Laporan Keuangan LANDASAN TEORI

5. Initial Public Offering IPO Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar, dan akan menyebabkan manajer perusahaan yang akan go public melakukan manajemen laba dengan harapan dapat menaikkan harga saham perusahaan. 6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik. Watts dan Zimmerman dalam Sulistyanto 2008 mengungkapkan adanya tiga hipotesis utama dalam teori akuntansi positif positive accounting theory yang menjadi dasar pengembangan hipotesis untuk mendeteksi manajemen laba, yaitu: 1. Bonus plan hypothesis Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus besar berdasarkan earnings lebih banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan. Dalam suatu perusahaan yang memiliki rencana pemberian bonus, maka seorang manajer perusahaan akan melakukan penaikan laba saat ini dengan memilih metode akuntansi yang mampu menggeser laba dari masa depan ke masa kini. Tindakan ini dilakukan karena manajer termotivasi untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi untuk masa kini. Dalam kontrak bonus dikenal dua istilah yaitu bogey tingkat laba terendah untuk mendapatkan bonus dan cap tingkat laba tertinggi. 2. Debt covenant hypothesis Dalam konteks perjanjian hutang, manajer akan mengelola dan mengatur labanya agar kewajiban hutangnya yang seharusnya diselesaikan pada tahun tertentu dapat ditunda untuk tahun berikutnya. Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal. Dalam suatu perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity cukup tinggi, maka akan mendorong manajer perusahaan untuk cenderung menggunakan metode akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan atau laba. Hal ini dilakukan karena perusahaan yang memiliki rasio debt to equity yang tinggi akan menimbulkan kesulitan dalam memperoleh dana tambahan dari pihak kreditor dan bahkan perusahaan dapat terancam melanggar perjanjian hutang. 3. Political costs hypothesis Dalam hipotesis ini dikatakan bahwa perusahaan besar cenderung menggunakan metode akuntansi yang dapat mengurangi laba periodiknya dibandingkan di perusahaan kecil. Hal tersebut sebagai akibat adanya regulasi dari pemerintah, misalnya dengan penetapan pajak berdasarkan laba perusahaan. Kondisi inilah yang merangsang manajer untuk mengelola dan mengatur labanya agar pajak yang dibayarkannya tidak terlalu tinggi. Pola manajemen laba dapat dilakukan dengan cara: 1. Taking a bath Pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara menjadikan laba perusahaan pada periode berjalan menjadi sangat ekstrim rendah bahkan rugi atau sangat ekstrim tinggi dibandingkan dengan laba pada periode sebelumnya atau sesudahnya. Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan laba di masa datang. 2. Income Minimization Pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih rendah daripada laba sesungguhnya. Pola ini dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat laba yang tinggi sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya. 3. Income Maximization Pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih tinggi daripada laba sesungguhnya. Tindakan ini dilakukan pada saat laba menurun dengan melaporkan net income yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bonus yang lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang. 4. Income Smoothing Pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara menjadikan laba pada laporan keuangan periode-periode tertentu menunjukkan fluktuasi yang normal dalam rangka mencapai kecenderungan atau tingkat laba yang diinginkan karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.

C. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan perhitungan yang dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Teknik dengan menggunakan rasio ini merupakan cara yang saat ini masih paling efektif dalam mengukur tingkat kinerja serta prestasi keuangan perusahaan. Menurut Riyanto 2001: 329, analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan yang lain, yang memberikan gambaran tentang sebuah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat diartikan sebagai analisis dari laporan keuangan bersifat relatif karena didasarkan pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif Sudjaja, 2003: 138. Metode analisis perbandingan yang digunakan untuk menganalisis Laporan Keuangan ada dua menurut Munawir 2001: 36 yaitu: 1. Cross-sectional approach Metode analisis perbandingan rasio keuangan dengan cara membandingkan rasio-rasio yang dimiliki suatu perusahaan dengan perusahaan industri yang sejenis pada periode yang sama. Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat kecenderungan posisi keuangan perusahaan satu dengan perusahaan yang lain dalam industri yang sejenis sehingga dapat diketahui tingkat kemajuan suatu perusahaan sepanjang waktu. 2. Time series analysis Metode dengan membandingkan rasio-rasio yang dimiliki suatu perusahaan dengan rasio-rasio beberapa periode sebelumnya atau dari periode satu ke periode lainnya. Dari metode analisis ini dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki suatu perusahaan dari setiap periode. Sehingga metode ini dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan rencana di masa yang akan datang untuk kemajuan perusahaan. Menurut Harahap 2004: 298, analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan menggunakan teknik lainnya, yaitu: 1. Rasio-rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Rasio-rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Rasio-rasio dapat digunakan untuk mengetahui posisi keuangan di tengah industri. 4. Rasio-rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam menganalisis model- model pengambilan keputusan dan model prediksi. 5. Rasio-rasio dapat digunakan untuk menstandartisir size perusahaan atau menstandartkan kemajuan perusahaan. 6. Dengan menggunakan rasio lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. 7. Dengan menggunakan rasio lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Ada beberapa jenis rasio keuangan yaitu : 1. Rasio likuiditas Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Menurut Yamit 2001: 3 yang tergolong dalam rasio likuiditas yaitu a. current ratio= x 100 b. quick ratio = x 100 c. cash ratio = x 100 2. Rasio profitabilitas Rasio yang menunjukkan tingkat kemampulabaan perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Analisis profitabilitas ini dilakukan dengan membandingkan antara rasio yang sama tahun sebelumnya dengan perolehan tahun yang bersangkutan atau dengan nilai rasio perusahaan pesaing dengan ukuran yang sama Prasetyo, 2011: 19. a. Profit Margin = b. Net Profit Margin = c. ROI Return On Investment = d. ROE Return On Equity = 3. Rasio aktivitas Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen dalam meningkatkan efisiensi aset Prasetyo, 2011: 20. Rumus rasio aktivitas adalah sebagai berikut: a. Assets turnover = b. Fixed assets turnover = c. Rasio piutang dagang = d. Rasio perputaran persediaan = 4. Rasio leverage Leverage adalah perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva perusahaan. Rasio ini menunjukkan besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai dengan hutang. Rumus rasio leverage adalah sebagai berikut: Leverage =

D. Kualitas Audit

Kualitas audit merupakan segala kemungkinan dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI audit yang dilaksanakan auditor dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu berdasarkan Standar Profesional Akuntansi SPAP. Standar auditing mencakup mutu profesional auditor, pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan auditor. 1. Standar Umum a. Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh efektifitas komponen modal kerja,leverage, umur perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang go public Indonesia : studi kasus pada perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009

1 8 100

Analisis pengaruh struktur modal terhadap pajak pengahasilan badan terutang : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

43 182 85

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh aktivitas komite audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada emiten yang terdaftar di BEI periode 2005-2007

0 3 64

Analisis pengaruh rasio aktivitas, profitabilitas, leverage dan rasio penilaian pasar terhadap return saham perusahaan telekomunikasi: studi empiris di Bursa Efek indonesia

2 8 96

Analisis pengaruh profil perusahaan, profitabilitas, tingkat leverage, dan kelengkapan laporan keuangan terhadap pengungkapan corporate social responsibility (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010)

1 7 106

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Analisis pengaruh reputasi audit, profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap internet financial reporting: pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013

0 26 153

Pengaruh diversifikasi operasi, diversifikasi geografis dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2013

1 12 111

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154