C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1.
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui
Terdaftar di BEI Harga
Saham On Equity, Return On
Assets, dan Total Assets Turnover tidak berpengaruh
signifikan.
4. Widiasari
2009 Pengaruh faktor
fundamental dan risiko sistimatik
terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Return on Assets, Debt
to Equity Ratio, Book
Value Per Share, dan
Beta Secara simultan Return on
Assets, Debt to Equity Ratio, Book Value Per
Share, dan Beta berpengaruh secara
signifikan. Secara parsial Return on
Assets, Debt to Equity, dan Beta saham berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham sedangkan
Book Value Per Share tidak berpengaruh signifikan.
5. Nainggolan
2008 Pengaruh
variabel fundamental
terhadap harga saham
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Return on Assets,
Return on Equity, Debt
to Equity Ratio, Book
Value Per Share
Secara simultan Return on Assets, Return on Equity,
Debt to Equity, dan Book Value Per Share, tidak
berpengaruh secara signifikan.
Secara parsial Return on Assets, Return on Equity,
dan Debt to Equity tidak berpengaruh secara
signifikan sedangkan Book Value Per Share
berpengaruh secara signifikan.
dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1.
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Return on Assets ROA menunjukkan kemampuan modal yang
diinvestasikan dalam total aktiva dalam menghasilkan laba perusahaan. Return perusahaan akan semakin meningkat apabila laba perusahaan
meningkat. Apabila return perusahaan tinggi maka akan menyebabkan harga
Harga Saham Y
Return on Assets X
1
Return on Equity
X
2
Net Profit Margin
X
3
Debt to Equity X
4
Earning Per Share X
5
saham perusahaan bergerak naik. Jadi, Return on Assets berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Return on Equity ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi laba yang dihasilkan
perusahaan maka semakin tinggi pula return yang akan dihasilkan perusahaan. Return perusahaan yang tinggi akan menyebabkan harga saham
perusahaan tersebut bergerak naik. Jadi, Return on Equity berpengaruh terhadap harga saham.
Net Profit Margin NPM merupakan sebuah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur persentase dari sisa setiap rupiah setelah semua
biaya dan beban, termasuk bunga, pajak, dan dividen saham preferen dikurangi. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin baik perusahaan
dalam menghasilkan laba yang pada akhirnya menyebabkan harga saham perusahaan meningkat. Jadi, Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga
saham. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang mengukur total utang
atau dana dari luar perusahaan terhadap total modal sendiri. Semakin rendah rasio ini maka investor merasa semakin aman yang akhirnya menyebabkan
harga saham perusahaan tersebut meningkat. Jadi, Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap harga saham.
Earning Per Share EPS merupakan ukuran yang digunakan untuk menunjukkan jumlah laba yang dihasilkan dari setiap lembar saham biasa.
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. Apabila
EPS suatu perusahaan dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini pada gilirannya akan menyebabkan peningkatan harga saham. Oleh karena itu,
Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan
perusahaan. Harga saham senantiasa bergerak dan pergerakan tersebut ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran saham itu sendiri di
pasar modal. Bagi investor, harga saham mencerminkan nilai suatu perusahaan.
2. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam
menganalisis. Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan di awal, maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut: H
1
: terdapat pengaruh Return on Assets terhadap harga saham H
2
: terdapat pengaruh Return on Equity terhadap harga saham H
3
: terdapat pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham H
4
: terdapat pengaruh Debt to Equity terhadap harga saham H
5 :
terdapat pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham H
6
: terdapat pengaruh Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, Debt to Equity, dan Earning Per Share terhadap harga saham.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kausal. Desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel
independen variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang dipengaruhi Sugiyono, 2007. Penelitian ini menguji pengaruh
profitabilitas Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, leverage Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share terhadap harga
saham.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007, 2008, dan 2009 yaitu sebanyak 30 perusahaan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2007. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini yaitu dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu Erlina, 2008. Teknik ini
termasuk dalam metode penarikan sampel tidak acak atau nOn probability sampling, dimana dari elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang