Pengertian Tindak Pidan Macam-Macam Tindak Pidana Jenis tindak pidana dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:

1. Secara teoritis hasil dari penulisan skripsi ini dapat memberi sumbangan bagi perkembangan kajian ilmu pengetahuan, menambah dan melengkapi karya ilmiah serta memberikan kontribusi pemikiran tentang peranan toksikologi dalam pembuatan visum et repertum. 2. Secara praktis dari penulisan skripsi ini diharapkan dapat digunakan untuk membangun perkembangan ilmu forensik baik dalam hal toksikologi.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil pemikiran dari penulis sendiri, skripsi ini belum pernah ada yang membuatnya. Dalam skripsi ini penulis mengambil judul “Peranan Toksikologi Dalam Pembuatan Visum Et Repertum Terhadap pembukt ian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan menggunakan Racun”. Dimana dalam penulisan ini penulis mengarahkan pembahasannya kepada peranan toksikologi dalam pembuatan visum et repertum terhadap tindak pidana pembunuhan dengan racun dan hambatan-hambatan yang dialami saat pembuatan visum et repertum. Judul skripsi ini telah terlebih dahulu penulis konfirmasikan kepada Sekretariat Departemen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara dan belum ada penulis lain yang mengemukakan judul skripsi ini. Seandainya dikemudian hari terdapat skripsi yang sama maka penulis akan bertanggung jawab sepenuhnya.

E. Tinjauan Kepustakaan 1. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana

a. Pengertian Tindak Pidana. Tindak Pidana merupakan pengertian yang selalu ada dalam hukum pidana. Tindak Pidana di Belanda dikenal dengan nama “Strabaarfeit”. Dalam Universitas Sumatera Utara perkembangnnya, pengertian Tindak Pidana atau “Strabaarfeit” didefinisikan oleh para sarjana hukum antara lain menurut Hazenwinkel Suringa dalam bukunya Lamintang, yang mendefinisikan tindak pidana adalah suatu perilaku manusia yang pada suatu saat tertentu telah ditolak dalam satu pergaulan hiduptertentu dan dianggap sebagai perilaku yang harus ditiadakan oleh hukum pidana dengan menggunakan sarana-sarana yang bersifat memaksa yang terdapat didalamnya. 3 1 Kejahatan dan pelanggaran. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Pompe dalam bukunya Lamintang, menyatakan bahwa tindak pidana adalah suatu pelanggaran norma gangguan terhadap tertib hukum yang dengan sengaja atau tidak sengaja telah dilakukan oleh seseorang pelaku, dimana penjatuhan pidana terhadap pelaku tersebut adalah perlu demi terpeliharanya tertib hukum dan terjaminnya kepentingan umum

b. Macam-Macam Tindak Pidana Jenis tindak pidana dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:

Buku II KUHP memuat kejahatan dan buku III memuat tentang pelanggaran. Kriteria yang digunakan dalam KUHP ini bersifat kwantitatif, bahwa kejahatan dipidana lebih berat dari pada pelanggaran. 2 Delik formil dan delik materiil. Delik formil delik yang dirumuskan secara formil yaitu delik yang selesai setelah selesai dilakukan perbuatan. Delik materiil delik yang dirumuskan secara materiil adalah delik yang selesai dilakukan setelah timbul akibat yang dilarang. 3 P.A.F. Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung:, 1996. Hal. 181. Universitas Sumatera Utara 3 Delik comissionis dan delik omissionis Delik Comissionis yaitu delik yang berupa berbuat sesuatu. Delik Omissionis adalah delik yang berupa tidak berbuat sesuatu 4 Delik Dolus dan Delik Culpa. Delik dolus yaitu delik yang dilakukan dengan sengaja Delik culpa yaitu delik yang dilakukan dengan alpa. 5 Delik aduan dan Delik Bukan Aduan. Delik aduan yaitu delik yang penuntutannya tergantung pada adanya aduan dari pihak yang dirugikan. Delik bukan aduan yaitu delik biasa, yaitu tanpa ada aduan pelakunya dapat dituntut.

2. Tinjauan Tentang Pembuktian