28 Bagian Hubungan Antar Kota Antar Daerah
1 29
Bagaian Agama dan Pendidikan 1
30 Bagaian Tata Pemerintahan
1 31
Bagian Keuangan 2
32 Bagian Umum
2 33
Bagian Hubungan Masyarakat 1
34 Bagian Hukum
1 35
Sekretariat Dewan 3
36 Dinas Pendapatan
11 37
Balitbang 6
38 Bawasko
9 39
Badan Kepegawaian Daerah 10
40 Badan Pemberdayaan Masyarakat
7 41
Kantor Arsip Daerah 2
42 Dinas Infokom dan PDE
8 43
Dinas Pertanian 9
44 Dinas Perikanan dan Kelautan
9 45
Dinas Perindustrian 11
TOTAL 254
Sumber :
Lampiran 2.
4.4. Operasionalisasi Variabel Penelitian
4.4.1. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut : 1. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang perubahannya dipengaruhi oleh variabel oleh variabel intervening dan variabel bebas. Variabel ini diberi
notasi ”Y”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial SKPD.
2. Variabel Intervening Variabel intervening merupakan variable yang memediasi hubungan antara
variabel bebas dengan variable terikat. Variabel ini diberi notasi “Z”. Variabel intervening dalam penelitian adalah cost consciousness..
3. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan
variabel intervening. Variabel ini diberi notasi “X”. Variabel bebas dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini, antara lain : Kewenangan formal X
1
, karakteristik SIKD X
2
, peranan manajerial dalam pengelolaan keuangan daerah X
3
dan kewenangan informal X
4
.
4.4.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 1.
Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial dimaksud dalam penelitian ini adalah keluaranhasil dari kegiatanprogram yang akan atau telah dicapai kepala SKPD sehubungan
dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Variabel ini dijelaskan dengan menggunakan 8 delapan kegiatan manajerial
SKPD, yaitu : Perencanaan, Investigasi, Koordinasi, Evaluasi, Pengawasan, Pengaturan Aparat, Negosiasi. Kedelapan kegiatan di atas diukur dengan
menggunakan skala liker 1 – 5, dimana skala 1 menunjukkan kinerja sangat tidak baik STB dan skala 5 menunjukkan kinerja manajerial sangat baik
SB.
2. Cost Consciousness
Cost conciousness
kesadaran berbiaya dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi dimana manajer sangat menyadari tentang arti penting biaya dan
waktu yang dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan. Instrumen meliputi tujuh materi yang dikembangkan oleh Young dan Shields, 1994,
yaitu 1 Pengetahuan jumlah alokasi dana operasional; 2 Pengetahuan membelanjakan anggaran; 3 Pengetahuan sasaran dan batasan belanja; 4
Kemampuan mengelola biaya operasional; 5 Minimalisasi biaya; 6 Belanja berbasis harga; dan 7 Sadar akan biaya yang terjadi. Ketujuh instrumen di
atas diukur dengan menggunakan skala liker 1 – 5, dimana skala 1
Universitas Sumatera Utara