Analisis Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit

Tabel 4.2. Hasil pengukuran diameter zona hambat beberapa kultur bakteri oleh minyak atsiri rimpang jahe emprit Bakteri uji Konsentrasi minyak atsiri rimpang jahe vv dengan pelarut etanol 1 mm 2 mm 3 mm 4 mm Staphylococcus aureus 0,8 1,2 1,4 2,8 Streptococcus mutan 0,6 0,6 0,6 0,8 Shigella sp 0,8 1,0 1,2 1,6 Salmonella sp 0,8 1,0 1,4 2,6 4.2 Pembahasan 4.2.1 Minyak Atsiri dari Proses Destilasi dengan Alat Stahl Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh penentuan kadar minyak atsiri rimpang jahe emprit Zingiber officinale Rosc. sebanyak 0,66 vb dan minyak atsiri berwarna kuning pucat. Kecilnya kadar minyak atsiri jahe emprit yang diperoleh kemungkinan disebabkan karena rimpang jahe emprit yang diperoleh dari Pematang Raya masih berumur ± 8 bulan. Kadar minyak atsiri tumbuhan dipengaruhi oleh tingkat kematangan atau umur panen, bagian organ yang disuling, musim pemanenan, tanah dan iklim tempat pemanenan, varietas atau spesies yang ditanam, serta faktor lingkungan lainnya Setyawan, 2002.

4.2.2 Analisis Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit

1. Puncak dengan RT 6,975 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 16 data spektrum menunjukkan ion molekul 136. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library, yang lebih mendekati adalah Camphene sebanyak 2,33 . Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 6,974 menit Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 136 yang merupakan berat molekul camphene. Data ini didukung oleh analisis FT-IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1720,5 – 1604,17 cm -1 menunjukkan gugus fungsi alkena dengan puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C dan pada bilangan gelombang 2924,09 – 2870,08 cm -1 puncak kuat menunjukkan adanya vibrasi ikatan C-H. Me Me CH 2 + . C 10 H 16 + mz 136 Selanjutnya diikuti fragmen mz 121 sebagai hasil terlepasnya radikal CH 3 dari C 10 H 16 + Me CH 2 + C 9 H 13 + mz 121 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya diikuti fragmen mz 93 sebagai hasil terlepasnya C 2 H 4 dari C 9 H 13 + CH 2 + C 7 H 9 + mz 93 Selanjutnya diikuti fragmen mz 41 sebagai hasil lepasnya C 4 H 4 dari C 7 H 9 + CH 2 =CH-CH 2 + C 3 H 5 + mz 41 2. Puncak dengan RT 8,008 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 8 H 14 O. Data spektrum massa menunjukkan ion molekul 126. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan spektrum pada library yang lebih mendekati adalah 5-Hepten-2-one,6-metyl sebanyak 2,39. Gambar 4.5. Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 8,008 menit Universitas Sumatera Utara Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 126 yang merupakan berat molekul 5-Hepten-2-one,6-metyl. Data ini didukung oleh analisis FT-IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1720,5 – 1604,17 cm -1 menunjukkan gugus fungsi alkena dengan puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C dan pada bilangan gelombang 1720,50 cm -1 menunjukkan gugus fungsi keton dengan adanya vibrasi ikatan C=O. o + . C 8 H 14 O + mz 126 Selanjutnya diikuti fragmen mz 108 sebagai hasil terlepasnya H 2 O dari C 8 H 14 O + + C . C 8 H 12 + mz 108 Selanjutnya diikuti fragmen mz 69 sebagai hasil terlepasnya C 3 H 3 dari C 8 H 12 + + CH2 C 5 H 9 + mz 69 Selanjutnya diikuti fragmen 5mz 43 sebagai hasil terlepasnya C 2 H 2 dari C 5 H 9 + CH 3 CHCH 3 + C 3 H 7 + mz 43 3. Puncak dengan RT 9,057 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 18 O. Data spektrum massa menunjukkan ion molekul 154. Dengan Universitas Sumatera Utara membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum pada library yang mendekati adalah 1,8-Cineole sebanyak 5,27. Gambar 4.6. Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 9,057 menit Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 154 yang merupakan berat molekul 1,8-Cineole. Data ini didukung oleh analisis FT-IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1234,44 – 1033,85 cm -1 puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan C-O dan bilangan gelombang 1450,47-1033,85 cm -1 puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan CH 3 . o Me Me Me + . C 10 H 18 O + mz 154 Selanjutnya diikuti fragmen mz 139 sebaga hasil terlepasnya radikal CH 3 dari C 10 H 18 O + o Me Me + Universitas Sumatera Utara C 9 H 15 O + mz 139 Selanjutnya diikuti fragmen mz 125 sebagai hasil terlepasnya CH 2 dari C 9 H 15 O + o Me Me + C 8 H 13 O + mz 125 Selanjutnya diikuti fragmen mz 108 sebagai hasil terlepasnya OH dari C 8 H 13 O + + Me Me C 8 H 12 + mz 108 Selanjutnya diikuti fragmen mz 43 sebagai hasil terlepasnya C 5 H 5 dari C 8 H 12 + CH3CHCH3 + C 3 H 7 + mz 43 4. Puncak dengan RT 13,105 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 20 O. Data spektrum massa menunjukkan ion molekul 156. Dengan membandingkan data spektrum yang lebih mendekat yang diperoleh dengan data spektrum pada library yang lebih mendekati adalah Citronellol sebanyak 3,95. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7.Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 13,105 menit Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 156 yang merupakan berat molekul 6-Okten-1-ol3,7-dimethyl. Data ini didukung oleh analisis FT-IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1720,5 – 1604,17 cm -1 menunjukkan gugus alkena dengan puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C dan daerah bilangan gelombang 3402,43 cm -1 menunjukkan gugus fungsi alkohol dengan puncak melebar menunjukkan adanya vibrasi ulur –OH. + OH . C 10 H 20 O + mz 156 Selanjutnya diikuti fragmen mz 138 sebagai hasil terlepasnya H 2 O dari C 10 H 20 O + + . C 10 H 18 + mz 138 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya diikuti fragmen mz 123 sebagai hasil terlepasnya radikal CH 3 dari C 10 H 18 + + C 9 H 15 + mz 123 Selanjutnya diikuti fragmen mz 41 sebagai hasil terlepasnya C 6 H 10 dari C 9 H 15 + CH 2 =C-CH 3 + C 3 H 5 + mz 41 5. Puncak dengan RT 14,142 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 11 H 22 O. Data spektrum massa menunjukkan ion molekul 170. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum pada library yang lebih mendekati adalah 2-Undecanone sebanyak 2,09. Gambar 4.8. Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 14,142 menit Universitas Sumatera Utara Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 170 yang merupakan berat molekul 2-Undecanone. Data ini didukung oleh analisis FT-IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1720,50 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=O menunjukkan gugus fungsi keton dan bilangan gelombang 1450,47-1033,85 cm -1 puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan CH 3 . + O . C 11 H 22 O + mz 170 Selanjutnya diikuti fragmen mz 155 sebagai hasil terlepasnya radikal CH 3 dari C 11 H 20 O + O + C 10 H 19 O + mz 155 Selanjutnya diikuti fragmen mz 127 sebagai hasil terlepasnya C 2 H 4 dari C 10 H 19 O + + O C 8 H 15 O + mz 127 Selanjutnya diikuti fragmen mz 58 sebagai hasil terlepasnya C 5 H 9 dari C 8 H 15 O + CH 3 -C-CH 3 O C 3 H 6 O + mz 58 Universitas Sumatera Utara 6. Puncak dengan RT 17,067 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 22 . Data spektrum massa menunjukkan ion molekul 202. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum pada library yang lebih mendekati adalah Benzene,1-1,5-dimetyl-4-hexenyl sebanyak 11,81. Gambar 4.9. Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 17,067 menit Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 202 yang merupakan berat molekul Benzene,1-1,5-dimetyl-4-hexenyl. Data ini didukung oleh analisis FT- IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1720,5 – 1604,17 cm -1 puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C dan daerah bilangan gelombang 2924,09 – 2870,08 cm -1 puncak kuat menunjukkan adanya vibrasi ikatan C-H. H 3 C C-CH2-CH2-CH=C CH 3 CH 3 CH 3 H + . C 15 H 22 + mz 202 Selanjutnya diikuti fragmen mz 187 sebagai hasil terlepasnya radikal CH 3 dari C 15 H 22 + Universitas Sumatera Utara H 3 C C-CH2-CH2-CH=C CH 3 CH 3 H + C 14 H 19 + mz 187 Selanjutnya diikuti fragmen mz 145 sebagai hasil terlepasnya C 3 H 6 dari C 14 H 19 + H 3 C C-CH=CH CH 3 H + C 11 H 13 + mz 145 Selanjutnya diikuti fragmen mz 119 sebagai hasil terlepasnya C 2 H 2 dari C 11 H 13 + H 3 C C CH 3 H + C 9 H 11 + mz 119 Selanjutnya diikuti fragmen mz 41 sebagai hasil terlepasnya C 6 H 6 dari C 9 H 11 + CH 2 =CHCH 2 + C 3 H 5 + mz 41 7. Puncak dengan RT 17,271 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24 . Data spektrum massa menunjukkan ion molekul 204. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum pada library yang lebih mendekati adalah Zingiberen sebanyak 15,42. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10. Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 17,271 menit Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 204 yang merupakan berat molekul Zingiberene. Data ini didukung oleh analisis FT-IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1720,5 – 1604,17 cm -1 menunjukkan gugus fungsi alkena dengan puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C. H 3 C C-CH2-CH2-CH=C CH 3 CH 3 CH 3 H + . C 15 H 24 + mz 204 Selanjutnya diikuti fragmen mz 189 sebagai hasil terlepasnya radikal CH 3 dari C 15 H 24 + Universitas Sumatera Utara H 3 C C-CH2-CH2-CH=C CH 3 CH 3 H + C 14 H 21 + mz 189 Selanjutnya diikuti fragmen mz 147 sebagai hasil terlepasnya C 3 H 6 dari C 14 H 21 + H 3 C C-CH=CH CH 3 H + C 11 H 15 + mz 147 Selanjutnya diikuti fragmen mz 93 sebagai hasil terlepasnya C 4 H 6 dari C 11 H 15 + H 3 C + C 7 H 9 + mz 93 Selanjutnya diikuti fragmen mz 41 sebagai hasil terlepasnya C 6 H 6 dari C 7 H 9 + CH 2 =CHCH 2 + C 3 H 5 + mz 41 8. Puncak dengan RT 17,369 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24 . Data spektrum massa menunjukkan ion molekul 204. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum pada library Universitas Sumatera Utara yang lebih mendekati adalah Alpha-Farnesene sebanyak 12,96. Gambar 4.11. Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 17,369 menit Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 204 yang merupakan berat molekul Alpha-Farnesene. Data ini didukung oleh analisis FT-IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1720,5 – 1604,17 cm -1 menunjukkan gugus fungsi alkena dengan puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C. + . C 15 H 24 + mz 204 Selanjutnya diikuti fragmen mz 161 sebagai hasil terlepasnya C 3 H 7 dari C 15 H 24 + + CH CH C 12 H 17 + mz 161 Selanjutnya diikuti fragmen mz 133 sebagai hasil terlepasnya C 2 H 4 dari C 12 H 17 + Universitas Sumatera Utara + C 10 H 13 + mz 133 Selanjutnya diikuti fragmen mz 119 sebagai hasil terlepasnya CH 2 dari C 10 H 13 + + C 9 H 11 + mz 119 Selanjutnya diikuti fragmen mz 93 sebagai hasil terlepasnya C 2 H 2 dari C 9 H 11 + + C 7 H 9 + mz 93 Selanjutnya diikuti fragmen mz 41 sebagai hasil terlepasnya C 4 H 9 dari C 7 H 9 + CH 2 =CH-CH 2 + C 3 H 5 + mz 41 9. Puncak dengan RT 17,658 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24 . Data spektrum massa menunjukkan ion molekul 204. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum pada library Universitas Sumatera Utara yang lebih mendekati adalah Beta-Sesquiphellandrene sebanyak 10,96. Gambar 4.12. Spektrum massa minyak atsiri jahe emprit dengan RT 17,658 menit Spektrum massa memberikan puncak ion molekul pada mz 204 yang merupakan berat molekul Beta-Sesquiphellandrene. Data ini didukung oleh analisis FT-IR yaitu puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1720,5 – 1604,17 cm -1 menunjukkan gugus fungsi alkena dengan puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C dan daerah bilangan gelombang 1450,47 – 1033,85 cm -1 puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi tekuk ikatan CH 3 . H 2 C C-CH 2 -CH 2 -CH=C CH 3 CH 3 CH 3 H + . C 15 H 24 + mz 204 Selanjutnya diikuti fragmen mz 189 sebagai hasil terlepasnya radikal CH 3 dari C 15 H 24 + Universitas Sumatera Utara H 2 C C-CH 2 -CH 2 -CH=C CH 3 CH 3 H + C 14 H 21 + mz 189 Selanjutnya diikuti fragmen mz 161 sebagai hasil terlepasnya C 2 H 4 dari C 14 H 21 + H 2 C C-CH 2 -CH=CH CH 3 H + C 12 H 17 + mz 161 Selanjutnya diikuti fragmen mz 147 sebagai hasil terlepasnya CH 2 dari C 12 H 17 + H 2 C C=CH CH 3 H + C 11 H 15 + mz 147 Selanjutnya diikuti fragmen mz 133 sebagai hasil terlepasnya CH 2 dari C 11 H 15 + H 2 C C=CH CH 3 H + C 10 H 13 + mz 133 Selanjutnya diikuti fragmen mz 69 sebagai hasil terlepasnya C 5 H 4 dari C 10 H 13 + Universitas Sumatera Utara CH 2 + C 6 H 11 + mz 69 Selanjutnya diikuti fragmen mz 41 sebagai hasil terlepasnya C 2 H 4 dari C 6 H 11 + CH 2 =CH-CH 2 + C 3 H 5 + mz 41

4.2.3 Uji Antibakteri Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Bangle (Zingiber Montanum (J.König) Link Ex A. Dietr) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

13 132 103

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia ROTUNDA (L.) Mansf.) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

13 65 107

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Penentuan Komponen Senyawa/Minyak Atsiri Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etil Asetat Dan Metanol Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii)

2 89 68