BAB II PERANAN TOKSIKOLOGI DALAM PEMBUATAN VISUM ET
REPERTUM TERHADAP PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DENGAN MENGGUNAKAN RACUN
A. Peranan Toksikologi Dalam Pembuatan Visum Et Repertum Dugaan Pembunuhan Dengan Racun
Mengingat sulitnya pengungkapan kejahatan yang menggunakan racun, maka saat ini sangat diperlukan aparat penegak hukum khususnya Polisi yang
mempunyai pengetahuan yang memadai baik teori maupun teknik melakukan penyidikan secara cepat dan tepat dalam rangka pengungkapan kejahatan
pembunuhan khususnya kasus pembunuhan yang ada indikasi korbannya meninggal karena diracun.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui latar belakang toksikologi digunakan dalam proses pembuktian pembunuhan serta manfaat
toksikologi sebagai media pengungkap dalam proses penyidikan tindak pidana pembunuhan yang menggunakan racun. Toksikologi Forensik adalah ilmu yang
mempelajari tentang racun dan pengidentifikasian bahan racun yang diduga ada dalam organ atau jaringan tubuh dan cairan korban. Toksikologi Forensik sangat
penting diberikan kepada penyidik dalam rangka membantu penyidik polisi dalam pengusutan perkara yaitu : mencari, menghimpun, menyusun dan menilai barang
bukti di Tempat Kejadian Perkara TKP dengan tujuan agar dapat membuat terang suatu kasus pembunuhan yang ada indikasi korbannya meninggal akibat
racun.
23
23
Waluyadi, Ilmu Kedokteran Kehakiman, Djambatan, Jakarta, 2007, Hal. 4
Universitas Sumatera Utara
Untuk mewujudkan penyidikan secara cepat dan tepat dalam rangka pengungkapan kejahatan pembunuhan khususnya kasus pembunuhan yang ada
indikasi korbannya meninggal karena diracun, maka sangat diperlukan ilmu mengenai racun atau toksikologi forensik.
Jika berdasarkan penyidikan disimpulkan memang ada indikasi pembunuhan karena racun, maka penyidik berdasarkan pasal 133 KUHAP
berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli. Apabila terdapat racun pada barang bukti harus disebutkan jenis racun tersebut untuk kemudian membuat
kesimpulan hasil pemeriksaannya dalam bentuk berita acaralaporan pemeriksaan. Adapun peranan penting dari toksikologi dalam penyidikan adalah,
pertama adalah memudahkan penyidik dalam mencari dan mengumpulkan barang bukti yang ada dalam Tempat Kejadian Perkara TKP yang kemudian dengan
bukti tersebut digunakan untuk membuat terang suatu tindak pidana yang terjadi dan untuk menemukan tersangkanya. Kedua adalah untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi bahanracun yang diduga ada dalam organ atau jaringan tubuh dan cairan tubuh korban.
Biasanya dokter pemeriksa, pada saat melakukan pemeriksaan luar dan dalam korban mati dugaan tindak pidana sudah memikirkan untuk melakukan atau
tidak melakukan pemeriksaan toksikologi. Tertutama jika keadaan korban mati lebih mengarah kepada keracunan suatu zat. Jika dugaan ini diperkuat dengan
hasil pemeriksaan racun tertentu, seperti: cairan pembasmi serangga, obat- obatannarkoba, atau zat-zat lainnya positif tentu saja kesimpulan pada visum et
repertum korban akan lebih jelas dan dapat disimpulkan dengan tepat. Dokter pemeriksa pada bab kesimpulan visum et repertum tidak akan menyebutkan
Universitas Sumatera Utara
korban mati akibat bunuh diri, pembunuhan, ataupun kecelakaan, tapi jelas menyebutkan penyebab kematiannya akibat keracunan zat-zat, obat-obatan,dan
racun tertentu atau dengan kata lain ditemukannya gangguan pada organ-organ tubuhnya akibat sesuatu zat-zat, obat-obatan,dan racun tertentu tersebut.
Sayangnya hasil pemeriksaan toksikologi kadang-kadang tidak menyebutkan jumlah kadar zat-zat, obat-obatan,dan racun yang terdapat di dalam tubuh korban
dengan berdasarkan angka-angka atau nilai dosis fatalnya yang ditemukan. Misalnya 0,5 mgml darah jantung.
24
Dasar – dasar dibawah ini adalah kunci untuk membuktikan bahwa seseorang telah diracuni ;
B. Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan menggunakan Racun melalui Visum Et Repertum