persediaan inventory turnover, dan rasio perputaran total aktiva total asset turnover.
4 Rasio profitabilitas, yaitu rasio yang mengukur seberapa besar
efektifitas manajemen atau eksekutif perusahaan yang dibuktikan dengan kemampuan menciptakan keuntungan atau
perlu ditambahkan mampu menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan. Rasio ini terdiri dari rasio margin laba kotor gross
profit margin, rasio margin laba bersih net profit margin, rasio tingkat pengembalian atas aktiva return on assets, dan
rasio tingkat pengembalian atas ekuitas return on equity. 5
Rasio lainnya atau sering disebut juga sebagai rasio pasar valuasi, yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan
melalui para eksekutifnya mampu menciptakan nilai pasar market value yang lebih besar atas investasi yang
ditanamkannya. Rasio ini terdiri atas earning per share, price earning ratio, dividen yield, dan market to book ratio.
3. Kaitan Rasio-Rasio Terhadap Harga Saham
Rasio-rasio yang mempengaruhi harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Return on Assets ROA
Return on Assets merupakan rasio yang membandingkan laba bersih dengan total aktiva. rasio Assets atau disebut juga aktiva
di dalam Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan
Keuangan paragraf 49 IAI, 2009 adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik. Investor disinyalir cenderung lebih memilih saham
dengan ROA yang tinggi. b.
Return on Equity ROE Rasio ini mengukur perusahaan menghasilkan laba
berdasarkan modal saham tertentu tertentu Kodrat dan Kurniawan, 2010. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut
pandang pemegang saham. Return on Equity ROE digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal
yang tersedia untuk memperoleh net income. Semakin tinggi ROE menggambarkan semakin baik manajemen perusahaan karena dari
modal yang dikelola dapat menghasilkan pendapatan yang optimal. Selain itu, ROE yang tinggi seringkali mencerminkan penerimaan
perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang aktif.
c. Net Profit Margin NPM
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu Kodrat
dan Kurniawan, 2010. Net Profit Margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada
tingkat penjualan tertentu. Net Profit Margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya
tertentu atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio
yang rendah dapat menunjukkan ketidakefisienan manajemen. Rasio ini cukup bervariasi dari industri ke industri.
d. Debt to Equity Ratio DER
Pengertian Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana pendanaan dari utang digunakan jika
dibandingkan dengan pendanaan ekuitas Van Horne dan Wachowicz, 2005. Rasio ini mengukur jumlah utang atau dana
dari luar perusahaan terhadap modal sendiri Shareholder’s Equity Rahardjaputra, 2009. Semakin rendah rasio ini maka semakin
tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham, dan semakin besar perlindungan bagi kreditor
jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian besar. Rasio ini cukup bervariasi dari satu industri ke industri tergantung pada sifat
bisnis dan variabilitas arus kas. e.
Earning Per Share EPS Rasio Earning Per Share EPS atau disebut juga rasio nilai
buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham Van Horne
dan Wachowicz, 2005. Rasio Earning Per Share EPS merupakan ukuran yang digunakan untuk menunjukkan jumlah uang rupiah
yang dihasilkan dari setiap lembar saham biasa. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang
saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain tingkat
pengembalian tinggi. EPS merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS
akan ditentukan oleh laba perusahaan. Angka yang ditunjukkan dari EPS inilah yang sering dipublikasikan mengenai kinerja
perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat luas go public karena investor maupun calon investor berpandangan
bahwa EPS mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya dividen per saham di kemudian hari
dan tingkat harga saham di kemudian hari, serta EPS juga relevan untuk menilai efektivitas manajemen.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai harga saham telah beberapa kali dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Adapun penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat
lebih pada tabel 2.1 berikut.