83 tingkat materialitas Y semakin meningkat, begitu pula sebaliknya jika pada
kualitas audit X2 semakin menurun maka tingkat materialitas Y akan semakin menurun pula. Dari hasil perhitungan regresi linier berganda ini,
maka hipotesis kedua yaitu apakah kualitas audit X2 berpengaruh terhadap tingkat materialitas Y terbukti kebenarannya.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang diuraikan dan disampaikan pada bab-bab sebelumnya, diketahui bahwa variabel
profesionalisme auditor X dan variabel kualitas audit X2 mempunyai
pengaruh terhadap variabel tingkat materialitas Y di Kantor Akuntan Publik Surabaya ditunjukkan dengan nilai Adjusted R-Square sebesar 0,817.
Maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil pengujian uji F, variabel profesionalisme auditor X
dan variabel kualitas audit X2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas Y di Kantor Akuntan Publik Surabaya, hal ini
ditunjukkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 hasil tersebut menunjukkan bahwa Ho secara simultan ditolak karena F hitung lebih besar
dibandingkan dengan F tabel pada derajat bebas 2,838. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmawati
1997 menyatakan bahwa profesionalisme auditor yang terdiri dari dedikasi
84 terhadap profesi, kewajiban sosial, otonomi, keyakinan terhadap peraturan
profesi, afiliasi dengan sesama rekan seprofesi, dan pendidikan dapat mempengaruhi tingkat materialitas. Selain itu penelitian Hall 1968 juga
menyatakan bahwa profesionalisme yang terdiri dari lima dimensi yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan profesi,
dan hubungan dengan rekan seprofesi dapat mempengaruhi tingkat materialitas.
Secara parsial dapat dikatakan bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan. Hal ini
ditunjukkan berdasarkan hasil pengujian uji t dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang menunjukkan pengaruh searah. Jika profesionalisme
auditor X semakin meningkat mengakibatkan tingkat materialitas Y
semakin meningkat juga, begitu pula sebaliknya jika pada profesionalisme auditor X
semakin menurun maka tingkat materialitas Y akan semakin menurun juga. Profesional dan kualitas audit merupakan salah satu cara
meningkatkan kredibilitas akuntan publik. Hal ini perlu dilakukan karena menurut Widagdo el al 2000 ada 12 aspek yang menjadi perhatian dalam
mutu audit yang dikaitkan dengan kepuasan klien. Dalam melaksanakan tugasnya, kantor akuntan publik harus mematuhi norma-norma yang berlaku
untuk semua auditor. Akuntan publik dapat mengetahui tingkat mutu atau kualitas auditnya melalui tingkat kepuasan klien dapat tercapai, maka
seorang akuntan publik harus mampu meningkatkan kualitas auditnya. Kepuasan yang dirasakan oleh klien akan menimbulkan kepercayaan
85 terhadap kemampuan yang dimiliki oleh akuntan publik. Untuk dapat
mencapai mutu dan kualitas yang baik tentunya hal yang dipertimbangkan salah satunya adalah tingkat materialitas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arleen Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto 2008 yang mengindikasikan
bahwa profesionalisme, pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan dan etika profesi berpengaruh secara positif terhadap pertimbangan tingkat
materialitas dalam proses audit laporan keuangan. Semakin tinggi tingkat profesionalisme akuntan publik, pengetahuannya dalam mendeteksi
kekeliruan dan ketaatannya akan kode etik semakin baik pula pertimbangan tingkat materialitasnya dalam melaksanakan audit laporan keuangan.
Sedangkan untuk variabel kualitas audit secara parsial berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan. Kualitas audit
pada standarnya berkenaan dengan kriteria, atau ukuran mutu serta dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan prosedur yang
tertentu yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengujian uji t, hasil perhitungan pada regresi berganda pada variabel kualitas audit X2
diperoleh nilai t hitung sebesar 5,900. Ini berarti secara parsial hubungan variabel kualitas audit X2 dapat dikatakan berpengaruh positif secara
signifikan terhadap tingkat materialitas Y pada α = 0,05. Pengaruh positif
ini menunjukkan hubungan yang searah, Jika kualitas audit X2 semakin meningkat mengakibatkan tingkat materialitas Y semakin meningkat,
begitu pula sebaliknya jika pada kualitas audit X2 semakin menurun maka
86 tingkat materialitas Y akan semakin menurun pula. Menurut Mock dan
Slamet 1982 dalam Widagdo, Lesmana, dan Irwan 2002 atribut-atribut yang mempengaruhi karakteristik kualitas audit diidentifikasikan menjadi
lima kunci yaitu perencanaan, administrasi, prosedur, evaluasi dan perlakuan.. Perencanaan yang kurang matang dalam persiapan pelaksanaan
audit, prosedur pelaksanaan audit yang tidak memenuhi standar audit, atau berbagai kesalahan yang dilakukan yang berkaitan dengan atribut kualitas
audit akan menyebabkan kualitas audit mempengaruhi tingkat materialitas dalam pelaporan keuangan.
4.5.2. Konfirmasi Hasil Penelitian dengan Tujuan dan Manfaat Penelitian