bahan baku, bahan pembantu, pengolahan, hingga menghasilkan barang jadi.
Perencanaan menurut Nafarin 2007:4 yaitu “perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai
gambaran kegiatan yang dilakukan di masa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.
Sedangkan menurut Munandar 2007:1, “rencana yaitu suatu penentuan terlebih dahulu atau penentuan di muka, tentang suatu aktivitas
atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang”. Perencanaan persediaan memiliki tujuan untuk mengetahui berapa
besar kuantitas persediaan yang harus dipesan, sehingga persediaan yang ada tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Selain itu perencanaan persediaan
bertujuan agar perusahaan dapat meminimumkan biaya-biaya persediaan dan agar perusahaan dapat bekerja secara efisien.
Perencanaan persediaan pada dasarnya terdiri dari serangkaian kegiatan yang ditetapkan sebelum aktivitas dilaksanakan sehingga tujuan
operasi secara keseluruhan dapat tercapai.
b. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Persediaan
Pengertian pengawasan control atau pengendalian menurut Apandi 1999:22 adalah “proses yang digunakan oleh manajemen untuk
memastikan organisasi melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien”. Dapat pula dikatakan tindakan pengendalian, pengarahan dan
Universitas Sumatera Utara
pengawasan yang dijalankan agar setiap kegiatan berjalan sesuai rencana untuk mencapai hasilsasaran yang ditetapkan.
Fungsi pengawasan mempunyai tugas antara lain menentukan apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan. Untuk dapat menentukan
adanya penyimpangan perlu diketahui tahap perencanaan norma-norma ataupun ukuran-ukuran yang menjadi dasar hasil pelaksanaan yang
diharapkan, selain kebijakan dalam pelaksanaan. Salah satu cara pengawasan ialah dengan menerapkan yang disebut sistem pengawan
intern. Pengawasan persediaan berkaitan dengan menjaga dan memelihara
agar rencana persediaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Menurut Assauri 1999:176, pengawasan persediaan yaitu “salah satu kegiatan dari
urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah
direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah kualitas maupun biayanya”. Untuk dapat mengatur tersedianya suatu tingkat persediaan yang
optimum yang dapat memenuhi kebutuhan bahan-bahan dalam jumlah, mutu dan pada waktu yang tepat serta jumlah biaya yang rendah seperti
yang diharapkan maka diperlukan suatu sistem pengawasan persediaan yang harus memenuhi persyaratan yang menurut Assauri 1999:176
adalah sebagai berikut: a terdapat gudang yang cukup luas dan teratur dengan pengaturan
tempat bahanbarang yang tetap dan identifikasi barang tertentu, b sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab pada satu orang
dapat dipercaya, terutama penjaga gudang,
Universitas Sumatera Utara
c suatu sistem pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan bahanbarang,
d pengawasan mutlak atas pengeluaran bahanbarang, e pencatatan yang cukup teliti yang menunjukkan jumlah yang
dipesan, yang dibagikandikeluarkan dan yang tersedia digudang,
f pemeriksaan fisik bahanbarang yang ada dalam persediaan secara langsung,
g perencanaan untuk menggantikan barang-barang yang telah dikeluarkan, barang-barang yang telah lama dalam gudang, dan
barang-barang yang sudah usang dan ketinggalan zaman, h pengecekan untuk menjamin dapat efektifnya kegiatan rutin.
Adapun tujuan dari pengawasan persediaan menurut Assauri 1999:177 yaitu “menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan
persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi, menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar
dan berlebih-lebihan serta pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar”.
Berdasarkan kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pengawasan persediaan adalah untuk mendapatkan jumlah dan kualitas
yang tepat dari persediaan sehingga menjamin tersedianya persediaan pada tingkat yang optimal agar produksi maupun penjualan dapat berjalan
dengan lancar dengan biaya persediaan yang minimal.
4. Teknik Perencanaan dan Pengawasan Persediaan a. Perencanaan Persediaan dengan Anggaran