Uji pendahuluan aktivitas antioksidan
tinggi konsentrasi dari protein yang diukur dalam hal ini adalah BSA maka semakin tinggi pula absorbansi yang dihasilkan. Persamaan regresi yang didapat
kemudian akan digunakan dalam menentukan nilai kadar enzim bromelain. Ekstrak kulit buah nanas diukur nilai absorbansinya untuk kemudian digunakan dalam
menghitung kadar enzim bromelain yang dihitung terhadap BSA. Secara berturut- turut nilai absorbansi ekstrak kulit buah nanas yang didapat adalah 0,545; 0,531;
dan 0,531.
Tabel II. Hasil penetapan kadar enzim bromelain
Replikasi Bobot
enzim mg
Bobot ekstrak
mg Kadar
Enzim bb
x ± SD 1
19,96 250,5
7,95 7.8233 ±
0,1096 2
19,44 250,5
7,76 3
19,44 250,5
7,76 Hasil penetapan kadar enzim bromelain dari kulit buah nanas yang dihitung
terhadap BSA dapat dilihat pada tabel 2. Secara rata-rata, kadar enzim yang didapat dari penelitian ini sebesar 7,8233 bb. Hasil ini sangat berbeda jauh dengan hasil
yang didapatkan oleh penelitian yang dilakukan Bresolin et al 2013 yang mampu mencapai 75. Hal yang mampu menyebabkan perbedaan hasil yang sangat jauh
ini salah satunya adalah singkatnya waktu sentrifugasi dimana pada penelit ia n Bresolin et al 2013 waktu sentrifugasi mencapai 30 menit dan pada penelitian ini
waktu sentrifugasi hanya mencapai 10 menit. Kemudian bentuk ekstrak kental sebagai hasil purifikasi dari ekstrak kulit buah nanas yang memungkinkan masih
adanya kandungan protein yang lain selain bromelain dan juga masih adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kandungan air yang terdapat di dalam ekstrak kental. Hal ini berbeda dengan hasil dari Bresolin et al 2013 dimana hasil purifikasi mencapai bentuk serbuk.