Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep Model Teoritis

anak selingkuhan dari Goo In Jong, presiden Samhwa Enterprise, sebuah legenda dalam industri roti. Meskipun ia adalah pembuat roti yang sangat berbakat dan sepertinya ditakdirkan untuk menggantikan ayahnya sebagai presiden, keluarga Goo In Jong berencana untuk membuang statusnya sebagai ahli waris. Tekad Tak Goo untuk menjadi nomor satu dalam industri roti mendorong dia untuk membangun kembali karirnya dari awal meskipun banyak pencobaan dihadapinya. Intrik, konflik seputar cinta, persaingan dan perebutan harta memang menjadi ide sentral serial ini. Serial drama tersebut dikemas menjadi suatu kisah yang menarik dan tentunya mengandung pesan yang bermakna karena adanya nilai-nilai sosial yang ditunjukkan lewat peran para pemainnya. Dan kita dapat mencontoh nilai-nilai positif dari serial drama ini. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Transmission of Values pada Serial Drama Korea.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berkut, “Bagaimana penyebaran nilai-nilai sosial yang ditampilkan dalam serial drama Korea?”

I.3 Pembatasan Masalah

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan di atas, selanjutnya peneliti merumuskan pembatasan masalah penelitian agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah, dan tidak terlalu luas. Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Penelitian ini terbatas pada sembilan adegan serial drama Bread, Love and Dreams dari beberapa episode agar penelitian lebih spesifik dan tidak terlalu luas. 2. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai-nilai sosial yang ada pada drama serial yang akan diteliti. 3. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Isi Kualitatif. I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui nilai-nilai sosial apa saja yang ditampilkan pada serial drama Korea yang diteliti. 2. Untuk mengetahui adegan-adegan pada serial drama Korea yang mengandung unsur nilai sosial.

I.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan penulis dan pembaca. 1. Penelitian ini dapat menambah khasanah penelitian dan sumber bacaan di bidang Ilmu Komunikasi. 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak yang membutuhkan berkenaan dengan masalah penelitian. Universitas Sumatera Utara

I.5 Kerangka Teori

Dalam melaksanakan penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berpikir untuk mendukung pemecahan suatu masalah dengan jelas dan sistematis. Gibbs menyatakan bahwa teori adalah sekumpulan pernyataan yang saling berkaitan secara logis dalam bentuk penegasan empiris mengenai sifat-sifat dari kelas-kelas yang tak terbatas dari berbagai kejadian atau benda dalam Black, 2001 : 48. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah sebagai berikut:

I.5.1 Analisis Isi Content Analysis

Analisis isi Content Analysis adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru replicable, dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap komunikasi selalu berisi pesan dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verbal maupun non verbal. Sejauh ini, makna komunikasi menjadi amat dominan dalam setiap peristiwa komunikasi. Content Analysis yang digunakan memiliki kerangka kerja sebagai pedoman penggunaannya sebagaimana diajukan Janis dalam Krippendorff, 1980:35-36 bahwa Analisis Isi Semantik Semantic Content Analysis, yakni prosedur yang mengklasifikasikan tanda menurut maknanya. Misalnya, menghitung berapa kali kata demokrasi dijadikan sebagai rujukan sebagai salah satu pilihan sistem politik yang dianut oleh sebagian besar masyarakat dunia. Atau, misalnya yang lain, berapa kali kata Indonesia disebut Universitas Sumatera Utara oleh Obama sebagai rujukan contoh negara dengan keragaman suku, budaya dan agama, yang mampu mempersatukan semuanya dalam bingkai negara kesatuan. Secara rinci, Janis mengembangkan Analisis Isi Semantik menjadi tiga macam kategori sebagai berikut: a Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep dirujuk. Analisis model ini juga biasa disebut sebagai Analisis Isi Pokok Bahasan Subject-Matter Content Analysis. b Analisis Penyifatan Attribution Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering karakterisasi objek tertentu dirujuk atau disebut. Misalnya, karakterisasi tentang bahaya penggunaan obat terlarang bagi kehidupan. c Analisis Pernyataan Assertion Analysis, yakni analisis teks dengan menghitung seberapa sering objek tertentu dilabel atau diberi karakter secara khusus. Misalnya, berapa sering Iran disebut oleh Amerika sebagai negara yang menantang himbauan masyarakat internasional dalam hal pembangunan proyek nuklir.

I.5.2 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communication, yang bersumber dari kata communis yang artinya sama, dan communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata Latin adalah communis Effendy, 2003:30. Universitas Sumatera Utara Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam kaitannya dengan hubungan antar individu. Komunikasi merupakan sarana vital untuk mengerti diri sendiri, orang lain dan memahami apa yang dibutuhkannya maupun apa yang dibutuhkan orang lain serta untuk mencapai pemahaman tentang dirinya dan sesama. “Who says what in which channel to whom and with what effect?” merupakan rumusan yang dibuat oleh Harold Laswell yang merupakan rumusan paling populer di kalangan orang-orang yang mempelajari komunikasi dalam memberikan pengertian komunikasi. Melalui pertanyaan ini, Laswell menjabarkan lima komponen atau unsur yang ada dalam komunikasi, yaitu siapa yang mengatakan komunikator, apa yang dikatakan pesan, saluran apa yang digunakan media, kepada siapa pesan disampaikan komunikan, dan dengan akibat apa yang terjadi efek Effendy, 2003:253. Dari pengertian Laswell tersebut, media merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam kegiatan komunikasi. Ketika kita berbicara mengenai media, maka hal yang cukup menarik dibahas adalah media massa yang menjadikan komunikasi berperan sebagai penghubung sistem sosial. Di mana kegiatan ini dikenal sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, dan film Cangara, 2002:36. Pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal dan untuk menjangkau khalayak Universitas Sumatera Utara dalam jumlah besar. Di samping itu ada pula makna lain yang dianggap makna asli dari kata massa, yakni suatu makna yang mengacu pada kolektivitas tanpa bentuk yang komponen-komponennya sulit dibedakan satu sama lain. Kamus bahasa Inggris ringkas memberikan definisi massa sebagai suatu kumpulan orang banyak yang tidak mengenal keberadaan individualitas. Sedangkan Saverin dan Tankard dalam Effendy, 2005:21 menyatakan bahwa komunikasi massa adalah sebagian keterampilan skill, sebagian seni art, dan sebagian ilmu science. Maksudnya tanpa adanya dimensi menata pesan tidak mungkin media massa dapat memikat khalayak yang pada akhirnya pesan tersebut dapat mengubah sikap, pandangan, dan perilaku komunikan.

I.5.3 Fungsi Komunikasi Massa

Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi, kendati dalam setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi komunikasi melalui media massa. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick 2001, terdiri dari surveillance pengawasan, interpretation penafsiran, linkage keterkaitan, transmission of values penyebaran nilai dan entertainment hiburan. 1. Surveillance Pengawasan Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama, yaitu: a. Warning or Beware Surveillance Pengawasan Peringatan Universitas Sumatera Utara Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. b. Instrumental Surveillance Pengawasan Instrumental Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari- hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga- harga saham di bursa efek, produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental. 2. Interpretation Penafsiran Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana editorial surat kabar. Penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca, serta dilengkapi perspektif terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya. 3. Linkage Pertalian Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk linkage pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Contoh masyarakat yang tersebar telah dipertalikan oleh media massa untuk memilih Partai Demokrat. 4. Transmission of Values Penyebaran Nilai-Nilai Universitas Sumatera Utara Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini disebut juga socialization sosialisasi. Sosialisasi mengacu pada cara di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Dengan perkataan lain, media massa mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. 5. Entertainment Hiburan Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir 34 bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Begitu pun radio siaran, siarannya banyak dimuati acara hiburan. Memang ada beberapa televisi dan radio siaran yang memuat 100 berita. Tetapi televisi dan radio siaran lainnya menyajikan berita kurang dari 5, majalah pun demikian halnya. Ada yang banyak memuat hiburan, ada pula yang sedikit memuat hiburan.

I.5.4 Nilai Sosial

Nilai sosial adalah suatu perbuatan atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik. Nilai sosial dalam setiap masyarakat tidak selalu sama, karena nilai di masyarakat tertentu dianggap baik tapi dapat dianggap tidak baik di masyarakat lain. Klasifikasi nilai sosial menurut Prof. Notonegoro dalam Muin, 2006:49 dapat dibagai menjadi tiga bagian yaitu : 1 Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia atau benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik manusia. 2 Nilai vital yaitu, segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dalam hidupnya. Universitas Sumatera Utara 3 Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani spiritual manusia yang bersifat universal. Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu: a Nilai kebenaran dan nilai empiris, yaitu nilai yang bersumber pada akal manusia logika, rasio, budi, cipta. b Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber pada unsur perasaan manusia perasaan atau estetika. c Nilai moralkebaikan, yaitu nilai sosial yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan, bersumber dari kehendakkemauan manusia karsa, etika. d Nilai religius, yaitu nilai yang bersumber kepada keyakinan atau kepercayaan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.

I.6 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitan yang dicapai dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 1995:33. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesa, yang sebenarnya merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka Universitas Sumatera Utara harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun konsep- konsep yang diteliti dalam penelitian ini adalah - Serial drama Korea Bread, Love and Dreams sebanyak sembilan adegan. - Nilai-nilai sosial dalam kehidupan manusia.

I.7 Model Teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut: Menemukan lambangsimbol

I.8 Operasional Konsep