Jenis dan Sumber Data Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Jadwal Penelitian Tabel 3.5

C. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Data sekunder ini diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahun oleh pihak-pihak yang berkompeten yang terdapat di dalam Indonesian Capital Market Directory ICMD 2009 dan www.idx.co.id .

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2007. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Return on Assets ROA merupakan rasio yang membandingkan laba bersih penjualan setelah pajak dengan total aktiva. b. Return on Equity ROE merupakan rasio yang membandingkan laba bersih penjualan setelah pajak dengan total ekuitas. c. Net Profit Margin NPM merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu. d. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang mengukur total utang atau dana dari luar perusahaan terhadap total modal sendiri. e. Earning Per Share merupakan rasio yang mengukur jumlah laba bersih yang menjadi hak untuk setiap lembar saham biasa. 2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas Sugiyono, 2007. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, Harga saham yang dipakai adalah harga pasar per lembar saham pada saat penutupan closing price. Tabel 3.3 Identifikasi Variabel

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam pebelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS 18.0 Statistical Product and Services Solution. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. No Variabel Konsep Variabel Indikator 1 Return on Asset X 1 Rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. 2 Return on Equity X 2 Rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas. 3 Net Profit Margin X 3 Rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total penjualan. 4 Debt to Equity Ratio X 4 Rasio yang membandingkan total hutang dengan total ekuitas. 5 Earning Per Share X 5 Jumlah laba dari setiap lembar saham yang beredar. 6 Harga Saham Y Harga yang dibentuk oleh penjual dan pembeli saham ketika mereka memperdagangkan saham di pasar bursa. Harga rata-rata pasar per lembar saham pada saat penutupan closing price.

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data peneliti mengggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas 0,05, maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Apabila probabilitas 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal, untuk itu perlu dilakukan transformasi data atau menambah maupun mengurangi data.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolienaritas pasa suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Pada data crossection, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Uji Autokorelasi Durbin-Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak Ditolak du d 4 – du

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID Ghozali, 2005. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas. Selain dengan melihat grafik Scatterplot, terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji statistik. Penelitian ini menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas. Uji Glejser ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signfikan secara statistik terhadap variabel dependen signifikansi 0,05, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik terhadap variabel dependen siginifikansi 0,05 maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

Model penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi- asumsi klasik statistik baik multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas Lubis et.al, 2007. Persamaan regresi linier berganda yaitu: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Ket : Y = Harga saham X 1 = Return on Asset X 2 = Return on Equity X 3 = Net Profit Margin X 4 = Debt to Equity Ratio X 5 = Earning Per Share α = konstanta b 1 , b 2 = koefisien regresi e = error

a. Uji signifikansi simultan

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2005, uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan: Jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H a ditolak dan Jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H a diterima.

b. Uji signifikansi parsial

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho= tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Ha= semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan : Jika t-hitung t-tabel,maka H diterima dan Ha ditolak; Jika t-hitungt-tabel,maka H ditolak dan Ha diterima

F. Jadwal Penelitian Tabel 3.5

Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Des 2010 Jan 2011 Feb 2011 Mar 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan dan Pengolahan Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Skripsi Ujian Meja Hijau

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 18. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel–variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output–output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 21 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2007–2009. Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumsi No Kode Emiten Nama Perusahaan 1 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk 3 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk. 4 DLTA PT Delta Djakarta Tbk. 5 GGRM PT Gudang Garam Tbk. 6 HMSP PT HM Sampoerna Tbk. 7 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 8 KAEF PT Kalbe Farma Tbk 9 KLBF PT Kimia Farma Persero Tbk. 10 MERK PT Merck Tbk. 11 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 12 MRAT PT Mustika Ratu Tbk. 13 MYOR PT Mayora Indah Tbk. 14 PYFA PT Pyridam Farma Tbk. 15 RMBA PT Bentoel International Investama Tbk. 16 SCPI PT Schering Plough Indonesia Tbk.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

5 68 100

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Go Public

2 67 71

Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 33 92

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73

PENGARUH HUTANG DAN EARNINGS PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2007-2013

0 3 6

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 15

Pengaruh Earnings per Share, Return on Asset dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di BEI (Studi Empirik pada Entitas yang Tergabung dalam Perusahaan LQ45 Periode 2007-2009).

0 1 19

Pengaruh kinerja perusahaan, profitabilitas dan earning per share terhadap harga saham studi empiris pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

0 0 97

Pengaruh dividend per share [DPS] dan price earnings ratio [PER] terhadap harga saham : [studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI] - USD Repository

0 0 88