Saran KESIMPULAN DAN SARAN

menyetujui apakah dapat dilakukan visum terutama pemeriksaan dalam tubuh. Yang kedua disebabkan karena jenazah atau mayat tidak ada diruang visum melainkan berada di tempat keluarga korban. Yang ketiga disebabkan karena surat permintaan visum tidak dibuat secara lengkap. Yang keempat karena pihak korban tidak setuju dilakukan visum terhadap korban, apalagi dilakukan pembedahan terhadap tubuh korban. Yang kelima karena identifikasi korban tidak dikenal sehingga dibutuhkan waktu agar keluarga korban mencari korban dan dapat dilakukan visum. Hambatan yang berikutnya adalah kurangnya koordinasi antara penyidik dengan dokter yang berwenang. Semua hal-hal diatas menjadi hambatan dalam pembuatan visum. Sangat sulit untuk melakukan pemeriksaan toksikologi apabila organ tubuh korban yang dianggap mengandung racun telah membusuk sehingga hasilnya akan menjadi kabur dan maupun negatif mengandung racun.

B. Saran

Berdasarkan dari apa yang telah diuraikan diatas dan di dalam bab-bab sebelumnya mengenai peranan toksikologi, akhirnya penulis mendapat suatu kesimpulan seperti yang telah diuraikan diatas, dan dari kesimpulan tersebut akhirnya penulis memberikan saran yang mungkin dapat dipergunakan ataupun lebih meningkatkan peranan toksikologi dalam pembuktian pembunuhan dengan menggunakan racun. Saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya dalam pelaksanaan pembuktian suatu kasus dugaan keracunan harus dilakukan dengan baik. Mulai dari pemerikasaan tempat kejadian harus dilakukan dengan baik agar dapat dengan mudah untuk menentukan penyebab kematian dan menentukan cara kematian korban serta Universitas Sumatera Utara mengumpulkan keterangan sebanyak mungkin tentang saat kematian, kapan terakhir kali ditemukan dalam keadaan sehat, sebelum kejadian ini apakah sehat-sehat saja dan berapa lama gejala yang timbul setelah makan minum terakhir, dan apa saja gejala-gejalanya. Kemudian dalam pemeriksaan forensik harus dilakukan dengan baik. Pemeriksaan pada korban yang masih hidup harus di periksa dengan baik. Apakah ada tanda kekerasan lain sebelum diracun atau ada bekas pada bagian luar tubuh yang diakibatkan oleh racun iritan. Dan juga pada proses pemeriksaan korban yang sudah meninggal harus dilakukan dengan seksama dan teliti agar nantinya tidak mengalami kesalahan dalam mendiagnosa. Terutama dalam pemeriksaan dalam tubuh korban. 2. Hambatan-hambatan yang dilalami dalam pembuatan visum atas dugaan keracunan harus segera diatasi agar tidak mengganggu proses pemeriksaan, terutama dalam pemeriksaan toksikologi. Karena dalam pemeriksaan toksikologi, apabila organ tubuh korban yang diambil guna sebagai bahan pemeriksaan sudah membusuk maka hasil dari pemeriksaan akan kabur maupun negatif atau tidak mengandung racun. Hal ini akan mengakibatkan proses pembuktian dalam peradilan tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan. 3. Sebaiknya prosedur pengiriman dan pengambilan bahan untuk pemeriksaan toksikologi di laboratorium kriminal harus lebih terkoordinasi antara dokter dan pihak kepolisian. Universitas Sumatera Utara

BAB II PERANAN TOKSIKOLOGI DALAM PEMBUATAN VISUM ET