I.5 Kerangka Teori
Dalam melaksanakan penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berpikir untuk mendukung pemecahan suatu masalah dengan jelas dan sistematis.
Gibbs menyatakan bahwa teori adalah sekumpulan pernyataan yang saling berkaitan secara logis dalam bentuk penegasan empiris mengenai sifat-sifat dari
kelas-kelas yang
tak terbatas
dari berbagai
kejadian atau
benda dalam Black, 2001 : 48. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan
adalah sebagai berikut:
I.5.1 Analisis Isi Content Analysis
Analisis isi Content Analysis adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru replicable, dan sahih data dengan
memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap komunikasi selalu
berisi pesan dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verbal maupun non verbal. Sejauh ini, makna komunikasi menjadi amat dominan dalam setiap
peristiwa komunikasi.
Content Analysis yang digunakan memiliki kerangka kerja sebagai pedoman
penggunaannya sebagaimana
diajukan Janis
dalam Krippendorff, 1980:35-36 bahwa Analisis Isi Semantik Semantic Content Analysis, yakni prosedur yang mengklasifikasikan tanda menurut
maknanya. Misalnya, menghitung berapa kali kata demokrasi dijadikan sebagai rujukan sebagai salah satu pilihan sistem politik yang dianut oleh sebagian besar
masyarakat dunia. Atau, misalnya yang lain, berapa kali kata Indonesia disebut
Universitas Sumatera Utara
oleh Obama sebagai rujukan contoh negara dengan keragaman suku, budaya dan agama, yang mampu mempersatukan semuanya dalam bingkai negara kesatuan.
Secara rinci, Janis mengembangkan Analisis Isi Semantik menjadi tiga macam kategori sebagai berikut:
a Analisis Penunjukan Designation Analysis, yakni menghitung frekuensi
berapa sering objek tertentu orang, benda, kelompok, konsep dirujuk. Analisis model ini juga biasa disebut sebagai Analisis Isi Pokok Bahasan
Subject-Matter Content Analysis. b
Analisis Penyifatan Attribution Analysis, yakni menghitung frekuensi berapa sering karakterisasi objek tertentu dirujuk atau disebut. Misalnya, karakterisasi
tentang bahaya penggunaan obat terlarang bagi kehidupan. c
Analisis Pernyataan Assertion Analysis, yakni analisis teks dengan menghitung seberapa sering objek tertentu dilabel atau diberi karakter secara
khusus. Misalnya, berapa sering Iran disebut oleh Amerika sebagai negara yang menantang himbauan masyarakat internasional dalam hal pembangunan
proyek nuklir.
I.5.2 Komunikasi dan Komunikasi Massa