Pemanfaatan jenis tumbuh-tumbuhan upacara adat sebagai sumber

tumbuhan tersebut akan di pelihara, meskipun posisi tumbuh dari tumbuhan tersebut menggangu dari aktivitas keseharian, misalnya tumbuhan tersebut tumbuh di area hutan yang akan dijadikan ladang, maka hutan disekeliling tumbuhan tersebut akan disisakan, jika tumbuhan tersebut tidak mungkin untuk dibudidayakan atau dpindahkan karena beberapa faktor. Dalam hal konservasi, pemanfaatan tumbuhan dan hewan, baik langka ataupun yang masih melimpah keberadaannya bergantung pada kesadaran individu Suku Dayak Tunjung, konservasi dilakukan dengan kesadaran masing- masing tanpa paksaan. Sebagai contoh, beberapa burung seperti tiung, betet, Kappow sejenis burung parkit, dan merak Kalimantan merupakn burung langka yang tidak akan diburu atau dibunuh bila dijumpai, begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan seperti anggrek bulan, ulin, meranti dan lain-lain yang saat ini sudah hampir punah akan dipelihara di alam atau akan dibudidayakan pada habitat yang layak untuk tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang.

G. Pemanfaatan jenis tumbuh-tumbuhan upacara adat sebagai sumber

belajar biologi dan kaitannya dengan kebudayaan. Tingkatan pengetahuan masyarakat Suku Dayak Tunjung tentang tumbuh- tumbuhan dan keberadaannya di alam saat ini memang masih sangat tinggi, namu tidak bagi anak-anak remaja dan pemuda. Dari hasil penelitian diketahui bahwa anak-anak remaja dan pemuda di wilayah Kabupaten Kutai Barat pada umumnya dan khususnya remaja dan pemuda Suku Dayak Tujung sangat minim pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar mereka dan terlebih hubungan tumbuhan tersebut dengan kehidupan sehari-hari dan juga budaya. Pada masa kini, hal-hal disekitar kehidupan anak-anak remaja dan pemuda khususnya yang berdomisili di wilayah Kabupaten Kutai Barat, kurang diperhatikan. Pengetahuan tentang tumbuhan dan tindakan konservasi serung dianggap hal yang tidak menguntungkan dan hanya menghabiskan waktu, anak- anak remaja lebih tertarik dengan urusan teknologi dan juga perkembangan dunia maya. Kurangnya pemahaman tentang tumbuh-tumbuhan dan juga kaitannya dengan budaya, yang dalam hal ini adalah para remaja yang beranjak dewasa, perlu di tingkatkan. Dengan meningkatnya pemahaman dan pengetahuan tentang lingkungan sekitar, khususnya tumbuh-tumbuhan dan juga kaitannya dengan budaya, dapat menciptakan suatu tindakan konservasi di masa yang akan datang. Kurangnya pemahaman tentang tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar oleh anak-anak muda, khususnya di daerah Kabupaten Kutai Barat, perlu ditingkatkan dengan mengaplikasikan materi baru yang disesuaikan, tentang tumbuh-tumbuhan lokal yang ada di sekitar dan pemanfaatannya dalah kehidupan sehari-hari kedalam materi pelajaran tikat satuan pendidikan SMP maupun SMA. Hasil dari penelitian ini merupakan rintisan dan data tertulis yang dapat digunakan, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya tumbuhan yang digunakan dalam proses upacara adat, dengan cara menggunakan hasil dari penelitian ini sebagai sumber dan bahan kajian dalam proses pembelajaran biologi. Hasil dari penelitian ini dapat diaplikaksikan kedalam materi keanekaragaman hayati pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi ” di satuan pendidikan SMA kelas X semester II Silabus RPP terlampir. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan ajar bagi guru dalam memberi dan menyampaikan materi pelajaran biologi, khususnya pada pokok bahasan keanekaragaman hayati, sehingga siswa khususnya di daerah kabupaten Kutai Barat, akan lebih mudah memahami, menemukan dan mengenali jenis tumbuhan apa saja yang ada di sekitar mereka, dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, dan khususnya dalam upacra- upacara adat. Dalam proses pembelajaran, khususnya untuk lebih mudah bagi siswa dalam memahami, menemukan dan mengenali jenis tumbuhan apa saja yang ada disekitar mereka serta pemanfaatannya sebagai tumbuh upacara, penerapan model pendekatan Inquiry menjadi salah satu model pendekatan dalam pembelajaran yang cocok digunakan. Dengan menggunakan model pendekatan inquiry, guru tidak perlu menghabislkan semua jam pelajaran untuk menjelaskan tentang tumbuh-tumbuhan. Proses pembelajaran dengan model pendekatan inquiry akan memberikan pengalaman baru bagi siswa, bagaimana keanekaragaman tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar, dan menemukan langsung jawaban serta pemahaman di lapangan berdasarkan teori yang mereka dapat. Selain materi, pemberian tugas dan melakukan kegiatan praktikum juga merupakan proses yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tetang tumbuh- tumbuhan. Adapaun salah satu tugas yang dapat diberikan adalah siswa diminta untuk menentukan salah satu jenis tumbuhan, mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan kemudian menemukan perannya dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya tugas tersebut diberikan beserta batasan waktu yang sesuai dan memadai. Praktikum dapat dilakukan dengan membuat herbarium berdasarkan tumbuhan yang dipilih secara mandiri oleh siswa pada tugas terdahulu. Dengan proses pembelajaran seperti ini diharapkan siswa akan lebih memahami tentang materi keanekaragaman hayati, terutama perannya dalam terhadap kelangsungan hidup manusia, khususnya tumbuhan upacara. Selainnya meningkatkan pemahaman, diharapkan hasil dari proses pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan kepedulian yang mendalam dalam setiap pribadi siswa, tentang kondisi lingkungan, dan serta langkah-langkah yang harus diambil ke depan, untuk melestarikan lingkungan sekitar, dalam hal ini, peran guru saat mendampingi siswa sangat penting.

H. Hambatan-hambatan dalam proses penelitian

Dokumen yang terkait

SKRIPSI EKSISTENSI HAK ULAYAT ATAS TANAH SUKU DAYAK TUNJUNG EKSISTENSI HAK ULAYAT ATAS TANAH SUKU DAYAK TUNJUNG BENUAQ DI KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960JUNCTOPMNA/KBPN NOMOR 5 TAHUN 1999

0 3 13

Menggali simbol-simbol perkawinan adat suku Dayak Tunjung sebagai ungkapan dalam perkawinan Gereja Katolik di Kec. Linggang Bigung, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur.

3 51 144

Studi etnoekologi pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang di Kabupaten Kutai Barat provinsi Kalimantan Timur.

2 3 174

Studi etnoekologi pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang di Kabupaten Kutai Barat provinsi Kalimantan Timur.

3 26 174

Studi etnobotani pemanfaatan tumbuhan upacara adat Suku Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur

0 2 273

Menggali simbol simbol perkawinan adat suku Dayak Tunjung sebagai ungkapan dalam perkawinan Gereja Katolik di Kec. Linggang Bigung, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur

2 32 142

Suku dayak dan madura 1

0 0 1

ETNOFARMAKOLOGI DAN PEMAKAIAN TANAMAN OB AT SUKU DAYAK TUNJUNG DI KALIMANTAN TIMUR

0 1 9

Studi etnoekologi pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang di Kabupaten Kutai Barat provinsi Kalimantan Timur - USD Repository

0 0 172

Studi etnoekologi pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang di Kabupaten Kutai Barat provinsi Kalimantan Timur - USD Repository

0 0 172