Macam-macam Pasar Modal Landasan Teori 1. Pasar Modal Capital Market

9 di lantai bursa tanpa memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemegang otoritas pasar modal.

2.2.2. Macam-macam Pasar Modal

Penjualan saham termasuk jenis sekuritas lain misalnya: right, waran, opsi dan future kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjual-belikan. Jenis-jenis pasar modal tersebut ada beberapa macam, yaitu Sunariyah, 2003: 12 : 1. Pasar Perdana Primary Market Adalah Penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham emiten kepada pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak perusahaan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa pasar perdana merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya penawaran umum sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan go public emiten berdasarkan analisis fundamental perusahaan tersebut. Peranan para penjamin emisi pada pasar perdana selain menentukan harga saham juga melaksanakan penjualan saham pada para pemodal pada pasar perdana tersebut. 10 2. Pasar Sekunder Secondary Market Adalah perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder dimana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara luas setelah melalui masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli. Besarnya permintaan dan penawaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :  Faktor internal perusahaan, yang berhubungan dengan kebijakan internal pada suatu perusahaan beserta kinerja yang telah dicapai. Hal ini berkaitan dengan kinerja manajemen perusahaan tersebut.  Faktor eksternal perusahaan, yaitu hal-hal diluar kemampuan perusahaan atau diluar kemampuan manajemen untuk mengendalikan. Contoh munculnya gejolak politik pada suatu negara, perubahan kebijakan moneter, dan laju inflasi yang tinggi. Pasar sekunder mempunyai volume perdagangan yang lebih besar daripada pasar perdana. Penjualan saham pada pasar sekunder ini sama sekali tidak mempengaruhi modal perusahaan, tetapi akan masuk pada kas para pemegang saham yang bersangkutan. 11 3. Pasar Ketiga Third Market Adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar bursa Over The Counter. Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan efek yang terorganisasi diluar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawasan Pasar Modal. Jadi dalam pasar ketiga ini tidak mempunyai pusat alokasi perdagangan yang dinamakan lantai bursa floor trading. Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa pemusatan informasi yang disebut trading information. Informasi yang diberikan pada pasar ini berupa : Harga-harga saham, jumlah transaksi, dan keterangan lainnya mengenai surat berharga yang bersangkutan. Dalam sistem perdagangan ini pialang dapat bertindak dalam kedudukan sebagai pedagang efek maupun sebagai perantara pedagang. 4. Pasar Keempat Fourth Market Adalah bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham ke pemegang lainnya tanpa perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan semacam ini biasa dilakukan dalam jumlah besar block sale. Sebagai contoh : PT. NUSAMBA mengambil alih pemilikan saham PT. ASTRA Internasional dari beberapa investorpemegang saham lainnya sehingga menguasai 15 saham yang beredar. Meskipun transaksi tersebut terjadi secara langsung antara pemodal yang satu dengan yang lain, mekanisme kerja dalam pasar modal menghendaki pelaporan 12 terhadap transaksi block sale tersebut kepada bursa efek jakarta secara terbuka. Jadi, pada akhirnya transaksi antar pemodal tersebut juga harus dicatat pula di bursa efek. Peranan modal ditinjau dari proses transaksinya menekankan tempat kejadian transaksi dan dapat pula dilihat dari proses penyelenggaraan transaksi perdagangan diantara pelaku pasar terdiri dari beberapa kategori pasar, yaitu Sunariyah, 2003: 15: 1. Pasar Spot Adalah bentuk pasar keuangan yang memperdagangkan sekuritas atau jasa keuangan untuk diserah-terimakan secara spontan. Artinya, kalau seseorang membeli suatu jasa finansial, maka pada saat itu juga akan menerima jasa yang dibeli tersebut. Meskipun serah-terima sekuritas jasa keuangan tidak dapat dilakukan segera, yang dipentingkan adalah proses transaksi tersebut menunjukkan saat terjadinya kekayaan diantara kedua belah pihak. Adapun penyerahan sekuritasjasa keuangan tersebut, semata-mata hanya proses penyerhan saja. 2. Pasar Futures atau Forward Adalah pasar keuangan dimana sekuritasjasa keuangan yang akan diselesaikan pada kemudian hari atau beberapa waktu sesuai dengan ketentuan. Proses transaksi memuat kesepakatan atau terjadinya transaksi dan saat penyerahan harus dilakukan. Dengan demikian pemindahan kekayaan dalam transaksi semacam ini memerlukan jangka waktu tertentu, dengan kata lain harga transaksi ditentukan hari ini, sedangkan penyerahan 13 barang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Tentu saja, karena adanya perbedaan waktu antara saat tanggal transaksi dengan penyerahan, akan menimbulkan resiko kenaikan atau penurunan harga. Resiko semacam itu, harus dipertimbangkan oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. 3. Pasar Opsi Merupakan pasar keuangan yang memperdagangkan hak untuk menentukan pilihan terhadap saham atau obligasi. Pilihan tersbut adalah persetujuan atau kontrak hak pemegang saham untuk membeli atau menjual dalam waktu tertentu diantara entitas yang melakukan kontrak terhadap opsi yang diperjual-belikan. Hak opsi harus menegaskan dalam kontrak, bahwa kwesempatan hanya dapat digunakan dalam periode waktu tertentu. Dengan demikian apabila dalam periode tersebut tidak diguanakan, kesepakatan dalam kontrak tersebut dinyatakan batal demi hukum.

2.2.3. Peranan Pasar Modal

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek Indonesia

1 44 82

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Abnormal Return Saham pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2011

1 47 96

Analisis Perbedaan Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia

1 78 64

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 41 86

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH HARI LIBUR KEAGAMAAN SERTA HARI LIBUR NASIONAL DI INDEKS LQ 45 BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 -2011 - Perbanas Institutional Repository

0 1 14

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH HARI LIBUR KEAGAMAAN SERTA HARI LIBUR NASIONAL DI INDEKS LQ 45 BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 -2011 - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH HARI LIBUR KEAGAMAAN SERTA HARI LIBUR NASIONAL DI INDEKS LQ 45 BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 -2011 - Perbanas Institutional Repository

0 1 8