Pengamatan spektra tiap-tiap senyawa Penentuan panjang gelombang peak to peak Pembuatan kurva baku Penetapan kadar kafein sampel

D. Alat-alat penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer UV Lambda 20 merc Perkin Elmer dengan kuvet Quartz. Spektrum derivatif ditetapkan dengan Matlab software program. Neraca analitik Scaltec d = 0,010,1 mg, alat-alat gelas.

E. Tata Cara Penelitian 1. Pembuatan larutan HCl 0,1N

Pipet sebanyak 9,8 ml HCl pro analisis kemudian tambahkan aquades sampai sampai volumenya 1000 ml.

2. Pengamatan spektra tiap-tiap senyawa

a. Pengamatan spektra kafein. Timbang seksama lebih kurang 10 mg kafein kemudian dilarutkan dalam HCl 0,1 N 50,0 ml. Larutan kemudian dibuat konsentrasi 2,0 ; 3,0 ; 4,0 mg bv dengan volume 10,0 ml. Tiap-tiap konsentrasi dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 220 – 300 nm, kemudian dibuat spektra serapan normal panjang gelombang vs absorbansi. b. Pengamatan spektra sampel. Pipet sebanyak 1,0 ml sampel kemudian tambahkan aquades sampai 10,0 ml. Dari larutan ini, pipet sebanyak 4,0 ml kemudian tambahkan aquades sampai volumenya 10,0 ml dan dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 220 – 300 nm, kemudian dibuat spektra serapan normal panjang gelobang vs absorbansi . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Penentuan panjang gelombang peak to peak

Spektra serapan normal sampel dan salah satu konsentrasi dari kafein dibuat spektra derivat pertama, derivat kedua, dan derivat ketiga dengan menggambarkan selisih absorban dua panjang gelombang ∆A= Aλ 2 -A λ 1 terhadap harga rata-rata dua panjang gelombang tersebut yang teratur berderet. Dari spektra derivat tersebut

4. Pembuatan kurva baku

a. Pembuatan larutan baku kafein. Timbang seksama lebih kurang 20 mg kafein dan dilarutkan dalam HCl 0,1 N hingga 100,0 ml. Dari larutan ini kemudian dibuat konsentrasi 2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; 5,0 ; 6,0 mg bv dengan volume larutan 10,0 ml. b. Pembuatan kurva baku kafein. Kurva baku dibuat dengan mengukur seri konsentrasi larutan baku kafein pada panjang gelombang peak to peak. Nilai d 3 Ad λ 3 spektrum dan kadar dibuat dengan persamaan linier sehingga diperoleh persamaan y = bx + a y = nilai d 3 Ad λ 3 ; x = kadar senyawa ; b = slope persamaan ; a = derau.

5. Penetapan kadar kafein sampel

a. Pembuatan larutan sampel. Pipet sebanyak 1,0 ml sampel kemudian tambahkan aquades sampai 10,0 ml larutan a. Dari larutan a diambil sebanyak 2,0 ml kemudian tambahkan aquades sampai 10,0 ml. b. Penetapan kadar kafein. Sampel dibaca pada panjang gelombang peak to peak kafein. Nilai d 3 Ad λ 3 spektrum sampel dimasukkan ke dalam persamaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kurva baku kafein. Kurva baku y = bx + c, dimana y = nilai d 3 Ad λ 3 , b adalah koefisien regresi, x adalah konsentrasi mg bv dan c adalah konstanta.

6. Pembuatan larutan kafein baku yang akan ditambahkan pada sampel