Bentuk dan Macam Visum Et Repertum 1. Bentuk Visum Et Repertum

BAB III HAMBATAN DALAM PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM PADA

PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DENGAN MENGGUNAKAN RACUN

A. Bentuk dan Macam Visum Et Repertum 1. Bentuk Visum Et Repertum

Konsep visum yang digunakan selama ini merupakan karya pakar bidang kedokteran kehakiman yaitu Prof. Muller, Prof. Mas Sutejo Mertodidjojo dan Prof. Sutomo Tjokronegoro sejak puluhan tahun yang lalu 34 Supaya terdapat keseragaman dalam bentuk Visum Et Repertum maka ada ketentuan pokok, yaitu tiga kerangka dari Visum Et Repertum: 35 a. Pendahuluan Pada bagian pendahuluan, disudut kiri atas dicantumkan kata “Pro Justicia”. Menyadari bahwa semua surat baru sah di pengadilan bila dibuat di atas kertas materai dan hal ini akan menyulitkan bagi dokter bila setiap visum yang dibuat harus memakai kertas materai. Berpedoman kepada Peraturan Pos, maka bila dokter menulis Pro Yustitia di bagian atas visum maka ini sudah dianggap sama dengan kertas materai. Penulisan kata Pro Yustitia pada bagian atas dari visum lebih diartikan agar pembuat maupun pemakai visum dari semula menyadari bahwa laporan itu adalah demi keadilan Pro Yustitia. Hal ini sering terabaikan oleh pembuat maupun pemakan tentang arti sebenarnya kata 34 Njowito Hamdani, Ilmu Kedokteran Kehakimanedisi kedua, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992, Hal. 24. 35 R. Atang Ranoemihardja, Ilmu Kedokteran Kehakiman Forensic Science, Transito, Bandung, 1991, Hal. 20. Universitas Sumatera Utara Pro Justicia ini. Bila dokter sejak semula memahami bahwa laporan yang dibuatnya tersebut adalah sebagai partisipasinya secara tidak langsung dalam menegakkan hukum dan keadilan, maka saat mulai memeriksa korban ia telah menyadari bantuan yang diberikan akan dipakai sebagai salah satu alat bukti yang sah dalam menegakkan hukum dan keadilan. Oleh karena biarpun Pro Yustitia hanya kata-kata biasa, tetapi kalau dokter menyadari arti dan makna yang terkandung di dalamnya maka kata-kata atau tulisan ini menjadi sangat penting artinya. 36 1. Identitas dokter yang memeriksa. Kemudian keterangan mengenai: 2. Identitas korban, antara lain: nama, tempat tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal. 3. Identitas pemohon Visum Et Repertum. 4. Hari, tanggal, tahun, jam pemeriksaan. 5. Tempat pemeriksaan. 6. Keterangan lain seperti kapan, dimana dan sebab korban meninggal, kapan dan dimana korban dirawat. b. Pemberitaan. Dalam pemberitaan menyebutkan hasil pemeriksaan korban secara objektif sepanjang apa yang dilihat dan ditemukan oleh dokter pada korban seperti rambut, warna kulit, pakaian atau kain dan sebagainya yang termasuk identitas korban. Hal ini termasuk hasil pemeriksaan luar. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan dalam yang meliputi bagian tubuh penting seperti 36 http:thiazone.blogspot.com200912visum-et-repertum-pendahuluan-visum-et.html, Diakses pada tanggal 15 agustus 2010, pukul 10.35 WIB. Universitas Sumatera Utara otak, limpa, lambung dan sebagainya. Hal ini penting karena ada kemungkinan kematian seseorang bukan disebabkan langsung oleh luka karena penganiayaan atau karena kecelakaan lalu lintas melainkan karena limpa pecah disebabkan karena telah lama menderita penyakit malaria. c. Kesimpulan. Bagian ini menjelaskan pendapat dokter atas dasar hasil pemeriksaannya sesuai dengan pengetahuan yang sebaik-baiknya. Pada Visum Et Repertum ada empat hal yang perlu diungkapkan dalam kesimpulan yaitu: 1. Identitas Jenazah. 2. Kelainan yang ada pada diri korba baik dari pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam. 3. Hubungan sebab akibat dan kelainan yang didapati pada saat pemerisaan. 4. Sebab dan saat kematian atau kualifikasi luka. d. Bagian ini mengingatkan pembuat dan pemakai visum bahwa laporan tersebut dibuat sejujur-jujurnya dan mengingat sumpah. Untuk menguatkan pernyataan itu dokter maka sesuai dengan Ordonansi Staatsblad 1937 No.350, maka pada bagian bawah dicantumkan “Sumpah” yang berarti bahwa Visum Et Repertum harus dibuat berdasarkan sumpah, yakni sumpah dokter. Dengan demikian barulah Visum Et Repertum mempunyai kekuatan sebagai alat bukti yang dan perlu diakhiri dengan mengingat sumpah seperti misalnya sebagai berikut: “ Demikianlah Visum Et Repertum dibuat dengan sesungguhnya, dengan mengingat sumpahjanji sewaktu menerima jabatan” Universitas Sumatera Utara Tentu saja tanda tangan dan nama terang harus dicantumkan. 37

2. Macam Visum Et Repertum