55
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
di sebuah jurang terjal. Sebagai hasilnya, seluruh Suriah terbuka bagi Muslim Arab. Damaskus direbut kembali oleh muslim dalam waktu sebulan, dan Yerusalem jatuh tidak
lama kemudian.
c. Pertempuran Qadissiyah
Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qadisiyyah 636 M, di dekat
sungai Eufrat. Pada pertempuran itu, jenderal pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh jenderal Persia yang terkenal,
Rustam Farrukhzad. Pasukan Muslim mengirim delegasi ke kamp pasukan Persia dengan mengajak
mereka memeluk Islam atau tetap dalam keyakinan mereka tetapi dengan membayar pajak atau jizyah. Setelah tidak dicapai kesepakatan diatas, pecahlah pertempuran. Sa’ad
sendiri tidak bisa memimpin langsung pasukannya dikarenakan sakit bisul yang parah. Tetapi dia tetap memonitor jalannya pertempuran bersama deputinya Khalid bin Urtufah.
Hari pertama pertempuran berakhir dengan kemenangan Persia dan hampir saja pasukan muslim akan menemui kekalahan dengan tidak imbangnya jumlah pasukannya
dengan pasukan Persia yang lebih besar. Pasukan Persia menggunakan gajah untuk memporak-porandakan barisan Muslim dan ini sempat membuat kacau kavaleri
Muslim dan kebingungan di antara mereka bagaimana cara untuk mengalahkan gajah- gajah tersebut. Keadaan seperti ini berlangsung sampai dengan berakhirnya hari kedua
pertempuran. Memasuki hari ketiga, datanglah bala bantuan Muslim dari Syria setelah
memenangkan pertempuran Yarmuk. Mereka menggunakan taktik yang cerdik untuk menakut-nakuti gajah Persia yaitu dengan memberi kostum pada kuda- kuda perang.
Taktik ini menuai sukses sehingga Gajah-Gajah Persia ketakutan, akhirnya mereka bisa membunuh pemimpin pasukan Gajah ini dan sisanya melarikan diri ke belakang
menabrak dan membunuh pasukan mereka sendiri. Pasukan Muslim terus menyerang sampai dengan malam hari.
Pada saat fajar hari keempat, datanglah pertolongan Allah Swt. dengan terjadinya badai pasir yang mengarah dan menerpa pasukan Persia sehingga dengan cepat membuat
lemah barisan mereka. Kesempatan emas ini dengan segera dimanfaatkan pihak Muslim, menggempur bagian tengah barisan Persia dengan menghujamkan ratusan anak panah.
Setelah jebolnya barisan tengah pasukan Persia, panglima perang mereka Rustam terlihat melarikan diri dengan menceburkan diri dan berenang menyeberangi sungai, tetapi
hal ini diketahui oleh pasukan Muslim yang dengan segera menawan dan memenggal kepalanya.
Buku Siswa Kelas X
56
Pasukan Muslim yang berhasil memenggal kepalanya adalah Hilal bin Ullafah. Setelah itu dia berteriak kepada pasukan Persia dengan mengangkat kepala Rustam:
“Demi penjaga Ka’bah Aku Hilal bin Ullafah telah membunuh Rustam”. Melihat kepala panglima perangnya ditangan pasukan Muslim, pasukan Persia menjadi hancur
semangatnya dan kalang kabut melarikan diri dari pertempuran. Sebagian besar pasukan Persia ini berhasil dibunuh dan hanya sebagian kecil saja yang mau memeluk agama
Islam. Dari Pertempuran ini, pasukan Muslim memperoleh ghanimah atau rampasan perang yang sangat banyak, termasuk perhiasan kekaisaran Persia.
Setelah pertempuran ini, pasukan Muslim terus mendesak masuk dengan cepat sampai dengan ibukota Persia, Ctesiphon atau Mada’in. Setelah itu mereka melanjutkan
ke arah timur dan mematahkan dua kali serangan balasan dari pasukan Persia yang pada akhirnya berhasil menghancurkan kekaisaran Persia dan menjadikannya daerah Muslim
sampai saat ini.
d. Pembebasan Baitul Makdis