BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Kafein
N N
N N
H
3
C
O O
CH
3
CH
3
1,3,7 Trimetil Xantine; C
8
H
10
N
4
O
2
; BM 194,9
Gambar 1. Rumus bangun kafein
Kafein berbentuk anhidrat atau hidrat yang mengandung satu molekul air. Kafein mengandung tidak kurang dari 98,5 dan tidak lebih dari 101,0
C
8
H
10
N
4
O
2
, dihitung terhadap zat anhidrat Anonim, 1995 . Pemerian. Serbuk putih atau bentuk jarum mengkilat putih, biasanya
menggumpal; tidak berbau; rasa pahit. Titik lebur antara 235ºC - 237ºC Anonim, 1995 . Kafein memiliki kelarutan 1:60 dengan air, 1:1 dengan air panas, 1:130
dengan etanol, 1:7 dengan kloroform. Sedikit larut dalam eter namun mudah larut dalam larutan asam encer. Dalam larutan asam encer, kafein memberikan serapan
absorbsi maksimum pada 273 nm = 504 Clarke, 1986 .
sama artinya dengan serapan jenis A1 1cm di dalam Farmakope Indonesia IV yaitu serapan
dari larutan 1 zat terlarut dalam sel dengan ketebalan 1 cm.
1 1
A
1 1
A
Kafein adalah zat kimia yang tergolong dalam jenis alkaloid. Selain pada kopi, kafein banyak ditemukan dalam minuman, teh, cola, coklat,
5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minuman berenergi, maupun obat-obatan. Kandungan kafein pada secangkir kopi sekitar 80-125 mg, sedangkan satu kaleng softdrink cola mengandung sekitar 23-
37 mg, teh mengandung sekitar 40 mg, dan satu ons coklat mengandung sekitar 20 mg kafein Anonim, 2006b .
Sebenarnya, jika dikonsumsi di bawah ambang batas, kafein tidak akan menimbulkan masalah. Akan tetapi jika dikonsumsi di atas 500 mg dalam satu
kali minum , akan mengakibatkan keracunan Marlinda, 2001 .
B. Minuman Energi
Minuman berenergi termasuk dalam golongan food supplement atau makanan tambahan. Produk ini dimasukkan ke dalam kelompok “ produk
berbatasan “ antara obat dan makanan minuman. Meskipun termasuk makanan yang dijual bebas, produk minuman berenergi ini berisi zat-zat yang biasa terdapat
dalam obat-obatan Rafira, 2005. Kandungan zat aktif yang umum dijumpai pada produk minuman
berenergi ini antara lain kafein, taurin, vitamin B, guarana, ginseng dan vitamin C Anonim, 2006a.
Kelebihan produk
minuman berenergi adalah manfaatnya yang cepat
terasa karena mengandung zat pemanis buatan sorbitol, aspartam, siklamat yang mudah diserap tubuh. Sumber lain yang juga mempengaruhi kecepatan reaksi
adalah kandungan kafein dan taurin di dalamnya Marlinda, 2001. Kombinasi taurin dan kafein dalam minuman berenergi akan merangsang
sistem saraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme di otot. Mekanismenya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melalui pengaktifan kerja saraf yang menghasilkan percepatan jantung untuk memompa darah dan oksigen, sembari menstimulasi peningkatan kadar gula darah
Anonim, 2006a.
HO
S O
O C
H
2
C H
2
NH
2
N N
N N
H
3
C
O O
CH
3
CH
3
Gambar 2. Struktur taurin dan kafein sebagai zat aktif yang terkandung dalam minuman berenergi
C. Spektrofotometri Ultraviolet