28
BAB IV PERSIAPAN, PENELITIAN, PELAKSANAAN
DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas tentang Perusahaan
Secara defacto Percetakan Bali sudah ada pada jaman jepang, tahun 1942 bernama Bali Simbunsya, yang beralamat di suatu gedung sewaan di Wangaya
Kelod dan saat itu dipimpin oleh Tuan N. Narasawa. Percetakan yang pertama di Bali, yang mesinnya sebagaian disewa dari Lettergieterij Amsterdam dan sebagian
tidak diketahui asalnya dibawa Jepang ke Bali. Kekalahan Jepang dalam perang dunia II, yang berpengaruh terhadap
kekuasaan Jepang di negara-negara Jajahan mengalami banyak perubahan. Percetakan ini diubah namanya menjadi Percetakan Suara Indonesia, yang
dipimpin oleh Cokorde Ngurah Pemayun dan Ketut Subrata. Tahun 1946 tentara NICA masuk ke Bali, percetakan ini diambil alih dan diserahkan kepada NV.
LETTERGIETERIJ AMSTERDAM di Surabaya di bawah pengawasan NIBI dan bernama Amacab Bali Drukkeraij, dipimpin oleh : Tn. N.L. Manson dan P.A.
Schwab serta kemudian oleh J. Van Riel. Tahun 1949, penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Dengan
adanya penyerahan kedaulatan tersebut Bali Drukrij diserahkan oleh Dr. M. BBBoom atas nama Residen Bali dan Lombok kepada A.A. Gede Oka atas nama
Ketua Dewan raja-raja. Atas kemufakatan sdr. K. Bagiada Perdi dengan A. Cassee Kepala Bali Drukreij maka dijadikan NV Perusahaan Campuran
29
Percetakan Bali dengan Akte Notaris No. 56 tertanggal 1 Juni 1950 dan dipimpin oleh Antony Casse mendahului keputusan rapat pemegang saham. Modal
pertama sebesar Rp. 312.000,- yang berasal dari Pemerintah sebesar Rp. 300.000,- setoran andil dari kekayaan Bali Drukkereij dan dari swasta sebesar Rp. 12.000,-
NV. GIEB, NV. GEHI, PERDI, SUARA INDONESIA, NV. SERIKAT DAGANG, NV. ARTHA BALI.
Akte Pendirian NV. Percetakan Bali disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat penetapannya No. : J.A. S3215 tertanggal 20 April 1951. Dan untuk
pertama kalinya diadakan Rapat Umum Peserta pada tanggal 17 Juni 1951 dan terpilihlah sdr. I Gst. Ngurah jelun sebagai direktur dan ketuaanggota-anggota
Dewan komisaris masing-masing : sdr. Putu Rudolf, Wayan dangin dan I Made Sugitha. Disetujui pula penjualan saham-saham untuk penambahan modal.
Tahun 195354 didirikan cabang Singaraja dan dibuka perwakilan di Lombok, Sumbawa Besar. Tahun 1956 perusahaan membangun gedung di tempat yang
sekarang. Karena situasi dalam tahun enam puluhan kurang baik politik maka perusahaan mengalami kemunduran.
Tahun 1970 diadakan reorganisasi atas usul para pemegang saham terutama pemerintah Daerah Tingkat I Bali, dan diadakanlah pergantian Direksi
serta Dewan Komisaris. Tahun 1971 ditunjuklah Drs. I.G.A.R. Pirawana selaku Direksi dan sebagai KetuaAnggota Komisaris masing-masing : Drs. I Gst. Ngurah
Ketut, I Gusti Ketut Gde dan I Made Rasna. Dengan Direktur dan Komisaris baru disusunlah program kerja yang ketat dan diadakan perbaikan-perbaikan secara
menyeluruh antara lain : Gedung dan pembelian mesin-mesin cetak offset, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
peralatan repro seperti camera, Mesin Setting IBM dan Plate Maker serta perlatan penjilidan seperti Mesin potong, mesin kacip dan mesin lem.
Tahun 1982 salah seorang anggota dewan komisaris meninggal dunia dan digantikan oleh Drs. I Made Muka pada rapat tahunan pemegang saham tahun
1983. Dengan perbaikan diseluruh sektor dan didukung adanya SK. Gubenur Bali No. EkII.b2.1979, dimana Pemerintah Daerah Tingkat I Bali adalah pemegang
saham terbesar, maka Percetakan Bali mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Pada tahun 1999 terjadi reorganisasi, dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, diputuskan untuk menjual seluruh saham milik swasta kepada
Pemerintah provinsi Bali melalui Perusahaan Daerah Tingkat I Bali. Komposisi kepemilikan saham saat ini adalah : 95,35 milik Pemerintah Daerah Bali
sedangkan 4,65 dimiliki oleh Pemerintah kabupaten Badung. Disamping itu adanya suatu keharusan untuk segera merubah bentuk
perusahaan menyesuaikan dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Melalui Akta Notaris No. 2 tanggal 1 Pebruari 2002 dan
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor : C-05655 HT.01.04 TH. 2003, NV. Percetakan Bali berubah status Badan
Hukumnya menjadi Perseroan Terbatas PT. Percetakan Bali, dengan komposisi kepemilikan Saham 95,35 dimiliki oleh Perusahaan Daerah Provinsi Bali dan
4,65 dimiliki oleh Pemkab. Badung. Saat ini PT. Percetakan Bali telah memiliki Ijin Dokumen Sekuriti yang
dikeluarkan oleh BOTASUPAL PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B. Pelaksanaan Penelitian