Tengah  Semester  UTS,  sehingga  tes  hasil  belajar  dilakukan  setelah siswa  selesai  mengikuti  UTS.  Jumlah  soal  dalam  tes  hasil  belajar  ini
sama seperti  tes kemampuan awal  yaitu terdiri  dari 4 soal uraian  yang berkaitan  dengan  materi  keliling  dan  luas  lingkaran.  Waktu
mengerjakan  tes  hasil  belajar  adalah  60  menit.  Seluruh  siswa  kelas VIIIA  mengikuti  tes  hasil  belajar  ini.  Secara  keseluruhan  kegiatan  tes
hasil  belajar  ini  berjalan  lancar  meskipun  di  luar  pembelajaran  dan dilakukan di siang hari.
3. Sesudah Penelitian
Setelah  enam  kali  pertemuan,  peneliti  melakukan  wawancara kepada  5  siswa  yang  dipilih  berdasarkan  hasil  dari  pengerjaan  soal  tes
yang  diberikan  dan  pengamatan  selama  proses  pembelajaran  berbasis masalah.  Wawancara  dilaksanakan  pada  hari  jumat,  10  Maret  2017  pada
pukul  11.00 –  12.30.  Tujuan  wawancara  ini  adalah  untuk  memberikan
penguatan  atas  data  yang  telah  diambil,  mengetahui  cara  yang  dilakukan siswa  untuk  menyelesaikan  permasalahan,  dan  melihat  tanggapan  siswa
terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah.
B. Deskripsi Data
1. Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah
Berdasarkan  hasil  pengamatan  oleh  observer,  dapat  dilihat  data keterlaksanaan pembelajaran  yang terdiri dari kegiatan siswa dan kegiatan
guru. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan 4.7 di bawah ini.
a. Kegiatan Guru Selama Pembelajaran
Tabel 4.6 Distribusi Kegiatan Guru selama Pembelajaran Berbasis Masalah
Kegiatan Guru Pertemuan
Kedua Pertemuan
Ketiga Pertemuan
Keempat Pertemuan
Kelima Ya
Tidak Ya
Tidak Ya
Tidak Ya
Tidak
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 -
- -
- 20
21
Keterangan : 1
Kegiatan  guru  nomor  1-3  berturut-turut  terdiri  dari  memberikan salam  pembuka,  melakukan  presensi  kehadiran,  dan  melakukan
kegiatan apersepsi termasuk dalam kegiatan pendahuluan. 2
Kegiatan guru nomor 4-17 berturut-turut terdiri dari menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa, membagi
siswa  dalam  kelompok,  memberikan  permasalahan  dalam  LKS,
bertanya  tentang  informasi  yang  terdapat  dalam  LKS,  bertanya tentang
bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan,
mengarahkan  siswa  mengemukakan  ide,  mendorong  siswa menemukan
informasi pendukung,
mengkondisikan siswa
berdiskusi,  membimbing  dan  mengamati  siswa,  mendorong  siswa menyajikan  hasil,  membantu  siswa  mengkaji  ulang  proses  atau
hasil  pemecahan  masalah,  memungkinkan  kelompok  lain memberikan penyelesaian masalah yang berbeda, dan memberikan
penguatan pada jawaban siswa termasuk dalam kegiatan inti. 3
Kegiatan guru nomor 18-21 berturut-turut terdiri dari guru bersama dengan  siswa  membuat  kesimpulan,  meminta  siswa  mengerjakan
kuis, memberikan tugas, dan memberikan salam penutup termasuk dalam kegiatan penutup.
4 Guru memberikan kuis hanya pada pertemuan ketiga dan kelima
b. Kegiatan Siswa Selama Pembelajaran
Tabel 4.7 Distribusi Kegiatan Siswa Selama Pembelajaran Berbasis Masalah
Kegiatan Siswa Pertemuan
Kedua Pertemuan
Ketiga Pertemuan
Keempat Pertemuan
Kelima Ya
Tidak Ya
Tidak Ya
Tidak Ya
Tidak
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Kegiatan Siswa Pertemuan
Kedua Pertemuan
Ketiga Pertemuan
Keempat Pertemuan
Kelima Ya
Tidak Ya
Tidak Ya
Tidak Ya
Tidak
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
- -
- -
20 21
Keterangan : 1
Kegiatan siswa nomor 1-3 berturut-turut terdiri dari menjawab salam guru,  menjawab  presensi  guru,  dan  menanggapi  penjelasan  guru
termasuk dalam kegiatan pendahuluan. 2
Kegiatan siswa nomor 4-17 berturut-turut terdiri dari memperhatikan penjelasan  guru,  bersemangat  dalam  menanggapi  motivasi  guru,
berkumpul  dalam  kelompok,  mencermati  permasalahan  pada  LKS, menjawab pertanyaan guru tentang informasi yang ada pada LKS dan
cara  penyelesaian  masalah,  memberikan  tanggapan  terhadap permasalahan,  mengumpulkan  informasi  pendukung,  berdiskusi
dengan teman
kelompok, menyelesaikan
permasalahan dan
menyimpulkan  hasil,  mempresentasikan  hasil  diskusi,  menanggapi hasil  diskusi,  memperhatikan  saat  guru  memberi  penguatan  atas
jawaban siswa termasuk dalam kegiatan inti.
3 Kegiatan  siswa  nomor  18-21  berturut-turut  terdiri  dari  bersama
dengan  guru  membuat  kesimpulan,  mengerjakan  kuis,  mendengarkan informasi  guru  tentang  tugas,  dan  menjawab  salam  guru  termasuk
dalam kegiatan penutup. 4
Siswa mengerjakan kuis hanya pada pertemuan ketiga dan kelima Secara  umum  kegiatan  siswa  dalam  pelaksanaan  pembelajaran
berbasis  masalah  adalah  siswa  menyelesaikan  permasalahan  yang disajikan  oleh  peneliti  pada  LKS  bersama  dengan  kelompok.  Dalam
pembelajaran  berbasis  masalah  siswa  diajak  untuk  belajar  mandiri  agar terciptanya  pemikiran  yang  kritis,  kreatif,  dan  inovatif  serta  dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. 2.
Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa di dalam Kelompok Berdasarkan  hasil  pengamatan  oleh  observer,  dapat  dilihat  data
aktivitas  siswa  di  dalam  kelompok  pada  saat  mengerjakan  Lembar  Kerja Siswa LKS  yang telah disediakan oleh peneliti pada materi keliling dan
luas  lingkaran.  Pengamatan  hanya  dilakukan  kepada  1  kelompok  dari  9 kelompok yang ada di kelas. 1 kelompok yang dilihat aktivitasnya  adalah
kelompok  5  yang  terdiri  dari  S.2,  S.4,  S.12,  dan  S.21.  Data  aktivitas kelompok fokus dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8 Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas di dalam Kelompok pada
Pembelajaran Berbasis Masalah
Jenis Aktivitas
Siswa yang Aktif Pertemuan
Kedua Pertemuan
Ketiga Pertemuan
Keempat Pertemuan
Kelima Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah
1 1
25 4
100 4
100 3
100 2
4 100
4 100
4 100
3 100
3 4
100 3
75 3
75 3
100 4
4 100
3 75
4 100
3 100
5 4
100 3
75 4
100 3
100 6
4 100
3 100
7 4
100 4
100 1
25 3
100 8
4 100
2 50
3 75
3 100
9 3
75 4
100 4
100 3
100 10
4 100
3 75
3 75
2 66,7
11 2
50 3
75 3
100 12
1 25
4 100
3 75
3 100
13 1
25 4
100 3
75 3
100 Rata-Rata
65,4 84,6
75 97,4
Keterangan : 1
Jenis aktivitas nomor 1 sampai 13 mengacu pada Tabel 3.2 2
Pada pertemuan kelima, hanya ada 3 anggota kelompok karena 1 anggota kelompok sakit dan tidak berangkat ke sekolah.
Secara umum aktivitas siswa di dalam kelompok, antara lain : Setelah  siswa  berkumpul  di  dalam  kelompoknya,  peneliti
memberikan  permasalahan  yang  disajikan  dalam  LKS  kepada  masing- masing  kelompok.  Siswa  bersama  teman  kelompok  diminta  mencermati
permasalahan  yang  ada  di  LKS  dan  mencari  tahu  tentang  informasi  yang terdapat  pada  permasalahan  yang  diberikan.  Secara  keseluruhan  siswa
saling  mengemukakan  ide  untuk  menyelesaikan  permasalahan  yang  ada.
Siswa  yang  dianggap  lebih  tahu  dan  mampu  tentu  akan  lebih  banyak memberikan  ide  sedangkan  yang  lainnya  akan  bertanya.  Namun  semua
anggota  kelompok  selalu  mendengarkan  jika  ada  yang  memberikan  ide. Jika  permasalahan  tetap  tidak  bisa  diselesaikan,  siswa  tidak  mencari  dan
membaca  referensi  yang  ada  seperti  buku  catatan  dan  buku  paket  tetapi siswa cenderung langsung bertanya kepada peneliti. Ketika ada pertanyaan
seperti ini, peneliti memberikan informasi yang mungkin dibutuhkan siswa untuk  memecahkan  masalah  yang  ada  dan  memberikan  motivasi  kepada
siswa  untuk  berdiskusi  bersama  teman  satu  kelompok.  Selama  proses diskusi kelompok, peneliti berkeliling untuk membimbing atau mengamati
siswa  dalam  menyelesaikan  permasalahan.  Saat  diskusi  berlangsung, suasana kelas cukup kondusif, meskipun terkadang suasana menjadi ramai
ketika  beberapa  kelompok  secara  bersamaan  akan  bertanya  kepada peneliti.
Setelah  waktu  pengerjaan  LKS  selesai,  peneliti  menunjuk  satu kelompok  secara  acak  untuk  mempresentasikan  hasil  diskusi  di  depan
kelas.  Jika  kelompok  lain  memiliki  cara  pengerjaan  dan  hasil  yang berbeda,  peneliti  memberikan  kesempatan  kepada  kelompok  tersebut
untuk  mempresentasikan  jawabannya  juga  di  depan  kelas.  Saat  siswa selesai  mempresentasikan  jawabannya,  peneliti  bersama-sama  dengan
siswa  menganalisa  dan  mengevaluasi  proses  ataupun  hasil  pemecahan masalah yang telah di presentasikan.
3. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar diambil dari skor tiap item tes kemampuan awal dan  skor  tiap  item  tes  hasil  belajar  yang  diperoleh  oleh  masing-masing
siswa.  Skor  tiap  item  tes  kemampuan  awal  adalah  nilai  tes  tentang kemampuan  pemecahan  masalah  pada  materi  keling  dan  luas  lingkaran
yang  telah  dipelajari  siswa  di  kelas  VI  SD  sebelum  menerapkan  model pembelajaran berbasis masalah. Skor tiap item tes hasil belajar adalah nilai
tes  siswa  setelah  mengikuti  pembelajaran  dengan  menerapkan  model pembelajaran berbasis masalah tentang materi keliling dan luas lingkaran.
Berikut  ini  disajikan  Tabel  4.9  tentang  nilai  tes  kemampuan  awal siswa
Tabel 4.9 Nilai Tes Kemampuan Awal  Siswa
Nama Siswa
No Soal Jumlah
1 2
3 4
Kriteria Penskoran 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 Skor Maksimal
4 6
9 3
4 6
9 3
4 6
9 3
4 13  14
3
S.1 4
4 5
4 17
S.2 4
5 4
5 4
22 S.3
4 4
5 6
1 4
6 1
4 35
S.4 4
5 1
4 5
2 1
4 2
1 29
S.5 3
2 4
6 4
2 3
1 25
S.6 4
2 6
4 1
4 2
23 S.7
4 6
9 4
6 3
4 3
4 7
50 S.8
4 6
9 3
3 6
3 4
3 1
3 6
1 52
S.9 4
2 1
4 6
2 4
2 25
S.10 4
6 1
4 6
3 1
4 6
9 3
4 2
2 55
S.11 3
2 3
5 4
2 1
2 22
S.12 4
5 5
1 4
4 23
S.13 2
6 4
12 S.14
4 4
1 4
5 3
4 25
S.15 4
2 1
4 6
3 1
4 25
Nama Siswa
No Soal Jumlah
1 2
3 4
Kriteria Penskoran 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 Skor Maksimal
4 6
9 3
4 6
9 3
4 6
9 3
4 13  14
3
S.16 4
3 3
1 4
6 9
3 4
3 3
1 4
8 8
1 65
S.17 4
4 6
4 4
22 S.18
4 2
1 4
6 2
1 4
2 4
2 1
33 S.19
4 6
2 4
6 2
1 4
2 1
4 4
1 41
S.20 3
2 1
4 5
4 2
1 2
24 S.21
4 6
3 5
3 1
4 6
9 3
44 S.22
4 3
4 3
14 S.23
4 1
4 5
3 17
S.24 3
2 4
1 10
S.25 4
2 3
1 4
6 9
3 4
3 4
43 S.26
4 2
1 4
6 3
1 4
3 1
3 6
1 39
S.27 4
5 2
1 6
1 1
4 4
8 2
38 S.28
3 2
6 3
14 S.29
4 1
6 6
4 6
8 35
S.30 3
2 4
6 4
2 4
1 1
27 S.31
4 2
5 4
1 4
20 S.32
4 2
1 4
6 9
3 29
S.34 4
2 2
5 2
15 S.35
4 1
1 2
5 9
4 3
2 4
35 S.36
4 4
8
Keterangan : a.
Kriteria  penskoran  pada  masing-masing  soal  mengacu  pada  pedoman
penskoran tes kemampuan awal di lampiran F.3. b.
Untuk  soal  no.4  terjadi  perbedaan  penilaian  untuk  langkah  2  yaitu merencanakan penyelesaian dan langkah 3 yaitu menyelesaikan rencana
penyelesaian  karena  pada  soal  no.4  terdapat  soal  a  dan  b  sehingga dibutuhkan  langkah  pengerjaan  yang  lebih  banyak  dibandingkan
dengan soal no.1, no.2, maupun no.3.
Nilai tes hasil belajar disajikan dalam Tabel 4.10 berikut ini
Tabel 4.10 Nilai Tes Hasil Belajar
Nama Siswa
No Soal Jumlah
1 2
3 4
Kriteria Penskoran 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 Skor Maksimal
4 6
9 3
4 6
9 3
4 6
9 3
4 13  14
3
S.1 4
3 4
3 4
4 22
S.2 4
2 4
2 4
2 18
S.3 3
3 2
4 3
2 2
4 5
3 3
12 2
2 50
S.4 4
6 1
3 3
4 2
3 6
9 3
4 11
3 2
64 S.5
3 3
2 4
3 4
19 S.6
4 6
9 3
4 6
9 3
4 5
6 3
3 13
3 2
83 S.7
4 6
9 3
4 3
4 2
4 5
3 2
4 11  13
77 S.8
4 6
6 2
4 6
9 3
4 6
6 3
4 12  12
2 89
S.9 4
6 8
2 4
6 9
3 4
5 6
3 4
13 9
2 88
S.10 4
6 8
2 4
4 4
2 4
6 9
3 4
13  12 2
87 S.11
3 3
2 4
3 2
4 3
2 2
5 2
35 S.12
4 2
2 4
3 2
2 4
5 6
3 3
12 5
2 59
S.13 4
2 4
2 4
4 20
S.14 4
5 3
2 4
2 2
2 4
5 4
3 40
S.15 4
6 6
2 4
6 9
3 4
8 3
4 12  10
2 83
S.16 4
6 9
3 4
6 9
3 4
6 8
3 3
13  12 3
96 S.17
4 2
1 4
2 4
2 1
4 2
2 2
30 S.18
3 6
8 2
4 3
4 2
4 2
2 2
4 11
5 2
64 S.19
4 2
3 2
4 2
2 4
2 2
4 11
7 2
51 S.20
4 3
2 4
3 2
4 3
2 4
13 2
2 48
S.21 4
5 8
2 4
3 4
6 9
3 4
12 4
68 S.22
4 6
9 3
4 6
9 3
4 5
6 3
3 2
1 68
S.23 4
6 8
2 4
3 4
2 4
2 2
2 4
11 5
2 65
S.24 4
5 4
3 4
4 24
S.25 4
6 6
2 4
3 4
2 3
6 3
2 4
13  14 3
79 S.26
4 6
9 3
4 3
2 4
6 2
4 13
2 2
64 S.27
4 6
7 3
4 6
9 3
4 6
9 3
4 13  14
3 98
S.28 4
6 9
3 4
6 9
3 3
6 6
3 4
13  12 2
93 S.29
3 6
3 2
4 2
2 4
2 2
4 2
2 2
40 S.30
4 6
2 4
2 2
4 2
2 4
2 2
2 38
S.31 4
2 1
4 6
9 3
4 5
6 3
3 2
1 53
S.32 4
2 4
2 4
6 1
2 4
13 2
2 46
S.33 4
5 4
2 2
4 2
2 4
2 2
2 35
Nama Siswa
No Soal Jumlah
1 2
3 4
Kriteria Penskoran 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 Skor Maksimal
4 6
9 3
4 6
9 3
4 6
9 3
4 13  14
3
S.34 2
2 2
1 7
S.35 4
6 9
3 4
3 4
2 4
6 3
2 4
11 8
2 75
S.36 4
6 9
3 4
6 9
3 3
2 49
Keterangan : a.
Kriteria penskoran pada masing-masing soal tes hasil belajar mengacu pada pedoman penskoran di lampiran F.7.
b. Untuk  soal  no.4  terjadi  perbedaan  penilaian  untuk  langkah  2  yaitu
merencanakan penyelesaian dan langkah 3 yaitu menyelesaikan rencana penyelesaian  karena  pada  soal  no.4  terdapat  soal  a  dan  b  sehingga
dibutuhkan  langkah  pengerjaan  yang  lebih  banyak  dibandingkan dengan soal no.1, no.2, maupun no.3.
4. Data Hasil Wawancara
Wawancara  dilakukan  kepada  5  siswa  yaitu  S.4,  S.12,  S.27, S.28, dan  S.34.  Siswa  S.4  dan  S.12  dipilih  karena  merupakan  sampel  dari
kelompok fokus. Selain itu S.4 merupakan siswi di kelompok fokus yang mengalami  peningkatan  aktivitas  di  dalam  kelompok  dan  sekaligus
mengalami  peningkatan  nilai  tes  hasil  belajar.  Siswa  S.12  adalah  siswa dari  kelompok  fokus  yang  aktif  dalam  diskusi  kelompok  dan  juga
mengalami  peningkatan  pada  nilai  tes  hasil  belajar.  Siswa  S.27  dan  S.28 dipilih  karena  mengalami  peningkatan  nilai  hasil  belajar.  S.27
mendapatkan nilai tes kemampuan awal sebesar 38 dan mendapatkan nilai tes  hasil  belajar  98  sedangkan  S.28  mendapatkan  nilai  tes  kemampuan
awal sebesar 14 dan mendapatkan nilai tes hasil belajar sebesar 93. Siswa S.34 dipilih karena mengalami penurunan nilai hasil belajar yang awalnya
mendapatkan nilai tes kemampuan awal sebesar 15 dan mendapatkan nilai tes hasil belajar sebesar 7. Berikut ini data hasil wawancara kelima  siswa
tersebut. a.
Siswa S.4 merasa senang selama mengikuti pembelajaran matematika dengan  model  pembelajaran  berbasis  masalah  karena  dapat
memecahkan  masalah  bersama-sama  dengan  teman.  Selain  itu,  siswa merasa  semangat  dalam  mengikuti  pembelajaran  karena  bisa
mendapat  ilmu  yang  baru  sebab  pembelajarannya  berbeda  dengan yang  biasa  dilakukan  oleh  guru.  Siswa  juga  mengungkapkan  bahwa
lebih  mudah  memahami  materi  keliling  dan  luas  lingkaran  dengan pembelajaran  berbasis  masalah  karena  ada  penggunaan  alat  peraga
untuk mempelajari materi. Meskipun ketika diberikan soal pemecahan masalah,  siswa  perlu  berulangkali  membaca  soal  untuk  memahami
soal dan siswa merasa ada soal yang bisa dikerjakan dan ada juga soal yang  tidak  bisa  dikerjakan.  Langkah-langkah  yang  dilakukan
siswa  dalam  menyelesaikan  permasalahan  adalah  memahami  soal kemudian  menuliskan  hal-hal  yang  diketahui,  dengan  alasan  agar
lebih  mudah  dalam  pengerjaannya  dan  memahaminya.  Ketika  tidak menemukan  penyelesaian  dari  permasalahan,  siswa  mendalami  lagi
masalahnya  dan  mencoba  sampai  menemukan  penyelesaiannya.  Saat diskusi  kelompok,  siswa  merasa  dapat  bekerja  sama  dengan  anggota
kelompoknya  karena  saling  membantu  dan  mau  diajak  bekerjasama. Siswa  juga  mengungkapkan  kadang-kadang  memberikan  ide  atau
pendapatnya  ketika  siswa  bisa  memecahkan  permasalahan  yang diberikan,  namun  jika  siswa  tidak  bisa  memecahkan  masalah  yang
diberikan  siswa  memahami  secara  berulang-ulang  dan  bertanya kepada  teman.  Namun,  terkadang  siswa  tidak  meneliti  lagi  hasil
pengerjaannya karena merasa sudah benar dalam mengerjakan, alasan yang lain adalah karena tidak cukup waktu. Setelah selesai melakukan
pembelajaran  berbasis  masalah,  siswa  masih  merasa  kesulitan memahami materi luas lingkaran dibandingkan dengan materi keliling
lingkaran  karena  menurut  siswa  materi  luas  lingkaran  sulit  untuk dipahami.  Siswa  juga  berpendapat  dan  merasa  bahwa  pembelajaran
berbasis masalah sudah berjalan dengan baik. b.
Siswa  S.12  merasa  semangat  mengikuti  pembelajaran  namun  siswa merasa  bingung  saat  memecahkan  permasalahan  di  dalam  kelompok
karena  siswa  merasa  hanya  sendirian  dalam  menyelesaikan permasalahan.  Hal  ini  dikarenakan  siswa  merasa  paling  banyak
bekerja  dan  sudah  meminta  untuk  dibantu  akan  tetapi  teman kelompoknya kurang bersedia dan siswa lebih banyak menyampaikan
ide  atau  pendapatnya.  Siswa  mengungkapkan  bahwa  dengan  banyak latihan  soal  dan  praktek,  siswa  lebih  mudah  memahami  materi
keliling dan luas lingkaran meskipun siswa perlu membaca berulang- ulang  untuk  memahami  permasalahan  yang  diberikan.  Adapun
langkah-langkah  yang  dilakukan  oleh  siswa  dalam  menyelesaikan permasalahan  adalah  menuliskan  diketahui  dan  ditanyakan  karena
memudahkan  siswa  memecahkan  masalah.  Lebih  lanjut  siswa menyampaikan  bahwa  siswa  lebih  suka  memahami  rumus
dibandingkan  menghafal  rumus.  Setelah  siswa  selesai  menyelesaikan semua  permasalahan,  siswa  mengecek  kembali  semua  pekerjaanya
dengan  alasan  menghemat  waktu  dibandingkan  selalu  mengecek  tiap soal. Namun, jika siswa tidak mendapatkan penyelesaian maka   siswa
mencari  cara  lain  agar  diusahakan  jawaban  tidak  kosong.  Kendala yang  dihadapi  siswa  selama  pembelajaran  berbasis  masalah  selain
teman  satu  kelompok  tidak  bisa  diajak  bekerjasama  adalah  suasana kelas  yang  rame  dan  menyebabkan  kurangnya  konsentrasi  sehingga
siswa berpendapat agar dilakukan perbaikan dalam hal pengajarannya dalam artian suasana lebih kondusif.
c. Siswa  S.27  merasa  awalnya  pusing  karena  tidak  memahami  materi.
Namun  siswa  merasa  senang  dan  lancar  dalam  mengerjakan permasalahan-permasalahan yang diberikan setelah memahami materi
berkat  adanya  diskusi  kelompok  dan  penjelasan  dari  peneliti. Meskipun  sebenarnya  siswa  tidak  begitu  suka  memecahkan  masalah
karena kesulitan dalam pemahaman dan penggunaan rumus. Awalnya siswa  juga  tidak  bersemangat  mengikuti  pembelajaran  karena  materi
keliling  dan  luas  lingkaran  sedikit  membosankan  dan  sulit.  Namun lama-kelamaan  siswa  juga  merasa  semangat  dan  antusias  dalam
mengikuti  pembelajaran.  Siswa  mengungkapkan  bahwa  dengan pembelajaran  berbasis  masalah,  siswa  merasa  lebih  terbantu  dalam
memahami  materi  contohnya  menentukan  nilai pi.  Langkah-
langkah yang
dilakukan oleh
siswa dalam
menyelesaikan permasalahan  dimulai  dengan  membaca  soal,  dimana  biasanya  siswa
membaca  sebanyak  1-3  kali  untuk  memahami  soal,  kemudian  siswa menuliskan  hal-hal  yang  diketahui  dan  ditanyakan,  melakukan
penyelesaian,  dan  menuliskan  kesimpulan.  Saat  diskusi  kelompok, siswa  mengungkapkan  bahwa  siswa  berusaha  menyelesaikan
permasalahan  di  dalam  kelompok  secara  individu  namun  siswa  tetap akan  mengajari  temannya  yang  kesulitan  dalam  mengerjakan
permasalahan yang diberikan. Siswa juga mengungkapkan bahwa jika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan, maka siswa meminta
bantuan  dari  teman  dalam  kelompoknya  meskipun  siswa  merasa dirinya  lebih  banyak  menyampaikan  pendapat  dibandingkan  siswa
lain.  Siswa  menyampaikan  bahwa  siswa  melakukan  pengecekan kembali  hasil  pengerjaannya  setelah  semua  pekerjaanya  selesai
dengan  alasan  menghemat  waktu  dibandingkan  selalu  mengecek  tiap soal.  Sedangkan  ketika  tidak  menemukan  solusi  dari  permasalahan,
jika  waktunya  masih  lama  maka  siswa  akan  mencoba  terus  sampai menemukan  peneyelesaian,  namun  jika  waktunya  sedikit  siswa  akan
melanjutkan  ke  soal  berikutnya.  Adapun  kendala  yang  dialami  siswa selama mengikuti pembelajaran adalah jika ada teman yang tidak bisa
dan  terlalu  tidak  paham  maka  siswa  malah  merasa  bingung  sendiri dalam mengajari temannya tersebut. Kendala yang lain adalah karena
suasana  kelas  yang  terlalu  gaduh.  Siswa  berpendapat  bahwa pembelajaran  berbasis  masalah  awalnya  membosankan  namun  lama
kelamaan  menarik,  siswa  berpendapat  juga  bahwa  seharusnya  guru langsung  saja  menjelaskan  agar  jika  ada  siswa  yang  tidak  bisa  maka
bisa  langsung  bertanya  kepada  guru.  Jadi  tidak  bertanya  kepada temannya saat diskusi kelompok.
d. Siswa  S.28  merasa  senang  dan  kadang  sedih  selama  mengikuti
pembelajaran berbasis masalah.  Siswa merasa sedih disaat siswa tidak bisa  mengerjakan  soal-soal  pemecahan  masalah  sedangkan  siswa
merasa  senang  ketika  bisa  menyelesaikan  masalah-masalah  yang diberikan.  Siswa  menyampaikan  bahwa  siswa  selalu  bersemangat
dalam  mengikuti  pembelajaran  karena  tujuan  sekolah  adalah  untuk belajar.  Siswa  juga  menyampaikan  bahwa  dengan  pembelajaran
berbasis masalah bisa mempermudah siswa dalam mempelajari materi karena  masalah  yang  diberikan  berkaitan  dengan  materi  sehingga
mengakibatkan  siswa  lebih  mahir.  Lebih  lanjut  siswa  menyampaikan bahwa jika banyak latihan soal akan membuat siswa lebih memahami
materi  yang  diajarkan.  Adapun  langkah-langkah  yang  dilakukan siswa  dalam  menyelesaikan  permasalahan  adalah  memahami  soal
yang  biasanya  perlu  membaca  soal  secara  berulang-ulang  karena siswa  merasa  ada  soal  yang  mudah  untuk  dipahami  tetapi  juga  ada
soal  yang  sulit  untuk  dipahami.  Langkah  yang  dilakukan  siswa selanjutnya  adalah  mencari  apa  yang  diketahui,  menulis  apa  yang
ditanyakan kemudian baru menyelesaikannya. Saat diskusi kelompok, siswa  merasa  bisa  bekerja  dalam  kelompoknya  karena  adanya
pembagian  tugas.  Selain  itu,  siswa  menyampaikan  bahwa  jika  ada teman  di  dalam  kelompoknya  yang  tidak  bisa  maka  harus  saling
membantu agar bisa menyelesaikan permasalahan dengan mudah dan cepat. Saat diskusi, siswa juga merasa sering menyampaikan ide atau
pendapatnya  dan  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  lain  yang memiliki pendapat yang berbeda untuk menyampaikan, kemudian dari
pendapat  tersebut  dikolaborasikan  agar  dapat  menyelesaikan permasalahan  yang  diberikan.  Siswa  mengungkapkan  bahwa  dirinya
biasanya  langsung  mengumpulkan  hasil  pengerjaannya  tanpa menelitinya  kembali,  namun  jika  siswa  benar-benar  ragu  barulah
siswa  meneliti  lagi  hasil  pengerjaannya  agar  jawaban  lebih  tepat. Sedangkan  saat  siswa  tidak  menemukan  penyelesaian  dari
permasalahan,  siswa  akan  mencoba  terus  sampai  menemukan penyelesaian  yang  tepat,  namun  jika  sudah  terlalu  lama  dan  tidak
menemukan penyelesaiannya
barulah siswa
mengerjakan permasalahan  yang  lain.  Lebih  lanjut  siswa  menyampaikan  bahwa
siswa  mengalami  kendala  saat  peneliti  menerangkan  namun  banyak
siswa  yang  rame  sehingga  siswa  memberikan  masukan  supaya suasana  kelas  lebih  kondusif  dan  siswa  menyarankan  agar  sebelum
ada tes kemampuan awal dilandasi materi dulu agar siswa tidak terlalu kebingungan dalam menentukan penyelesaian.
e. Siswa  S.34  merasa  senang  saat  mengikuti  pembelajaran  berbasis
masalah karena bisa menerapkan materi  yang telah dipelajari  melalui latihan-latihan soal. Siswa juga merasa semangat karena pembelajaran
menarik  dan  ada  prakteknya.  Dalam  hal  pemahaman  materi,  dengan pembelajaran  berbasis  masalah  siswa  dapat  lebih  memahami  materi
dibandingkan  dengan  metode  pembelajaran  yang  lain.  Siswa mengungkapkan  bahwa  mengalami  penurunan  nilai  karena  tidak
belajar sebelum tes dan siswa mengungkapkan bahwa memang   siswa tidak  pernah  belajar  sebelum  ada  tes  dengan  alasan  karena  ketika  di
rumah membantu pekerjaan orang tua. Adapun langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yaitu menuliskan
diketahui,  ditanyakan  dan  jawab,  akan  tetapi  siswa  tidak  menuliskan jadi  atau  kesimpulan.  Alasannya  adalah  karena  siswa  merasa  sedikit
bingung  menuliskan  kesimpulan  dan  siswa  sudah  terbiasa  dari  SD sampai  dengan  kelas  VII  tidak  menuliskan  kesimpulan.  Siswa  juga
mengungkapkan  bahwa  ketika  membaca  soal,  siswa  harus  berulang kali  untuk  memahami  soal  yang  diberikan.  Saat  diskusi  kelompok,
siswa  merasa  bisa  bekerjasama  dengan  kelompoknya,  karena  saling membantu  dan  jika  siswa  tidak  bisa  maka  ada  teman  lain  yang
mengajari.  Siswa  juga  merasa  terkadang  memberikan  ide  atau pendapatnya  saat  diskusi.  Siswa  mengungkapkan  bahwa  setelah
siswa  menyelesaikan  penyelesaian  permasalahan,  siswa  kadang-kang tidak  meneliti  kembali  dikarenakan  terburu-buru  dan  jika  tidak
menemukan  penyelesaian,  maka  siswa  akan  melewati  soal  tersebut. Lebih lanjut siswa menyampaikan bahwa saat pembelajaran, kesulitan
siswa  adalah  saat  praktek  menghitung  keliling  lingkaran  dengan menggunakan benang dan kendalanya adalah lupa rumus dan suasana
kelas  kurang kondusif. Namun,  menurut siswa pembelajaran berbasis masalah sudah berjalan dengan baik karena menyenangkan.
C. Analisis Data