Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

perusahaan, salah satunya untuk mendukung penerapan GCG. Dari hasil penelitian terdahulu juga menyebutkan bahwa auditor internal berpengaruh dalam penerapan GCG. Auditor internal memiliki peran yang cukup penting dalam terwujudnya GCG di dalam perusahaan. Menurut Wardoyo 2010, satuan pengawas internal SPI memilliki peran yang sangat penting dalam menentukan baik buruknya pelaksanaan GCG, karena fungsinya sebagai evaluator, konsultan dan katalis bagi manajemen sehingga dapat memberikan informasi mengenai terjadinya kecurangan, kesalahan, pelanggaran dalam pengelolaan perusahaan, sehingga mampu mendeteksi secara dini ketidakberesan dan dapat memberikan rekomendasi yang tepat. Dengan kata lain, kualitas pelaksanaan GCG ditentukan oleh cepat atau lambatnya respons SPI terhadap kejanggalan yang terjadi di manajemen. Good Corporate Governance merupakan suatu pola kinerja yang baik dalam suatu instansi untuk mencapai tujuan instansi secara efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan para stakeholder. Dengan adanya GCG di dalam suatu instansi, maka tujuan dari instansi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Suatu instansi dapat dilihat telah melaksanakan GCG secara efektif, melalui beberapa indikator. Berdasarkan Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG elemen GCG yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI X Y Peran Auditor Internal Penerapan Good Corporate Governance Gambar 2.1 Hubungan Peran AI dan GCG PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus artinya hasil penelitian ini hanya dapat diterapkan di perusahaan yang menjadi tempat penelitian.

B. Subyek dan obyek penelitian

1. Subjek penelitian : Karyawan dan auditor internal yang masih aktif bekerja di PT Usaha Digdaya Muncul. 2. Objek penelitian : Peran auditor dan penerapan GCG.

C. Lokasi penelitian

Lokasi dilakukannya penelitian adalah di PT Usaha Digdaya Muncul Cabang Yogyakarta Jl. Soragan no 45 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, D I Yogyakarta.

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Variable adalah proksi proxy atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. 1. Variabel bebas independent variable Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah peran auditor internal. Indikatornya berupa persepsi karyawan mengenai peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalis. Variabel ini diukur dengan skala likert 4 poin dari 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 setuju, 4 sangat tidak setuju. 2. Variabel terikat dependent variable Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance. Berdasarkan pedoman umum GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh KNKG 2006 prinsip-prinsip GCG, yaitu: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran dan kesetaraan. Variabel ini diukur dengan skala likert 4 poin dari 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 setuju, 4 sangat tidak setuju. Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Variabel Sub variabel Indikator Peran Auditor Internal X 1. Pengawasan terhadap keseluruhan operasional perusahaan. 2. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem perusahaan. 3. Analisa resiko Penerapan GCG Y Transparansi 1. Keterbukaan, yaitu mengeluarkan informasi yang dapat diakses oleh publik. 2. Hak informasi, yaitu hak publik untuk mengakses informasi dan kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi akses informasi. Independensi 1. Kemandirian Eksternal 2. Kemandirian Internal Akuntabilitas 1. Penetapan rincian tugas dan tanggung jawab masing masing organ perusahaan dan karyawan secara jelas. 2. Karyawan mempunyai kompetensi sesuai dengan tugasnya masingmasing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI