8
Borman dan Motowidlo, 1993 Hardaningtyas, 2005 mengkontruksi contextual behavior
tidak hanya mendukung inti dari perilaku itu sendiri melainkan mendukung semakin besarnya lingkungan organisasi, sosial dan
psikologis sehingga inti teknisnya berfungsi. Definisi ini tidak dibayangi istilah sukarela, reward atau niat seseorang melainkan perilaku seharusnya mendukung
lingkungan organisasi, sosial dan psikologis lebih dari sekedar inti teknis. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Organizational
Citizenship Behavior OCB merupakan:
1. Perilaku yang bersifat sukarela, bukan merupakan tindakan yang terpaksa
terhadap hal-hal yang mengedepankan kepentingan organisasi. 2.
Perilaku individu sebagai wujud dari kepuasan berdasarkan performance, tidak diperintahkan secara formal.
3. Tidak berkaitan secara langsung dan terang-terangan dengan sistem reward
yang formal.
2. Komponen-komponen OCB
Dari beberapa penelitian yang dilakukan dikemukakan lima faktor dari OCB Organ, 1988:
1. Altruism
, yaitu perilaku membantu karyawan lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan operasi-operasi organisasional.
9
2. Conscientiousness
, berisi tentang kinerja dari prasyarat peran yang melebihi standar minimum, seperti kepatuhan terhadap aturan dan
kehadiran. 3.
Sportmanship, berisi tentang pantangan-pantangan membuat isu-isu yang
merusak meskipun merasa jengkel. 4.
Courtesy , adalah perilaku meringankan problem-problem yang berkaitan
dengan pekerjaan yang dihadapi orang lain. 5.
Civic virtue, menunjukkan partisipasi sukarela dan dukungan terhadap
fungsi-fungsi organisasi baik secara profesional maupun sosial ilmiah. Penelitian lain menyatakan bahwa OCB ada yang bersifat individual-
directed OCBI dan ada yang organization-directed OCBO Willams
Anderson, 1991 Koster Sanders, 2006. OCBI lebih berkaitan dengan perilaku seperti membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, dimana faktor
courtesy dan altruism terdapat didalamnya. Sedangkan OCBO berkaitan dengan bagaimana tanggapan karyawan terhadap pekerjaan mereka yang mencakup faktor
conscientiousness, civic virtue dan sportsmanship.
Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti menggunakan faktor-faktor dari OCB yang diungkapkan oleh Organ 1988 untuk mengukur seberapa besar
OCB yang dimiliki karyawan di PT. Percetakan Bali.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi OCB
OCB dipandang sebagai manifestasi dari kodrat manusia sebagai mahluk sosial, maka akan sangat mungkin dipengaruhi oleh kompetensi sosial yang
dimiliki pegawai. Kecerdasan emosi merupakan suatu kapasitas yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mengidentifikasikan seberapa tinggi tingkat kompetensi personal dan sosial dari orang yang bersangkutan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa OCB
dapat juga dipengaruhi oleh kecerdasan emosi Hardaningtyas, 2005. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi OCB. Podsakoff 2000 berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi OCB antara lain adalah umur dan gender. Karyawan yang sudah
berumur dan berjenis kelamin perempuan, cenderung menunjukkan OCB yang rendah. Penelitian lain mengungkapkan bahwa OCB dipengaruhi oleh faktor
individual, team, dan organisasi Podsakoff, Mackenzie, Paine Bachrach, 2000. Faktor individual meliputi kepuasan kerja, kepribadian, dan faktor-faktor
demografis seperti usia dan jenis kelamin. Adanya kepuasan kerja dapat mempengaruhi OCB dan meningkatkan komitmen organisasi pada karyawan
Danan, 2007.
B. Komitmen Organisasi 1.