Prestasi Besar Buku SKI SD/MI Kurikulum 2013 BSE Terbaru Buku SKI Kelas 10
Buku Siswa Kelas X
68
40 H 661 M Khalifah Ali bin Abi Thalib dibunuh oleh salah seorang anggota Khawarij, yaitu Ibnu Muljam.
Beberapa ibrah dari peristiwa-peristiwa di atas adalah : a. Ali bin Abi Thalib dan pihak Aisyah, Thalhah dan Zubair sama-sama sepakat bahwa
pembunuh Usman harus di-qisas, akan tetapi kedua belah pihak berselisih mengenai mana urusan yang lebih dulu dilakukan. Akan tetapi kedua pihak ini kemudian
melakukan perdamaian dan menyerahkan urusan ini kepada kebijakan Ali. b. Konspirasi Yahudi yang didalangi oleh Abdullah bin Saba yang memperkeruh keadaan
di antara umat Islam saat itu. c. Ali bin Abi Thalib merupakan khalifah yang sah setelah terbunuhnya Usman bin
Affan, sebab orang-orang telah membai’at Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Adapun tindakan Mu’awiyah merupakan suatu pembangkangan terhadap khalifah
yang sah. Akan tetapi pembangkangan Mu’awiyah itu adalah berdasarkan ijtihadnya. Mu’awiyah berpendapat bahwa Khalifah Ali bin Abi Thalib belum sah tanpa bai’at
dari Mu’awiyah dan penduduk Syam. Sebagaimana Ali bin Abi Thalib pun telah mengakui akan hal itu, bahwa apa yang dilakukannya dan yang dilakukan Mu’awiyah
adalah berdasarkan ijtihad masing-masing. d. Jika kita memperhatikan sikap kaum Khawarij sejak revolusi dalam rangka
mendukung dan membela Ali bin Abi Thalib hingga kemudian membangkang dan memusuhinya, karena mereka adalah merupakan korban ekstrimisme semata.
e. Kaum Khawarij umumnya adalah orang Arab Baduwi yang berwatak keras, mereka tidak terlalu paham mengenai kaidah-kaidah ilmu. Mereka menganggap
tahkim kepada Abu Musa dan Amr bin Ash sebagai tahkim kepada manusia. Padahal tidaklah Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bertahkim melainkan kepada Kitab
Allah. Akan tetapi Al Qur`an adalah tertulis, dan yang membunyikannya adalah manusia. Maka mereka menjadikan Abu Musa dan Amr bin Ash sebagai mujtahid
untuk memberi keputusan berdasarkan Al Qur`an mengenai hal ini.