a Jika d dl, berarti terdapat autokorelasi positif b Jika d 4 – dl, berarti terdapat autokorelasi negatif
c Jika du d 4 – dl, berarti tidak terdapat autokorelasi d Jika dl d du atau 4 – du, berarti tidak dapat
disimpulkan
b. Uji Hipotesis
1 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Pada analisis ini, variabel
independen X yang diperhitungkan jumlahnya lebih dari 2. Analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa
variabel independen X terhadap variabel dependen Y Santoso, 2000. Dalam penelitian ini, digunakan model regresi linier
berganda. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+e Keterangan:
Y = Loyalitas Karyawan
a = Konstanta b
1
= Koefisien Regresi X
1
X
1
= Gaya Kepemimpinan b
2
= Koefisien Regresi X
2
X
2
= Motivasi Kerja b
3
= Koefisien Regresi X
3
X
3
= Lingkungan Kerja e = Variabel pengganggu standard error
2 Uji F
Uji F merupakan pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dengan
variabel independen X
1
, X
2
, X
3
, yaitu gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi
variabel dependen Y, yaitu loyalitas karyawan. Langkah- langkah yang digunakan dalam uji ini Santoso, 2000 adalah
sebagai berikut :
a Menggunakan rumus uji F
Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel bebas m = banyak prediktor
N = jumlah anggota sampel b Menentukan formulasi Ho dan Ha.
Ho = Model regresi dengan variabel bebas X gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y
yaitu loyalitas karyawan. Ha
= Model regresi dengan variabel bebas X gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja dapat
digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu loyalitas karyawan
Taraf nyata α = 95 persen.
Derajat kebebasan F tabel α , k, n-k -1.
Keterangan : α = 0,05.
k = Jumlah variabel bebas. n = Jumlah sampel.
c Menguji hipotesis Kriteria pengujian hipotesis :
F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima, berarti model regresi dengan variabel bebas X gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan
lingkungan kerja dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu loyalitas karyawan.
F-hitung F- tabel pada α 0,05 maka Ho diterima dan
Ha ditolak, berarti model regresi dengan variabel bebas X gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan
lingkungan kerja tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu loyalitas
karyawan.
3 Uji T
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen yang meliputi gaya kepemimpinan,
motivasi kerja, dan lingkungan kerja terhadap variabel dependen yaitu loyalitas karyawan.
a Menentukan formulasi Ho dan Ha.
Ho = Tidak ada kontribusi yang signifikan gaya
kepemimpinan X1,
motivasi kerja
X2, dan
lingkungan kerja X3 terhadap variabel terikat yaitu loyalitas karyawan Y.
Ha = Ada kontribusi yang signifikan gaya kepemimpinan X1, motivasi kerja X2, dan lingkungan kerja X3
terhadap variabel terikat yaitu loyalitas karyawan Y.
b Menguji hipotesis Kriteria pengujian hipotesis :
t-hitung ≥ t-tabel pada maka Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan gaya
kepemimpinan X1, motivasi kerja X2, dan lingkungan kerja X3 terhadap variabel terikat yaitu
loyalitas karyawan Y. t-hitung t-tabel pada maka Ho diterima dan Ha
ditolak, berarti tidak ada kontribusi yang signifikan gaya kepemimpinan X1, motivasi kerja X2, dan
lingkungan kerja X3 terhadap variabel terikat yaitu loyalitas karyawan Y.
72
BAB IV GAMBARAN UMUM HS SILVER KOTAGEDE
A. Sejarah HS Silver Kotagede
HS SILVER berdiri pada tahun 1953 dengan tujuan melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang, karena Kotagede terkenal sebagai pusat
kerajinan perak Yogyakarta. HS SILVER didirikan oleh Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, yang semula bergerak dalam bidang perhiasaan imitasi dengan nama
Terang Bulan. Kemudian pada akhir tahun 1953 Terang Bulan mengembangkan usaha ke bidang kerajinan perak. Sesuai dengan tradisi yang ada
di Kotagede, untuk nama perusahaan atau toko kerajinan perak biasanya menggunakan nama pemilik sebagai nama perusahaan, oleh karena itu nama
Terang Bulan diganti dengan nama HS SILVER. HS SILVER adalah kependekan dari nama pemilik Harto Suhardjo,
dan SILVER adalah jenis usaha kerajinan yang dikerjakan dan dihasilkan. Semenjak didirikan HS Silver sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan
Pebgusaha Perak Yogyakarta KP3Y. Pada tahun 1965 HS SILVER membuka artshop di jalan Mondorakan no
1 Kotagede sampai sekarang. untuk memperluas pemasarannya, di tahun 1975 HS Silver mendirikan cabang di Bali dengan tempat yang belum menetap.
Kemudian di tahun 1980 HS Silver cabang Bali mendapat tempat usaha tetap di jl WR. Supratman no 42A. Tahun 1998 tempat usaha berpindah ke jl Batuyang no
2 BatuBulan Gianyar Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan dirubah menjadi HS Silver 800-925,
artinya HS Silver adalah abreviasi seperti keterangan diatas, 800-925 melambangkan kadar perak yang dapat dikerjakan. 800 adalah kadar kerajinan