berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham. Hasil regresi dengan menggunakan ti
ngkat signifikan α = 5 menunjukkan hasil R
2
= 0.903, F = 129.631, signifikan = 0,000. Hasil dari ini memberikan dasar bagi penarikan
kesimpulan bahwa H
i
diterima, artinya secara bersama-sama variabel independen ROE, EPS, DER dan PER bepengaruh terhadap harga saham.
4.4.1. Pengaruh ROE terhadap Harga Saham
Return on Equity ROE pada uji t diperoleh tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,10, yaitu sebesar 0,001 yang artinya rasio tersebut memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham. Penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Retno dan Nurfauziah 2005 serta Edi Subyantoro dan Fransisca Andreani 2003 yang menyatakan bahwa variabel ROE secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan. Dari sudut pandang investor, ROE bisa menjadi tolak ukur dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan investasi. Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi pula harga saham suatu perusahaan dan semakin tinggi juga
tingkat pengembalian nilai investasinya. Hal ini didukung dengan teori Fakhrudin dan Hadianto 2001 yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian atas modal ROE maka semakin baik kedudukan pemilik perusahaan dan semakin tinggi pula kemampuan
modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan atau laba bagi pemegang saham sehingga akan meningkatkan harga saham.
Return On Equity ROE yang tinggi mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. semakin mampu perusahaan memberikan keuntungan bagi pemegang saham,
maka semakin saham tersebut diinginkan untuk dibeli. hal ini akan menyebabkan permintaan akan saham tersebut meningkat dan selanjutnya akan menyebabkan
harga saham tersebut meningkat. Dengan demikian maka ROE akan mempengaruhi perubahan harga saham , begitu pula sebaliknya. Hak ini dapat
disimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap harga saham.
4.4.2. Pengaruh EPS terhadap Harga Saham
Earning Per Share
EPS pada uji t diperoleh tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,10, yaitu sebesar 0,000 yang artinya rasio tersebut memberikan
pengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham. Dengan adanya pengaruh signifikan positif antara Earning Per Share terhadap harga saham artinya calon
investor lebih memperhatikan EPS dalam pembelian saham,maka pimpinan perusahaan perlu memperhatikan dan dapat meningkatkan EPS diatas rata-rata
industri sehingga hal ini meningkatkan harga sahamnya di pasar modal. Sesuai dengan teori Darmadji dan Fakhrudin 2001:139 semakin tinggi
nilai EPS merupakan hal yang menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham, maka pemegang saham akan
tertarik membeli saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan harga saham. Hal ini mendukung penelitian ini.
Earning Per Share EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya. Dengan menggunakan rasio EPS, investor dapat mengetahui besarnya pertumbuhan
earning yang telah dicapai perusahaan terhadap jumlah saham perusahaan.
Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan per lembar saham maka perusahaan semakin baik kinerja perusahaan, dengan
semakin membaiknya kinerja perusahaan yang diakibatkan dari tingginya tingkat EPS hal ini dapat mempengaruhi harga saham Tandelilin,2001:232. Jadi dapat
disimpulkan terdapat hubungan positif antara perubahan EPS terhadap perubahan harga saham.
4.4.3. Pengaruh DER terhadap Harga Saham
Debt to Equity Ratio DER pada uji t diperoleh tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,10, yaitu sebesar 0,000 yang artinya rasio tersebut memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Edi Subiyantoro dan Fransisisca Andreani yang menyatakan secara parsial memiliki pengaruh negatif
tidak signifikan. Menurut Fakhrudin Hadianto 2001:61 semakin tinggi DER berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding hutangnya, semakin kecil DER
semakin baik bagi perusahaan dan akan meningkatkan harga saham. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Lia Nirawati yang
menyatakan secara partial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hubungan positif dari DER terhadap harga saham tidak sesuai dengan
prediksi atau dugaan semula berdasarkan teori. Dalam penelitian ini dapat diartikan bahwa semakin besar perentase penggunaan hutang akan mengurangi
peran dari penggunaan modal sendiri dan akan meningkatkan harga saham. Hal ini dapat disimpulkan bahwa khusus pada perusahaan Plastic and Glass dalam
penggunaan hutang yang dimiliki digunakan oleh perusahaan tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan usaha ekspansi usaha sehingga modal
hutang dialokasikan ke operasional perusahaan dalam pembiayaan produksi sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri dengan
menggantungkan permodalan perusahaan terhadap pihak luar. Dengan pengembangan usaha dan peningkatan produksi tersebut diharapkan menghasilkan
laba yang meningkat pula sehingga nilai perusahaan pun turut meningkat serta investor tertarik untuk menanamkan modalnya keperusahaan tersebut dan harga
saham pun juga akan meningkat. Dengan hutang yang digunakan maka tingkat risiko juga akan semakin tinggi, hal tersebut menarik investor yang suka dengan
risiko yang tinggi dengan harapan semakin tinggi risiko maka return yang diharapkan juga akan semakin tinggi. Investor dengan kriteria ini yang memiliki
keberanian untuk menanamkan modal dan tak terpengaruh seberapa besar hutang yang diambil asalkan perusahaan tersebut memiliki return yang tinggi pula. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh positif terhadap harga saham.
4.4.4. Pengaruh PER terhadap Harga Saham
Price Earning Ratio PER pada uji t diperoleh tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,10, yaitu sebesar 0,000 yang artinya rasio tersebut memberikan
pengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham. Hal ini sesuai dengan penelitian Retno dan Nurfauziah yang menyatakan PER berpengaruh signifikan
positif terhadap harga saham. Rasio penilaian merupakan suatu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menciptakan nilai pada masyarakat investor atau para pemegang saham. Rasio ini memberikan informasi seberapa besar masyarakat
menghargai perusahaan, sehingga mereka bersedia membeli saham perusahaan dengan harga lebih tinggi dibanding dengan nilai buku saham. Rasio ini mengukur
seberapa besar perbandingan antara saham perusahaan dengan keuntungan yang akan diperoleh kepada para pemegang saham. Hasil ini dudukung oleh teori
Harahap 2001:311, yang menyatakan nilai PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup
tinggi. Price Earning Ratio menunjukkan harga yang investor bersedia membayar untuk setiap nilai laba perusahaan. Maka tingginya PER, makin besar harapan
investor untuk meraih keuntungan berupa pendapatan investasi atas saham yang berarti pula bahwa nilai perusahaan itu makin tinggi. Dengan berpengaruhnya
PER terhadap harga saham menunjukkan bahwa investor memiliki harapan yang cukup tinggi terhadap prestasi perusahaan, dengan harapan yang tinggi dari pera
investor tersebut akan berdampak pada meningkatnya harga saham perusahaan tersebut.
Price Earning Ratio merupakan indikator yang dapat dipergunakan untuk
menentukan apakah harga saham tertentu dinilai tinggi atau rendah. PER yang tinggi dapat menunjukkan bahwa: 1. Investor mengharapkan pertumbuhan
deviden yang tinggi. Dengan pertumbuhan deviden yang tinggi maka menarik minat para investor untuk membeli saham sehingga permintaan saham
meningkat. Peningkatan permintaan saham akan menyebabkan harga sahm meningkat. 2. Saham memiliki risiko yang rendah sehingga investor tertarik
dengan kembalian yang rendah. Dengan demikian permintaan saham yang beresiko rendah akan meningkat yang akan mengakibatkan harga saham tersebut
naik. 3. Perusahaan diharapkan mampu mencapai pertumbuhan rata-rata, sementara dipihak lain mampu membagikan laba dalam proporsi yang besar.
Pertumbuhan dan pembagian laba yang tinggi akan menumbuhkan minat para investor untuk membeli saham tersebut sehingga akan menaikkan permintaan
saham dan pada akhirnya akan menaikkan harga saham. Dari ketiga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Price Earning Ratio
PER yang tinggi menyebabkan harga saham yang tinggi, begitu sebaliknya Price Earning Ratio
PER yang rendah menyebabkan harga saham yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh anatara Return on Equity, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Price Earning Ratio
terhadap harga saham perusahaan Plastic and Glass yang terdartar di BEI tahun 2004 sampai
2008. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Return On Equity dapat meningkatkan harga saham. Return On Equity yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. semakin mampu perusahaan memberikan keuntungan bagi pemegang saham, maka semakin
saham tersebut diinginkan untuk dibeli. hal ini akan menyebabkan permintaan akan saham tersebut meningkat dan selanjutnya akan
menyebabkan harga saham tersebut meningkat. 2. Earning Per Share dapat meningkatkan harga saham. Earning Per Share
EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya. Semakin besar tingkat
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan per lembar saham EPS maka perusahaan semakin baik kinerja perusahaan, dengan semakin
membaiknya kinerja perusahaan yang diakibatkan dari tingginya tingkat
EPS hal ini akan menyebabkan permintaan akan saham tersebut meningkat dan selanjutnya akan menyebabkan harga saham tersebut meningkat.
3. Debt to Equity Ratio dapat meningkatkan harga saham. Dalam penggunaan hutang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dimanfaatkan
untuk pengembangan usaha ekspansi usaha sehingga modal hutang dialokasikan ke operasional perusahaan dalam pembiayaan produksi
sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri dengan menggantungkan permodalan perusahaan terhadap pihak luar. Dengan
pengembangan usaha dan peningkatan produksi tersebut diharapkan menghasilkan laba yang meningkat pula sehingga nilai perusahaan pun
turut meningkat serta investor tertarik untuk menanamkan modalnya keperusahaan tersebut dan harga saham pun juga akan meningkat. Dengan
hutang yang digunakan maka tingkat risiko juga akan semakin tinggi, hal tersebut menarik investor yang suka dengan risiko yang tinggi dengan
harapan semakin tinggi risiko maka return yang diharapkan juga akan semakin tinggi. Investor dengan kriteria ini yang memiliki keberanian
untuk menanamkan modal dan tak terpengaruh seberapa besar hutang yang diambil asalkan perusahaan tersebut memiliki return yang tinggi pula.
4. Price Earning Ratio dapat meningkatkan harga saham. Price Earning Ratio
menunjukkan harga yang investor bersedia membayar untuk setiap nilai laba perusahaan. Maka semakin tinggi PER, makin besar harapan
investor untuk meraih keuntungan berupa pendapatan investasi atas saham yang berarti pula bahwa nilai perusahaan itu makin tinggi. Dengan