Peran Auditor Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Penelitian Terdahulu

ini terdapat pengaruh yang signifikan antara peran auditor internal terhadap GCG pada entitas berstatus Biro Layanan Umum BLU. Audit internal dibutuhkan untuk menilai akuntabilitas dan kepatuhan manajemen terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku untuk kepentingan para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, auditor internal dipandang memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan penciptaan tata kelola yang baik Good Corporate Governance. Penelitian selanjutanya oleh Wardoyo 2010, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran auditor internal dalam mewujudkan GCG. Penelitian ini dilakukan di PT Dirgantara Indonesia dengan jumlah sampel 10 orang auditor internal perusahaan. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa terdapat pengaruh antara peran auditor internal terhadap penerapan GCG. Karena fungsi dari SPI sebagai evaluator, konsultan dan katalis bagi manajemen sehingga dapat memberikan informasi mengenai terjadinya kecurangan, kesalahan, pelanggaran dalam pengelolaan perusahaan, sehingga mampu mendeteksi secara dini ketidakberesan dan dapat memberikan rekomendasi yang tepat. Dengan kata lain, kualitas pelaksanaan GCG ditentukan oleh cepat atau lambatnya respon SPI terhadap kejanggalan yang terjadi di manajemen. Kedua penelitian di atas memiliki hasil penelitian yang sama yaitu auditor internal berpengaruh dalam penerapan GCG.

G. Kerangka Berpikir

Penelitian ini sendiri menggunakan dua variabel, yaitu peran auditor internal dan penerapan GCG. Audit internal dibutuhkan dalam aktivitas perusahaan, salah satunya untuk mendukung penerapan GCG. Dari hasil penelitian terdahulu juga menyebutkan bahwa auditor internal berpengaruh dalam penerapan GCG. Auditor internal memiliki peran yang cukup penting dalam terwujudnya GCG di dalam perusahaan. Menurut Wardoyo 2010, satuan pengawas internal SPI memilliki peran yang sangat penting dalam menentukan baik buruknya pelaksanaan GCG, karena fungsinya sebagai evaluator, konsultan dan katalis bagi manajemen sehingga dapat memberikan informasi mengenai terjadinya kecurangan, kesalahan, pelanggaran dalam pengelolaan perusahaan, sehingga mampu mendeteksi secara dini ketidakberesan dan dapat memberikan rekomendasi yang tepat. Dengan kata lain, kualitas pelaksanaan GCG ditentukan oleh cepat atau lambatnya respons SPI terhadap kejanggalan yang terjadi di manajemen. Good Corporate Governance merupakan suatu pola kinerja yang baik dalam suatu instansi untuk mencapai tujuan instansi secara efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan para stakeholder. Dengan adanya GCG di dalam suatu instansi, maka tujuan dari instansi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Suatu instansi dapat dilihat telah melaksanakan GCG secara efektif, melalui beberapa indikator. Berdasarkan Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG elemen GCG yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI