BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variable – variable yang akan dianalisis dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Variabel Dependen Y adalah Harga Saham
Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau
fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa pasar sekunder . Semakin banyak investor yang
ingin membeli atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan
suatu saham, harganya semakin bergerak turun. Harga perlembar saham ditentukan berdasarkan harga penutupan Closing Price per 31 Desember
periode 2004 – 2008. Satuan ukuran yang digunakan adalah rupiah Rp dan skala datanya adalah nominal.
b. Variabel Independen X terdiri dari :
1. Return On Equity X
1
Merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. ROE yang dimaksud
disini adalah perbandingan antara laba satalah pajak EAT dengan modal sendiri. Satuan ukur dari variabel ini adalah persen dan
skala datanya adalah skala rasio. Menurut Sutrisno 2001:255 Return On Equity
diformulasikan sebagai berikut : Laba Setalah Pajak EAT
Return On Equity = Modal Sendiri
2. Earning Per Share X
2
Merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Earning Per Share yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah EAT dibagi jumlah lembar saham yang beredar. Satuan ukur dari variabel ini adalah rupiah Rp
dan skala datanya adalah skala rasio. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2001:139, Earning Per Share diformulasikan sebagai
berikut: EAT
Earning Per Share = Jumlah Lembar Saham Beredar
3. Debt to Equity Ratio X
3
Merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dengan modal sendiri. Satuan ukur untuk variabel ini adalah kali x, sehingga
skala datanya adalah skala rasio. Menurut Halim dan Hanafi 2002:185 Debt to Equity Ratio diformulasikan sebagai berikut :
Total Hutang Debt to Equity Ratio =
Total Modal Sendiri
4. Price Earning Ratio X
4
Merupakan perbandingan antara harga saham di pasar perdana atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan
yang diterima. PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi.
Satuan ukur untuk variabel ini adalah kali x, sehingga skala datanya adalah skala rasio. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2001, Price
Earning Ratio diformulasikan sebagai berikut:
Harga Pasar Saham Price Earning Ratio =
Earning Per Share
3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi