BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pasar Modal
1. Definisi Pasar Modal
P asar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang
diperjualbelikan di pasar modal ialah saham, obligasi, waran, right, dan berbagai produk turunan seperti opsi Hartono, 2014.
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang
umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi, sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas
disebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik.
Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara intermediaries. Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal
dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
memiliki kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat mendorong
8
9
terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana investor dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal. Asumsinya, investasi yang memberikan return relatif besar
adalah sektor-sektor yang paling produktif yang ada di pasar. Dengan demikian, dana yang berasal dari investor dapat digunakan secara
produktif oleh perusahaan-perusahaan tersebut Tandelilin, 2001. Secara formal, pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar
untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal
sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta Husnan, 2005.
Dari tiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan
pasar berbagai
instrumen jangka
panjang yang
mempertemukan penjual dan pembeli. 2.
Manfaat Pasar Modal Manfaat melakukan investasi di pasar modal dapat dipandang
dari sisi investor yang membeli sekuritas dan dari sisi emiten yang menerbitkan sekuritas. Dari sisi emiten, keberadaan pasar modal
diperlukan sebagai suatu alternatif untuk menghimpun dana eksternal jangka panjang tanpa menggunakan intermediasi keuangan. Di samping
itu, pasar modal memungkinkan perusahaan menghimpun dana dalam bentuk saham.
Kebutuhan akan dana ini menjadi makin besar apabila kegiatan perusahaan-perusahaan mengalami peningkatan. Salah satu indikator
peningkatan kegiatan bisnis
adalah jumlah kredit yang diberikan oleh bank-bank kepada perusahaan-perusahaan. Namun, sektor perbankan
hanya dapat memberikan dana dalam bentuk pinjaman utang. Dalam teori keuangan dijelaskan bahwa penggunaan utang yang terlalu besar
akan meningkatkan biaya modal perusahaan. Dengan kata lain, untuk menurunkan biaya modal, perusahaan mungkin suatu saat perlu
menambah modal sendiri. Pasar modal memungkinkan perusahaan menghimpun dana dalam bentuk modal sendiri.
Bagi investor, keberadaan pasar modal sangat diperlukan sebagai alternatif untuk melakukan investasi pada financial asset.
Dengan keberadaan pasar modal, tersedia berbagai financial asset dengan risiko yang berbeda-beda. Investor dapat memilih financial
asset sesuai dengan preferensi risikonya. Selama berlaku hubungan
yang positif antara risiko dan tingkat keuntungan, investor bersedia memilih investasi yang lebih berisiko kalau mereka dapat
mengharapkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah Hartono, 2014:
a. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. b.
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
investor untuk melakukan diversifikasi investasi.
11
Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan bagi investor.
c. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian
suatu negara. d.
Penyebaran kepemilikan
perusahaan, keterbukaan,
dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta
mendorong pemanfaatan manajemen profesional sampai lapisan masyarakat menengah.
B. Studi Peristiwa