Kualitas Audit LANDASAN TEORI

7. Promosi Personel harus memenuhi kualifikasi untuk memenuhi tanggung jawab yang akan mereka terima di masa depan. Prosedur dan kebijakan yang diterapkan adalah menetapkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk setiap tingkat pertanggungjawaban dalam kantor akuntan serta secara periodik membuat evaluasi terhadap personel. 8. Penerimaan dan kelangsungan kerjasama dengan klien Kantor akuntan publik harus meminimalkan penerimaan penugasan sehubungan dengan klien yang memiliki manajemen dengan integritas yang kurang. Prosedur dan kebijakan yang diterapkan adalah menetapkan kriteria dalam mengevaluasi klien baru serta me-review prosedur dalam kelangsungan kerja sama dengan klien. 9. Inspeksi Kantor akuntan harus menentukan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan elemen-elemen lain yang akan diterapkan secara efektif. Prosedur dan kebijakan yang diterapkan adalah mendefinisikan luas dan isi program inspeksi serta menyediakan laporan hasil inspeksi untuk tingkat yang tepat. Menurut SK. Menkeu No.43KMK.0171997 tertanggal 27 Januari 1997 sebagaimana diubah dengan SK. Menkeu No.470KMK.0171999 tertanggal 4 Oktober 1999, Kantor Akuntan Publik KAP adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya. Bentuk usaha KAP yang dikenal menurut hukum di Indonesia ada dua macam yaitu: 1. KAP dalam bentuk Usaha Sendiri. KAP bentuk ini menggunakan nama akuntan publik yang bersangkutan. 2. KAP dalam bentuk Usaha Kerjasama. KAP bentuk ini menggunakan nama sebanyak-banyaknya tiga nama akuntan publik yang menjadi rekanpartner dalam KAP yang bersangkutan. Berikut Kantor Akuntan Publik Asing yang termasuk Big Four: Tabel 2.1 Kantor Akuntan Publik Asing No Nama KAPA Pendapatan miliar Tahun Fiskal Kantor Pusat 1. Deloitte Tuoche Tohmatsu 28,8 2011 Amerika Serikat 2. Pricewaterhouse Coopers 26,6 2010 Inggris 3. Ernst Young Global 21,3 2010 Inggris 4. KPMG Internasional 20,6 2010 Belanda Sumber: www.wikipedia.org Berikut KAP yang bekerjasama dengan KAPA sampai tahun 2011: Tabel 2.2 KAP yang Bekerjasama dengan KAPA No Nama KAP Nama KAPA Mulai Bekerjasama 1. Osman Bing Satrio Rekan Delloitte Tuoche Tohmatsu 5 November 2007 2. Haryanto Sahari Rekan Pricewaterhouse Coopers 13 April 2004 3. Purwantono, Sarwoko Sandjaja Ernst Young Global 4 Oktober 2006 4. Siddharta Widjaja KPMG Internasional 11 Mei 2009 Sumber : www.iapi.or.id

E. Pengembangan Hipotesis

1. Likuiditas dan Manajemen Laba Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Biasanya manajer memanipulasi aktiva lancar yang dimiliki perusahaan agar likuiditas perusahaan terlihat baik. Rasio likuiditas dapat menjadi indikator dalam menunjukkan adanya tindakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian Fauziyah 2010 dan Chrosia 2009 menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian tersebut menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H 1 : Likuiditas berpengaruh terhadap manajemen laba. 2. Profitabilitas dan Manajemen Laba Rasio yang menunjukkan tingkat kemampulabaan perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio ini semakin baik pula tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Biasanya manajemen laba dilakukan oleh manajer untuk memanipulasi komponen laba rugi yang dilaporkan perusahaan. Nilai profitabilitas dapat menjadi indikator adanya tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Hasil penelitian Herni dan Susanto 2008 serta Guna dan Herawati 2010 menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian tersebut menggunakan metode binary logistic regression dan analisis regresi berganda. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H 2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba. 3. Leverage dan Manajemen Laba Rasio ini menunjukkan besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan yang dibiayai oleh utang. Semakin tinggi nilai leverage maka risiko yang akan dihadapi investor akan semakin tinggi dan para investor akan meminta keuntungan yang semakin besar. Oleh karena itu, nilai leverage menjadi salah satu indikator adanya kemungkinan manajer dalam melakukan manajemen laba. Hasil penelitian Darmawati 2003 dan Astuti 2004 menyimpulkan bahwa leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian tersebut menggunakan metode analisis regresi berganda. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H 3 : Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. 4. Kualitas Audit dan Manajemen Laba Tujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk memberikan kepastian mengenai integritas dari laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen. Kepastian mengenai relevansi dan keandalan dari laporan keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk membantu pihak eksternal dalam mengambil suatu keputusan bisnis Mayangsari, 2003. Auditor yang bekerja di KAP Big Four dianggap lebih berkualitas karena auditor tersebut dibekali oleh serangkaian pelatihan dan prosedur serta memiliki program audit yang dianggap lebih akurat dan efektif dibandingkan dengan auditor dari KAP non-Big Four Isnanta, 2008. Pelatihan dan prosedur tersebut diduga dapat mengurangi manajemen laba. Penelitian Damayanthi 2004 serta Herni dan Susanto 2008 menyimpulkan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H 4 : Kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba.

F. Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai pengaruh variabel current ratio, ROI, leverage, dan kualitas audit terhadap manajemen laba, maka dapat disajikan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: H1 H2 H3 H4 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Current Ratio CR Return On Investment ROI Leverage LEV Kualitas Audit AUD Manajemen Laba DA 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi empiris yaitu studi yang berprinsip pada realitas atau kenyataan di lapangan. Dalam penelitian ini studi empiris dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan International Capital Market Directory ICMD. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2013 sampai Maret 2013.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 sampai tahun 2011. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 sampai tahun 2011.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berhubungan dengan rasio keuangan yaitu likuiditas, profitabilitas, dan leverage. Sedangkan data kualitatif adalah kualitas auditor. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui berbagai macam sumber seperti Indonesian Capital Market Directory ICMD dan Bursa Efek Indonesia BEI sebagai sumber data perusahaan.

E. Populasi dan Sampel

Populasi atau universe diberi definisi sebagai keseluruhan dari objek yang akan diteliti Boedijoewono, 2001: 130. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2009 sampai 2011.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh efektifitas komponen modal kerja,leverage, umur perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang go public Indonesia : studi kasus pada perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009

1 8 100

Analisis pengaruh struktur modal terhadap pajak pengahasilan badan terutang : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

43 182 85

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh aktivitas komite audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada emiten yang terdaftar di BEI periode 2005-2007

0 3 64

Analisis pengaruh rasio aktivitas, profitabilitas, leverage dan rasio penilaian pasar terhadap return saham perusahaan telekomunikasi: studi empiris di Bursa Efek indonesia

2 8 96

Analisis pengaruh profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage, dan kelengkapan laporan keuangan terhadap pengungkapan corporate social responsibility (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010)

1 7 106

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Analisis pengaruh reputasi audit, profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap internet financial reporting: pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013

0 26 153

Pengaruh diversifikasi operasi, diversifikasi geografis dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2013

1 12 111

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154