C. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari
perusahaan. Data sekunder ini diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahun oleh pihak-pihak yang berkompeten
yang terdapat di dalam Indonesian Capital Market Directory ICMD 2009 dan www.idx.co.id
.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang
diperlukan peneliti untuk mengukur. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.
1. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2007. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: a.
Return on Assets ROA merupakan rasio yang membandingkan laba bersih penjualan setelah pajak dengan total aktiva.
b. Return on Equity ROE merupakan rasio yang membandingkan laba
bersih penjualan setelah pajak dengan total ekuitas.
c. Net Profit Margin NPM merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu.
d. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang mengukur total
utang atau dana dari luar perusahaan terhadap total modal sendiri.
e. Earning Per Share merupakan rasio yang mengukur jumlah laba
bersih yang menjadi hak untuk setiap lembar saham biasa.
2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat adanya variabel bebas Sugiyono, 2007. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, Harga saham yang dipakai adalah
harga pasar per lembar saham pada saat penutupan closing price.
Tabel 3.3 Identifikasi Variabel
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam pebelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS 18.0 Statistical Product and
Services Solution. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
No Variabel
Konsep Variabel Indikator
1 Return on Asset
X
1
Rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak
dengan total aktiva.
2 Return on Equity
X
2
Rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak
dengan total ekuitas.
3 Net Profit Margin
X
3
Rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak
dengan total penjualan.
4 Debt to Equity Ratio
X
4
Rasio yang membandingkan total hutang dengan total
ekuitas.
5 Earning Per Share
X
5
Jumlah laba dari setiap lembar saham yang beredar.
6 Harga Saham Y
Harga yang dibentuk oleh penjual dan pembeli saham
ketika mereka memperdagangkan saham di
pasar bursa. Harga rata-rata pasar per lembar
saham pada saat penutupan closing price.
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal
digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data peneliti mengggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas 0,05, maka distribusi
data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Apabila probabilitas 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal, untuk itu perlu
dilakukan transformasi data atau menambah maupun mengurangi data.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independent. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolienaritas pasa suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance
inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal
ini sering ditemukan pada time series. Pada data crossection, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi positif
No Decision dl
≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4 – dl d 4
Tidak ada korelasi negatif No Decision
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak Ditolak
du d 4 – du
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda
disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID Ghozali, 2005. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka
telah terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas.
Selain dengan melihat grafik Scatterplot, terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji statistik. Penelitian ini
menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas. Uji Glejser ini mengusulkan untuk meregres nilai
absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signfikan secara statistik terhadap variabel dependen signifikansi
0,05, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik terhadap variabel dependen
siginifikansi 0,05 maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Model penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih
dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data
dan terbebas dari asumsi- asumsi klasik statistik baik multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas Lubis et.al, 2007. Persamaan regresi
linier berganda yaitu: Y = α + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e Ket :
Y = Harga saham
X
1
= Return on Asset X
2
= Return on Equity X
3
= Net Profit Margin X
4
= Debt to Equity Ratio
X
5
= Earning Per Share α
= konstanta b
1
, b
2
= koefisien regresi e
= error
a. Uji signifikansi simultan
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2005, uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependenterikat. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F
hitung
dengan ketentuan: Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
a
ditolak dan Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
a
diterima.
b. Uji signifikansi parsial
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji-t dilakukan
untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain untuk
menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial.
Hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho= tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Ha= semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan :
Jika t-hitung t-tabel,maka H diterima dan Ha ditolak;
Jika t-hitungt-tabel,maka H ditolak dan Ha diterima
F. Jadwal Penelitian Tabel 3.5
Jadwal Penelitian Tahapan
Penelitian Des
2010 Jan
2011 Feb
2011 Mar
2011 April
2011 Mei
2011 Juni
2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan
Proposal Skripsi
Bimbingan Proposal
Skripsi
Seminar Proposal
Skripsi
Pengumpulan dan Pengolahan
Data
Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Skripsi
Ujian Meja Hijau
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis
data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian
asumsi klasik dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 18. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel–variabel
penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output–output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, didapat 21 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2007–2009.
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumsi
No Kode Emiten
Nama Perusahaan
1 AISA
PT Tiga Pilar Sejahtera Food 2
AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk
3 CEKA
PT Cahaya Kalbar Tbk. 4
DLTA PT Delta Djakarta Tbk.
5 GGRM
PT Gudang Garam Tbk. 6
HMSP PT HM Sampoerna Tbk.
7 INDF
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 8
KAEF PT Kalbe Farma Tbk
9 KLBF
PT Kimia Farma Persero Tbk. 10
MERK PT Merck Tbk.
11 MLBI
PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 12
MRAT PT Mustika Ratu Tbk.
13 MYOR
PT Mayora Indah Tbk. 14
PYFA PT Pyridam Farma Tbk.
15 RMBA
PT Bentoel International Investama Tbk. 16
SCPI PT Schering Plough Indonesia Tbk.