c. Teknik Pengawasan Persediaan
a Pengawasan fisik persediaan Pengawasan fisik untuk persediaan sangat penting karena
persediaan barang dagangan maupun persediaan bahan baku merupakan barang berwujud yang beraneka ragan yang sangat rawan terhadap
pencurian, kerusakan, kebakaran dan bencana lainnya sehingga perlu dijaga yaitu dengan mempunyai fasilitas tempat penyimpanan gudang
dan harus selalu diperhatikan kejujuran maupun integritas dari pengelola gudang serta susunan barang yang ada didalam gudang. Perusahaan yang
cukup besar biasanya memperkerjakan orang-orang tertentu untuk menjaga persediaan tersebut. Selain itu persediaan juga perlu
diasuransikan untuk menghindari resiko pencurian maupun kebakaran. Ada kalanya pegawai dari kantor administrasi mengadakan stock opname.
Hal ini untuk melihat apakah catatan persediaan telah sesuai dengan fisiknya.
Hasil perhitungan fisik dibandingkan dengan saldo perkiraan persediaan dalam buku besar atau kartu persediaan dalam buku pembantu
akan dapat menunjukkan apakah ada selisih atau tidak. Jika saldo perkiraan buku besar dan buku persediaan tidak cocok dengan hasil
perhitungan fisik, maka saldo perkiraan-perkiraan tersebut dikoreksi agar sesuai dengan jumlah fisik barang dalam gudang. Selisih persediaan yang
dicatat dalam bukti memorial dan bukti fisik ini menjadi dasar untuk pencatatan dalam jurnal.
Universitas Sumatera Utara
b Pengawasan Akuntansi 1 Pengawasan terhadap prosedur pemesanan, penerimaan,
penyimpanan,dan penjualan kepada konsumen Fungsi bagian pembelian, pengadaan, atau penyediaan sangat
penting karena barang yang dipesan kelak akan dijual dan penjualan tersebut harus mencapai keuntungan yang direncanakan. Apabila
bagian penjualan telah menetapkan rencana penjualan barang jumlah, jenis, dan harga penjualan, maka rencana tersebut
digunakan oleh fungsi penyediaan produksi untuk melakukan pemesanan yang terbaik dan ekonomis. Fungsi penyediaan akan
mengeluarkan surat pemesanan purchase order yang dikirimkan kepada supplier yang dipilih. Purchase order dibuat tembusannya
kepada bagian akuntansi dan keuangan, bagian penerimaan dan bagian gudang.
Setelah barang yang dipesan tiba, bagian penerimaan barang akan menyesuaikan dengan purchase order tersebut. Bila ternyata
telah sesuai dengan yang dipesan, maka bagian penerimaan membuat laporan penerimaan yang tembusannya kepada bagian pembelian dan
penggudangan yang menyangkut tanda terima barang. Supplier mengirimkan faktur pembelian kepada bagian
pembelian. Tembusan dari bagian penerimaan dicocokkan oleh fungsi pembelian, lalu bila telah sesuai kemudian dikirimkan ke
Universitas Sumatera Utara
bagian akuntansi dan keuangan untuk mencatat dan mengurus pembayarannya nanti.
Bagian penjualan dalam kegiatannya menerima surat permintaan dari langganan untuk mengirimkan barang. Sehubungan
dengan itu bagian penjualan membuat surat perintah pengiriman barang ke bagian gudang dan tembusannya ke bagian akuntansi dan
keuangan untuk membukukannya. Bagian gudang sehubungan dengan pengeluaran barang dari
gudang, membuat berita acara laporan pengeluaran barang dan selanjutnya barang diserahkan ke bagian pengiriman. Tembusan
surat pengeluaran barang dikirim ke bagian pengiriman, bagian pembelian, bagian akuntansi dan keuangan.
Perintah pengiriman dari bagian penjualan diberikan ke bagian pengiriman dan penggudangan. Bila bagian pengiriman telah
melakukan tugas pengiriman maka bagian pengiriman membuat berita acara pengiriman kebagian penjualan dan langganan.
2 Pengawasan terhadap kartu-kartu gudang dan catatan persediaan Setiap gudang dilengkapi dengan kartu gudang yang biasanya
hanya memuat jenis dan unit barang. Catatan persediaan biasanya diselesaikan dan dimuat di kantor administrasi. Kartu barang
digudang digunakan untuk mencatat mutasi barang atau pada setiap peti barang atau diarsip pegawai bagian gudang.
Universitas Sumatera Utara
Buku persediaan yang ada pada bagian akuntansi biasanya terdiri dari empat kolom, yaitu kolom debet, kolom kredit, kolom
sisa debet dan kolom sisa kredit. Diatas setiap kartu memuat persediaan minimum dan maksimum yang harus dipertahankan.
Sistem periodik biasanya tidak mempunyai pencatatan pada buku persediaan karena pencatatan pada saat pembelian dibukukan pada
pembelian. c Pengawasan mutu
Menurut Assauri 1999:210, “pengawasan mutu adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu
standar dapat tercermin dalam hasil akhir”. Dengan kata lain pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan
mutukualitas barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan perusahaan.
Pengawasan mutu dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan membandingkan proses pengerjaannya ataupun
dengan membandingkan bentuk dan ukuran bahan yang digunakan dan barang yang akan dihasilkan. Untuk itu diperlukan adanya suatu standar
sebagai pembandingnya. Standar yang digunakan perusahaan kecil dan menengah biasanya ditetapkan sendiri berdasarkan pengalaman,
sedangkan untuk perusahaan besar menggunakan Standar Industri Indonesia SII yang telah ditentukan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Mengingat pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan persediaan bagi perusahaan membuat penelitian-penelitian mengenai analisis perencanaan dan
pengawasan persediaan telah banyak dilakukan dengan objek dan tahun yang berbeda-beda. Berikut ini akan dijelaskan mengenai penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian ini. 1. Lamtiur D. Simamora 2005 menganalisis perencanaan dan
pengawasan persediaan bahan baku pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dalam
bentuk studi kasus. Letak perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu peneliti sebelumnya meneliti mengenai
persediaan bahan baku pada perusahaan industri yang bergerak dibidang pengolahan hasil hutan, sedangkan peneliti akan meneliti
persediaan minyak kelapa sawit pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan adalah:
a. perencanaan produksi disusun berdasarkan ramalan penjualan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi produksi antara lain kebutuhan pasar yang jumlahnya besar, kapasitas produksi, kuantitas dan kualitas
karyawan serta penyediaan bahan, b. perencanaan persediaan bahan baku menggunakan bahan baku
anggaran sebagai alat perencanaan dan sekaligus merupakan alat pengawasan dimana perusahaan menetapkan standar bahan baku
Universitas Sumatera Utara