dikenal istilah masakan bunga, dan dirangkai menjadi hiasan, bahkan dipergunakan juga untuk pengobatan. - Masakan bunga Korea Sejarah mencatat, bangsa Korea pada masa kuno memanfaatkan bunga- bunga sebagai makanan dikarenakan pada saat bencana kelaparan melanda, hanya sedikit yang bisa dimakan. Contohnya, sebelum sayuran kubis dipanen dari Universitas Sumatera Utara ladang, putik dan benang sarinya terlebih dulu muncul, dan para petani akan mengambil kubis tersebut dan merebusnya bersamaan dengan kelopak bunganya, lalu mengkonsumsinya sebagai lauk pauk. Jenis bunga yang paling banyak dimanfaatkan sebagai masakan adalah serbuk sari pohon tusam pollen. Di awal musim semi, tunas kelopaknya muncul dan pada saat cuaca menjadi lebih panas, pollen mulai mekar penuh. Pollen mengandung protein yang baik untuk kesehatan. Rakyat Korea mengumpulkan pollen ini dengan seksama dan mengeringkannya. Pada saat ada festival-festival besar sepanjang tahun, pollen kering dicampur dengan madu dan dimakan sebagai kue yang dinamakan songhwa dasik. Jenis bunga lain yang banyak dipakai untuk membuat panekuk jeon adalah bunga lonceng lebar atau doraji, bunga akasia, bunga ginseng, bunga mawar liar, bunga labu, bunga rape dan sebagainya. Selain jeon, bunga-bunga ini juga dibuat menjadi salad dan berbagai jenis masakan lain. Dalam kuliner istana, kelopak bunga day lily yang mekar di awal musim semi dianggap sebagai makanan yang mewah dan diperuntukkan untuk raja. - Merangkai bunga Korea Kegiatan merangkai bunga Korea sedang dihidupkan kembali sebagai seni dalam ruangan, dan yang paling sering menggunakan keramik putih dinasti Joseon yang sederhana untuk menyoroti berbagai jenis bunga Korea dan cabang- cabang pohon dengan elegan tetapi tidak memaksakan pengaturan yang alami. Setidaknya ada selusin sekolah yang merangkai bunga tradisional. Universitas Sumatera Utara Merangkai bunga formal erat berkaitan dengan perkembangan upacara teh Korea, dan seringkali sudut penataan ruang pada meja-meja kecil menggunakan kapal pusat dengan paling sering cabang kecil dan sekelompok kecil dari bunga lokal. Tangkai dari bunga pir sangat terkenal, dan selama musim dingin tangkai hijau yang akan meningkatkan keramik celadon, atau memberikan keanggunan yang segar untuk keramik putih. Daun, bunga, pakis, dan rumput juga digunakan. Pengaturan ini terutama dilakukan oleh perempuan dalam rumah teh, dan di rumah-rumah yang lebih besar, guru laki-laki Konfusius mungkin telah melakukan ini juga. Tidak ada tanggal yang tepat untuk asal usul seni bunga, dan itu tidak didokumentasikan sebelum abad ke-14 sebagai seni yang khas. Nazar pendeta untuk mengatur bunga altar pada kuil-kuil Buddha dan bunga tersebut selalu berlimpah, mereka adalah pelopornya. Tapi itu di bawah tangan Konfusianisme, pada zaman dinasti Joseon Yi, pengaturan itu dapat dikatakan pasti telah dimulai dan dikenal, dan disertakan dalam berbagai ilustrasi oleh seniman pada waktu itu sumber: http:en.wikipedia.orgwikiKorean_flower_arrangement, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.00 WIB. - Pengobatan tradisional Korea Platycodon grandiflorus adalah jenis tanaman berbunga tahunan dari keluarga Campanulaceae dan satu-satunya tanaman dari genus Platycodon. Spesies ini sering disebut sebagai platycodon, bunga Lonceng Cina, kadang- kadang juga bunga Lonceng Jepang, atau hanya disebut dengan bunga Balon. Di Korea tanaman disebut doraji. Tanaman ini adalah asli berasal dari Asia Timur Universitas Sumatera Utara Tiongkok, Korea, Jepang, dan Siberia Timur dan menghasilkan bunga yang berwarna biru dan besar, meskipun ada variasi putih dan merah muda bunga dalam hasil budidaya. Di Korea, bunga yang putih lebih umum. Akar spesies tanaman ini digunakan secara luas sebagai obat anti melepuh saat penyembuhan batuk dan demam sumber: http:id.wikipedia.orgwikiPlatycodon_grandiflorus, diakses pada 22 April pukul 12.00 WIB. Dalam periode Tiga Kerajaan, obat tradisional Korea sedang dipengaruhi oleh obat tradisional lainnya seperti Pengobatan Cina. Dalam Goryeo dinasti dengan pengaruh orang lain seperti pengobatan Cina, investigasi lebih intens tentang rempah-rempah dalam negeri terjadi, dan hasilnya adalah banyak penerbitan buku rempah-rempah dalam negeri. Pengobatan berkembang di periode Joseon. Sebuah buku bernama “The Classified Collection of Medical Prescriptions” juga mengesankan. Karya ini ditulis oleh Kim Ye-mong dan dokter Korea lainnya pada 1443-1445. Ini mengumpulkan lebih dari 50.000 resep dari 152 karya medis Cina kuno sebelum abad ke-15. Pada akhir Dinasti Joseon, positivisme tersebar luas. Bukti klinis yang lebih sering digunakan sebagai dasar untuk mempelajari penyakit dan pengembangan obat. Para sarjana yang telah berpaling dari politik mengabdikan diri untuk mengobati penyakit dan, karena itu, sekolah kedokteran tradisional baru didirikan. Buku-buku sederhana tentang obat-obatan bagi masyarakat umum diterbitkan. Jamu adalah studi dan praktek penggunaan bahan tanaman untuk keperluan makanan, obat-obatan, atau kesehatan. Mereka mungkin bunga, tanaman, semak, pohon, lumut, lumut, pakis, alga, rumput laut atau jamur. Universitas Sumatera Utara Tanaman ini dapat digunakan secara keseluruhan atau dengan bagian-bagian tertentu yang digunakan. Obat herbal dapat disajikan dalam berbagai bentuk, termasuk segar, kering, utuh, atau cincang. Herbal dapat dibuat sebagai infus ketika herbal direndam dalam cairan, atau rebusan yang mana ketika sebuah ramuan direbus dalam air dengan api kecil untuk jangka waktu tertentu. Beberapa contoh infus chamomile atau peppermint, menggunakan bunga, daun dan rempah- rempah bubuk. Untuk rebusan, contohnya mungkin mawar, kulit kayu manis, dan akar licorice yang terdiri dari buah-buahan, biji, kulit, dan akar. Tumbuhan segar dan bisa dilarutkan di mana herbal disimpan dalam alkohol atau dibuat ke tempat yang mengandung dalam ekstrak cuka. Contoh obat herbal adalah penggunaan jamur obat sebagai makanan dan sebagai teh. Penelitian klinis, telah menunjukkan jamur mungkin bisa menaikkan aspek sistem kekebalan tubuh. Sebuah jamur penting digunakan dalam pengobatan Korea adalah Phellinus linteus juga dikenal sebagai Song- gen sumber: http:id.wikipedia.orgwikiobat tradisional, diakses pada 22 April pukul 12.00 WIB. Adegan ke-7 Universitas Sumatera Utara Dilihat dari adegan di atas, maka unsur intrinsik dramanya: 1. Alur dan Dialog Yu Kyung pulang ke apartemennya dan kaget mendapati Tak Goo sudah menunggu di depan apartemen. Tak Goo: Yu Kyung, panggilnya sambil tersenyum. Apa kau sudah makan? Yu Kyung mengangguk. Yu Kyung: Apa yang membawamu ke sini? Bukankah besok adalah hari kompetisi? Tak Goo: Ya, karena itulah aku datang. Aku pikir, aku harus bertemu denganmu sebelum kompetisi Tak Goo lalu mengajak Yu Kyung untuk jalan- jalan. Mereka akhirnya jalan menuju Nam San Tower. Sampai di Nam San Tower, Tak Gu memandangi jam di Nam San Tower itu. Kenangan yang pasti tak akan terlupakan oleh Tak Goo, menunggu selama 6 jam untuk bisa bertemu dengan wanita yang dia rindukan selama 2 tahun. 2. Latar Lokasinya di taman dekat Nam San Tower. 3. Penokohan - Shin Yu Kyung - Kim Tak Goo Adegan tersebut dianalisis dengan Analisis Penunjukan Designation Analysis. Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang Universitas Sumatera Utara mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai keindahan pada seni arsitektur Korea, yaitu taman. Taman korea adalah bentuk atau rancangan taman tradisional khas Korea. Walau taman Korea amat dipengaruhi konsep taman Tiongkok, rancang bangunnya memiliki keunikan tersendiri. Karakterisitik taman Korea adalah kesederhanaan, alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus. Dibanding taman Tiongkok dan taman Jepang yang memiliki banyak elemen pelengkap karena konsep mengimitasikan pemandangan asli, taman Korea mungkin lebih tampak kurang akan unsur pelengkap. Taman Korea sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang Korean Culture and Information Service, 2008. Taman-taman yang terkenal di Korea, yaitu: - Poseokjeong dan Anapji, taman dari Silla, terletak di Gyeongju - Huwon Huwon adalah taman yang terletak di bagian belakang Istana Changdeok dan merupakan taman utama Dinasti Joseon. Taman ini memiliki luas 74 are dan terdiri atas bentang alam berbentuk dataran bergelombang dengan 35 buah bangunan besar dan kecil, 7 buah kolam buatan serta hutan lebat dan aliran-aliran mata air. Dari kesemua rancangan ini, hanya 1 saja yang dibuat oleh manusia. Terdapat beberapa kolam dan pendopo di taman ini yang mencerminkan arsitektur khas Joseon yang meminimalkan konsep tiruan dan memaksimalkan faktor alam. Walau tampak tenang, taman ini berada tak jauh dari pusat kota Seoul. Bangunan Universitas Sumatera Utara utama antara lain Balai Yeonghwadang Balai Pantulan Bunga, Pendopo Juhamnu Pendopo Surga, dan Balai Yeongyeongdang yang melengkapi kolam bunga teratai yang berbentuk persegi. Pada zaman Joseon, orang-orang yang berhasil lulus ujian sipil kenegaraan gwageo diundang ke taman ini untuk menerima ucapan selamat dari raja. Juhamnu adalah pendopo yang berfungsi sebagai perpustakaan keluarga kerajaan. Pendopo ini dibangun oleh Raja Jeongjo 1752-1800 yang sangat suka membaca buku dan menuntut ilmu pengetahuan. Di samping pendopo terdapat Seohyanggak Pendopo Kitab-kitab Harum yang didesain dengan ventilasi khusus dan pengaturan cahaya agar buku-buku yang disimpan tidak lapuk. Balai Yeongyeongdang adalah komplek bangunan kediaman yang tampak seperti rumah pribadi. Aliran mata air yang mengalir melalui bebatuan di taman ini dinamakan Ongyucheon sumber: http:id.wikipedia.orgwikiTaman_korea, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.00 WIB. Adegan ke-8 Universitas Sumatera Utara Dilihat dari adegan di atas, maka unsur intrinsik dramanya: 1. Alur dan Dialog Nyonya Seo mengambil telepon dan menghubungi Manager Han,Manajer Han, ini aku. Aku pikir aku harus bertemu dengan anak itu. Anak itu, Kim Tak Goo. Katakan padanya untuk menemuiku di Unamjung Resto Korea yang terletak di luar kota Seoul hari Sabtu pukul 14.00. Nyonya Seo bersiap-siap di kamarnya, berdandan dengan cantik. Beliau menggunakan giwang permata dan kalung. Adegan berikutnya, Nyonya Seo menuju ke mobil, sementara pengawal membukakan pintu mobil. 2. Latar Lokasinya di kediaman keluarga Goo. 3. Penokohan - Seo In Seok - Bibi Gong Adegan tersebut dianalisis dengan Analisis Penunjukan Designation Analysis. Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah Universitas Sumatera Utara 1 Nilai vital pada penggunaan alat telekomunikasi yaitu telepon, yang digunakan untuk berhubungan dengan orang lain, meskipun berada pada jarak yang jauh. 2 Nilai material pada perhiasan seperti giwang permata atau berlian dan kalung. Juga pada alat transportasi yaitu mobil. Ilmu dan teknologi di Korea telah mengalami masa pertumbuhan intens serta kelesuan jangka panjang. Sejarah mencatat, kerajaan-kerajaan dan dinasti masa lalu di Korea sering menyerang dan akhir dari konflik-konflik ini menyebabkan pemerintahan mengalihkan dana untuk rekonstruksi bukan kepada pengembangan kebudayaan atau pengembangan ilmiah. Selama Dinasti Joseon Korea berada di bawah pengaruh Neo-Konfusianisme dan memiliki sistem status yaitu mencegah sebagian besar warga untuk berpendidikan atau bahkan melek huruf. Selain itu, masyarakat Joseon memiliki pandangan negatif terhadap para ilmuwan dan tidak memberi mereka dukungan formal. Pengecualian untuk ini adalah pemerintahan Sejong yang Agung dan beberapa penguasa Joseon lainnya menyadari bahwa kebijakan isolasi Korea oleh Kerajaan Hermit adalah kebijakan gagal dan mencegah aliran ide-ide baru dan teknologi ke Korea. Pada hari ini, perkembangan dan pembangunan ilmu dan teknologi kontras tajam antara Korea Utara dan Korea Selatan selama 50 tahun terakhir. Dalam hal kemajuan, lembaga dana negara Korea Utara telah tertinggal di belakang rekan-rekan swasta dan pemerintah Korea Selatan secara substansial. sumber:http:translate.google.co.idtranslate?hl=idsl=entl=idu=http3A 2F2Fen.wikipedia.org2Fwiki2FScience_and_technology_in_Korea, diakses pada 22 April 2011 pukul 11.00 WIB. Universitas Sumatera Utara Pengembangan ilmu dan teknologi di Korea Selatan pada awalnya tidak terjadi terutama karena hal-hal yang lebih mendesak seperti pembagian Korea dan Perang Korea yang terjadi tepat setelah kemerdekaannya. Tidak sampai tahun 1960-an di bawah pemerintahan diktator Park Chung Hee ekonomi Korea Selatan tumbuh pesat dari segi industrialisasi dan perusahaan Chaebol seperti Samsung dan LG. Pada tahun 2008 Korea Selatan peringkat ke-5 tertinggi dalam hal R D Park Kye Jung, CEO Ace Electronics, memenangkan hadiah perak dan emas untuk penemuan motor dan motor yang dilengkapi gigi di invensi dan pameran produk baru ke-23, dengan penemuan dari perangkat khusus yang mengubah getaran dari mobil berjalan menjadi tenaga listrik. Selama INPEX diselenggarakan di Pittsburgh Pennsylvania, 16 penemuan Korea menerima penghargaan, termasuk empat hadiah emas, tiga perak, tiga perunggu dan enam hadiah khusus. Korea Selatan menjadi pemimpin kota digital dan modal teknologi dunia. Korea Selatan berada di antara negara-negara dengan teknologi paling canggih dunia dan negara penghubung digital. Negara ini memiliki pengguna broadband internet terbesar ketiga di antara negara-negara OECD dan pemimpin global dalam bidang elektronik, layar digital, peralatan semikonduktor, dan ponsel. Korea juga mengekspor produksi isotop radioaktif, peralatan untuk medis dan penggunaan industri kepada negara-negara seperti Rusia, Jepang, Turki dan lain- lain. Korea memiliki ruang baku kemitraan penuh dengan Rusia dan telah meluncurkan Arirang-1 dan Arirang-2 yang keduanya memiliki perlengkapan kamera pengintai. Dalam robotika, Korea Advanced Institute Science and Universitas Sumatera Utara Technology KAIST bersaing dengan perusahaan Jepang Honda dengan perusahaan Dalam pembaruan energi, ilmuwan Korea Selatan di Institut Sains dan Teknologi Gwangju bekerja sama dengan Universitas California Santa Barbara berhasil mengembangkan sel daya fotovoltaik organik dengan efisiensi energi sebesar 6,5 . Adegan ke-9 Dilihat dari adegan di atas, maka unsur intrinsik dramanya: 1. Alur Sementara Yu Kyung kehujanan dan kedinginan di luar, Nyonya Seo duduk manis menikmati teh hangatnya dan tersenyum puas. Nyonya Seo yakin Yu Kyung akan mengerti dan tidak akan berani lagi mendekati Ma Jun. Sementara Ja Rim, putrinya melihat ibunya dari balik pintu dengan mimik heran. 2. Latar Lokasinya di kediaman keluarga Goo. 3. Penokohan - Seo In Seok - Goo Ja Rim Adegan tersebut dianalisis dengan Analisis Penunjukan Designation Analysis. Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung Universitas Sumatera Utara frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai vital yaitu aktivitas minum teh bangsa Korea. Kebiasaan minum teh ini berawal dari upacara teh tradisional Korea, yaitu Darye. Darye adalah etika minum teh atau tata cara minum teh yang telah diwariskan oleh nenek moyang bangsa Korea sejak ribuan tahun lalu. Upacara teh Korea bermula dari upacara teh Tionghoa dari Tiongkok. Bagian terpenting dari tata cara teh ini adalah bahwa menikmati teh ala Korea dipraktikkan dalam suasana formal namun santai dan tenang. Upacara teh korea selain dimaksudkan untuk menemukan ketenangan dan harmoni dalam cepat berubahnya masyarakat Korea, juga untuk meneruskan tradisi lama bangsa Korea. Rekaman sejarah pertama tentang upacara teh Korea mencatat tentang persembahan teh kepada arwah nenek moyang yang dilakukan tahun 661 M kepada mendiang Raja Suro, pendiri kerajaan Geumgwan Gaya 42 M-562 M. Catatan sejarah dari Dinasti Goryeo 918-1392 menyebutkan bahwa persembahan teh dipraktikkan di vihara bagi mendiang biksu-biksu utama. Para biksu Buddha di zaman Goryeo mengadakan upacara teh untuk keperluan persembahan keagamaan. Namun para bangsawan Konfusius yangban selanjutnya mengembangkan tata cara tersebut menjadi keindahan dan seni yang dapat dinikmati kalangan yang lebih luas. Upacara teh di zaman sekarang sebenarnya adalah restorasi dan kebangkitan dari budaya dan tata cara teh lama. Pada zaman Dinasti Joseon 1492-1910, keluarga istana Yi dan kaum bangsawan meminum teh dalam tata cara sederhana, yakni tata cara minum teh harian yang dinikmati pada hari-hari biasa, sementara tata cara teh khusus Universitas Sumatera Utara dijalankan untuk peristiwa-peristiwa tertentu. Di akhir periode Dinasti Joseon, rakyat biasa mulai menjalankan tata cara teh untuk hari biasa dan upacara persembahan, mengikuti tata cara teh Tionghoa dalam kitab Tata Cara Keluarga karya Zhu Xi. Perangkat yang umum dipakai adalah peralatan dari batu, sementara di provinsi-provinsi yang memiliki tungku keramik, lebih banyak menggunakan keramik. Sejarahnya mangkuk dan cawan tercipta juga untuk keperluan upacara agama. Celadon, keramik hijau dan buncheong, keramik berukir untuk upacara teh Buddhisme. Sementara keramik putih untuk ritual Konfusianisme, dan keramik yang lebih kasar untuk upacara shamanisme. Juga ada khusus yang diekspor ke Jepang yang dinamakan gohan chawan. Peralatan teh pada musim panas tersusun atas mangkuk katade yang berukuran tinggi 5 cm dan lebar 12 cm. Ukurannya dibuat memiliki permukaan terbuka maksimal untuk mendinginkan air mendidih. Dalam preparasinya, upacara minum teh Korea dilakukan di atas meja rendah dengan masing-masing tuan rumah dan tamu duduk di sisinya saling berhadapan. Tuan rumah pertama-tama akan membersihkan perangkat poci dan cawan, menghangatkan perangkat tersebut dengan air panas, menuangkan daun teh ke poci, lalu menuangkan air panas ke daun teh dan menuangkannya lagi kepada tamu sambil berbincang-bincang ringan. Sebelum dituangkan ke cawan, teh yang panas dibiarkan mendingin. Umumnya air diambil dari sumber air terbaik dan pada zaman dahulu semua rumah teh terkenal memiliki sumber air murninya masing-masing. Air direbus dengan kayu api dan siap disajikan. Bagian utama dari tata cara teh Korea adalah suasana yang ringan dan santai, dengan sedikit etika formal dan aturan baku, selingan pembicaraan ringan, Universitas Sumatera Utara lebih bebas dan tidak kaku dan kemudahan dalam menikmati berbagai jenis teh dan keramah-tamahan tuan rumah. Acara minum teh ini dapat memakan waktu berjam-jam, namun sangat terbuka dan santai, dan biasanya antara tuan rumah dan tamu akan dapat saling mengetahui lebih baik tentang masing-masing lewat percakapan yang menyenangkan. Tuan rumah akan membersihkan perangkat lagi saat acara minum teh selesai dan membiarkan perangkat teh berada di meja sepanjang tahun dan menutupnya dengan kain. Upacara teh selalu diadakan untuk memperingati hari-hari penting seperti ulang tahun, hari-hari besar, reuni dengan teman lama, juga dalam rangkaian meditasi. Orang Korea lebih menikmati teh segar yang baru dipetik. Pengimporan teh hijau untuk kegiatan religius Buddhisme turut memberi warna ragam teh dan tata cara teh ke Korea. Jenis teh hijau sangat digemari seperti jenis jakseol dan jugro, lalu jenis lain seperti byeoksoryeong, cheonhachun, wujeon, dan okcheon. Selain itu ada pula minuman teh dari bahan lain seperti teh krisan, teh daun kesemek, teh gandum dan sebagainya yang dinikmati sepanjang tahun. Rasa teh Korea terbagi atas rasa-rasa berbeda: pahit, manis, asin, asam, dan tajam sumber: http:id.wikipedia.orgwikiUpacara_teh_Korea, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.00 WIB.

IV.4 Analisis Data