Walid bin Abdul Malik bin Marwan 87 - 97 H 705 - 715 M Umar bin Abdul Aziz 98 – 101 H 717 – 720 M

79 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 panti untuk orang cacat, membangun jalan- jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik- pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan mesjid-mesjid yang megah, mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Tahun 705 M ia digantikan oleh anaknya, Al-Walid bin Abdul-Malik. Hasil pembangunan pada masa Abdul Malik meliputi: 1 Membentuk mahkamah tinggi 2 Pergantian bahasa resmi bahasa Persi dan Romawi menjadi bahasa Arab. 3 Penggantian mata uang. 4 Pembangunan pos. 5 Mendirikan bangunan-bangunan, seperti pabrik Darus Sina’ah, Masjid Qubatus Sakhrah 670 M, memperluas Masjid al-Haram.

d. Walid bin Abdul Malik bin Marwan 87 - 97 H 705 - 715 M

Ketika Al Walid bin Malik dinobatkan sebagai khalifah menggantikan ayahnya Abdul Malik bin Marwan, tidak terdapat penentangan. Selain itu, khalifah Al Walid juga beruntung karena ia memiliki sejumlah orang panglima yang memiliki keberanian dan kecakapan yang luar biasa, sehingga pemerintahannya berjalan dengan baik. Di antara tokoh dan panglima itu adalah Umar bin Abdul Aziz yang diberi kepercayaan menjadi gubernur di Arabia, dan Hajjaj bin Yusuf Al-Saqai yang di berikan kepercayaan menjadi gubernur di Irak. Khalifah Al-Walid bin Malik terkenal dengan seorang khalifah yang aman dalam memimpin kekuasaan. Keadaan ini membawa pengaruh cukup baik bagi upaya perluasan wilayah kekuasaan dinasti Bani Umayyah ke luar jazirah Arabia, terutama ke Afrika Utara, Spanyol dan Asia Tengah. Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik yang telah menjadi khalifah antar tahun 86-96 H 705-715 M. Telah mengukir prestasi bagi sejarah umat Islam. Di antara jasa dan peninggalan terpenting adalah penaklukan Spanyol. Salah satu prestasi yang terbukti di dalam catatan sejarah Islam pada masa pemerintahannya adalah kemampuannya mengatur kekuatan militer, sehingga sebagian dunia dapat dikuasainnya, mulai dari Indus hingga Andalusia Spanyol. Usaha-usahanya antara lain: 1 Mendirikan rumah sakit, dan tempat penampungan serta pemeliharaan orang- orang buta. 2 Membangun Masjid Agung Damaskus 705 M, Masjid Madinah 713 M, melanjutkan pembangunan Masjid al-Haram. Buku Siswa Kelas X 80

e. Umar bin Abdul Aziz 98 – 101 H 717 – 720 M

Umar bin Abdul Aziz adalah putra mahkota dari gubernur Mesir Abdul Aziz. Beliau masih memiliki garis keturunan dengan khalifah Umar bin Khattab. Ketika mendengar bahwa dirinya telah dinobatkan sebagai khalifah oleh khalifah Sulaiman bin Abdul Malik dan disetujui oleh seluruh masyarakat, maka ia tidak bisa menolak. Sambil berucap inna lillahi wa innalillahi raji’un. Lalu ia menyampaikan amanah tersebut. ” Hadirin sekalian, aku telah dibebani tugas dan tanggung jawab yang sangat berat tanpa terlebih dulu meminta pendapatku. Jabatan ini bukan pula atas permintaanku. Karena itu aku membebaskan kalian dari bai’at yang kalian telah lakukan. Pilihlah orang yang paling kalian sukai untuk menjadi kholifah. Setelah menjadi khalifah, Umar bin Abdul aziz merubah semua sikap dan gaya hidupnya. Sebelum ia menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz suka kemewahan dan musik. Tetapi setelah ia menjadi khalifah, semua itu ia tinggalkan. Bahkan harta yang dimilikinya dipergunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Sementara ia sendiri hidup dalam kesederhanaan dan kesehajaan. Umar bin Abdul Aziz berkuasa lebih kurang 3 tahun, meskipun demikian banyak jasa yang ditinggalkannya. Jasa-jasa itu dapat dilihat dari berbagai gerakan dan usaha yang telah dilakukannya. Kebijakan menghilangkan diskriminasi ras antara orang Muslim Arab dan non-Arab. Toleransi beragama, meringankan beban pajak dan sebagainya, merupakan kebijakan yang sangat populer dan disenangi masyarakat. Dan yang terpenting adalah awal dari pembukuan kitab hadis. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Umar, antara lain: 1 Memajukan ekonomi, di mana beliau mengurangi pajak dan membebaskan jizyah bagi penduduk yang sudah masuk Islam. 2 Menertibkan bidang hukum, membentuk peraturan pertahanan, menertibkan peraturan pertimbangan dan takaran, memberantas pemalsuan, menghapus bea cukai dan membasmi kerja paksa. 3 Memajukan pertanian dengan membangun dan mengatur saluran-saluran air secara tertib dan banyak menggali sumur-sumur untuk kepentingan pertanian.

f. Yazid bin Abdul Malik bin Marwan bin Al-Hakam 101 - 105 H 720-724