Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

2. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016 – April 2016.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan serta terdaftar sebagai siswa di sekolah yang berakreditasi A,B,C atau belum terakreditasi. Siswa yang dipilih oleh peneliti adalah siswa yang berada di kelas VIII, karena peneliti berpendapat siswa yang berada di kelas VIII adalah siswa yang berada masa usia anak-anak menuju remaja sehingga memiliki emosi yang tidak stabil dan dapat mempenggaruhi bagaimana mereka bersikap. Menurut Bichler 1972 dalam buku perkembangan peserta didik, remaja berusia 12-15 tahun cenderung tidak toleren terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya percaya diri. Kurangnya kepercayaan diri inilah yang menyebabkan remaja pada usia tersebut dapat melakukan hal-hal yang negatif, misalnya menyontek untuk memperoleh nilai yang tinggi. Berdasarkan gambaran populasi yang diperoleh oleh peneliti, maka didapat sampel penelitian. Menurut Sugiono 2012: 81 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Yusuf 2014: 150, sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya. Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sesuai dengan karakter yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik di bawah ini, yaitu: 1. Laki-laki dan perempuan yang berada di kelas VIII yang berada pada usia anak-anak menuju remaja dan berusia 12-15 tahun. 2. Terdaftar sebagai siswa sekolah yang berakreditasi A,B,C, dan belum terakreditasi. Penelitian yang ideal mensyaratkan pengambilan sampel yang random untuk mendapatkan sampel yang representatif. Namun keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam hal tenaga, waktu, dan biaya menyebabkan peneliti memilih menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Teknik ini memilih sekelompok subjek yang berrdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2004.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Menurut Sugiyono 2013:230 kuesioner merupakan teknik pengumpulan data di mana partisipanresponden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Meidiana 2005 dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,9682. Instrumen yang dikembangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI oleh Meidiana 2015 ini akan diuji kembali validitas dan reliabilitasnya sehingga instrument yang dikembangkan benar-benar valid reliable. Berikut ini adalah dimensi dan indikator sikap menyontek: Tabel 3.1 Operasional Variabel Sikap Menyontek No . Konteks atau Aspek Komponen Sikap Item Favorable Unfavorable 1. Bekerjasama dengan orang lain dalam mengerjakan ujian Kognitif 1,2,3,35,48 9,21,28,39,50 Afektif 13,22,31,40,54 5,19,24,42,59 Perilaku 6,26,37,44,57 8,15,33,46,53 2 . Menggunakan material yang tidak sah pada saat ujian Kognitif 12,18,30,36,58 10,11,23,41,51 Afektif 14,25,32,43,60 4,17,29,45,56 Perilaku 20,27,34,47,52 7,16,38,49,55 Setiap butir pernyataan dalam 4 empat pilihan kategori, yaitu meliputi SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju. Keseluruhan item pernyataan yang dibuat dari item yang favorable dan item unfavorable. Item favorable adalah item-item yang menyatakan sikap positif atau mendukung perilaku mencontek, sedangkan item yang unfavorable adalah item-item yang menyatakan sikap negatif atau tidak mendukung adanya perilaku mencontek. Item-item disusun secara acak. Empat pilihan alternatif dalam item memiliki nilai tersendiri, yaitu untuk pernyataan favorable, respon SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS diberi nilai 2 dan STS diberi nilai 1, sedangkan unfavorable, respon SS diberi nilai 1, S diberi ilai 2, TS diberi nilai 3, dan STS diberi nilai 4.

E. Pengujian InstrumenPenelitian

1. Uji Validitas Instrumen Menurut Sugiyono 2013:203 instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment, sebagai berikut Sugiyono 2013:286: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ } ∑ ∑ Keterangan: r = koefisien korelasi antara variabel X dengan Variabel Y Y = skor total dari seluruh item X = skor total dari setiap item N =jumlah responden ∑ =hasil kali X dan Y Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid. Nilai dapat di hitung dengan menggunakan sampel sebanyak 146 responden dengan taraf signifikansi 5, dari responden sebanyak 146 siswa tersebut dapat dilihat di tabel dengan cara menghitung: Df= n-2 Keterangan: Df = degree of freedom derajat bebas n = jumlah responden Perhitungan adalah sebagai berikut: Df= 146-2 = 144 Tabel 3.2 Sebagian dari r tabel Df= n-2 Taraf Signifikansi sebesar 0,05 5 144 0,1625 Jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih besar dari nilai 0,1625, maka item pertanyaanpernyataan dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih kecil 0,1625, maka item pertanyaanpernyataan dikatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah responden sebanyak 146 siswa. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika. Berikut ini disajikan hasil validitas item penelitian ini:

Dokumen yang terkait

Perilaku siswa terhadap menyontek ditinjau dari status sekolah dan tingkat pendidikan orang tua pada siswa kelas VIII di kota Yogyakarta.

0 0 2

Perilaku siswa terhadap menyontek ditinjau dari status sekolah dan tingkat penghasilan orang tua pada siswa kelas VIII di kota Yogyakarta.

0 1 2

Perilaku siswa terhadap menyontek ditinjau dari akreditasi dan tingkat pendidikan orang tua pada siswa kelas VIII di kota Yogyakarta.

0 0 2

Perilaku siswa terhadap menyontek ditinjau dari status sekolah dan jenis kelamin pada siswa kelas VIII di kota Yogyakarta.

0 0 123

Sikap siswa terhadap perilaku menyontek di tinjau dari akreditasi dan status sekolah. Studi kasus pada siswa SMP Negeri dan swasta di Kota Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 1 167

Sikap siswa terhadap perilaku mencontek ditinjau dari jenis kelamin dan tingkat penghasilan orang tua : studi kasus pada siswa kelas VIII SMP Negeri 10 dan SMP Maria Immaculata Kota Yogyakarta.

3 9 165

Sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua dan jenis kelamin siswa.

0 1 180

Perilaku siswa terhadap menyontek ditinjau dari status sekolah dan tingkat pendidikan orang tua pada siswa kelas VIII di kota Yogyakarta

0 3 142

Perilaku siswa terhadap menyontek ditinjau dari status sekolah dan jenis kelamin pada siswa kelas VIII di kota Yogyakarta

0 1 121

Perilaku siswa terhadap menyontek ditinjau dari status sekolah dan tingkat penghasilan orang tua pada siswa kelas VIII di kota Yogyakarta

0 2 157