11
Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan bagi investor.
c. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian
suatu negara. d.
Penyebaran kepemilikan
perusahaan, keterbukaan,
dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta
mendorong pemanfaatan manajemen profesional sampai lapisan masyarakat menengah.
B. Studi Peristiwa
1. Definisi Studi Peristiwa
Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai
suatu pengumuman dan dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman tersebut. Tujuan metode studi peristiwa
adalah untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan
bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar Hartono
, 2010. Studi peristiwa didesain untuk mengukur reaksi pasar dan
kelebihan return di sekitar informasi tersebut. Informasi peristiwa bisa dari pasar, pengumuman makro ekonomi, perusahaan secara spesifik,
bisa dari laba atau pengumuman dividen Damodaran, 2002. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Studi peristiwa event study disebut juga dengan nama analisis residual residual analysis atau pengujian indeks kinerja tak normal
abnormal performance index test atau pengujian reaksi pasar market
reaction test. Menurut Bowman 1983 dikutip dalam
Hartono , 2010
studi peristiwa adalah studi yang melibatkan analisis perilaku harga sekuritas sekitar waktu suatu kejadian atau pengumuman informasi.
2. Reaksi Pasar
Menurut Damodaran 2002, metode yang paling baik untuk menguji reaksi pasar adalah studi peristiwa, contohnya pengumuman
dividen dan pengumuman pengambilalihan. Reaksi pasar merupakan akibat dari suatu peristiwa yang diteliti oleh studi peristiwa. Pasar akan
bereaksi terhadap peristiwa yang mengandung informasi. Suatu peristiwa dapat diibaratkan sebagai suatu kejutan atau sesuatu yang
tidak diharapkan. Sesuatu yang bukan suatu kejutan atau yang sudah diantisipasi sebelumnya tidak akan menimbulkan suatu reaksi
Hartono , 2010. Reaksi pasar dari suatu peristiwa diproksikan dengan
return tidak normal. Semakin besar kejutan-kejutannya, semakin besar
reaksi pasarnya. Return tidak normal bernilai nol menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap peristiwanya. jika pasar bereaksi
terhadap peristiwanya, maka akan diperoleh return tidak normal signifikan berbeda dengan nol. Tanda dari return tidak normal positif
atau negatif menunjukkan arah dari reaksinya karena peristiwa kabar baik atau kabar buruk. Peristiwa kabar baik diharapkan akan
13
menimbulkan reaksi positif oleh pasar. Dan sebaliknya peristiwa kabar buruk diharapkan akan menimbulkan reaksi negatif oleh pasar
Hartono , 2010.
3. Tipe-tipe Studi Peristiwa
Penelitian-penelitian studi peristiwa dapat digolongkan ke dalam empat kategori, yaitu sebagai berikut
Hartono , 2010.
a. Kandungan informasi information content.
b. Efisiensi pasar market efficiency.
c. Evaluasi model model evaluation.
d. Penjelasan metrik metric explanation.
Studi peristiwa kategori pertama digunakan untuk menguji kandungan informasi information content dari suatu peristiwa. Jika
suatu peristiwa atau informasi mengandung informasi, maka akan direspon oleh pasar yang ditunjukkan oleh adanya return tak normal.
Return tak normal adalah return di luar return normal. Return normal
adalah return seharusnya jika tidak terjadi peristiwa. Dengan demikian, return tak normal adalah return akibat dari peristiwanya.
Kategori kedua dari studi peristiwa adalah untuk menguji pasar efisien. Pengujian pasar efisien adalah lanjutan dari pengujian
kandungan informasi. Jika pengujian kandungan informasi hanya menguji return tak normal sebagai reaksi dari pasar, pengujian pasar
efisien meneruskan dengan menguji kecepatan reaksi pasar tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pasar disebut efisien secara informasi jika suatu peristiwa atau informasi direaksi dengan penuh dan cepat oleh pasar.
Kategori ketiga adalah penelitian yang mengevaluasi model- model yang digunakan di studi peristiwa untuk menentukan model
mana yang paling sesuai untuk kondisi yang tertentu. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya adalah penelitian yang diakukan oleh
Brown dan Warner 1980 yang menggunakan data bulanan, Ball dan Warner 1981, dan Corrado 1989 yang menggunakan data harian
dikutip dalam Hartono
, 2010. Kategori keempat dari penelitian ini adalah mencoba untuk
menjelaskan penyebab reaksi pasar lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan return tak normal sebagai variabel dependen dan
variabel-variabel penyebab, misalnya karakteristik perusahaan sebagai variabel-variabel dependen untuk menjelaskan terjadinya return tak
normal tersebut. Salah satu aplikasi dari penelitian kategori ini adalah penelitian ERC earnings response coefficient. Penelitian ERC
menggunakan return tak normal atau kumulatif return tak normal sebagai dependen variabel dan laba tidak ekspektasian unexpected
earnings sebagai independen variabel. Koefisien hasil regresi ini yang
disebut dengan ERC. 4.
Struktur Studi Peristiwa Struktur studi peristiwa menunjukkan bentuk dari studi
peristiwanya. Struktur studi peristiwa terdiri dari periode jendela PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
window period yaitu periode terjadinya peristiwa dan pengaruhnya, dan periode estimasi estimation period untuk mengestimasi return
ekpektasian Hartono, 2010. a.
Periode Jendela Periode jendela window period atau jendela peristiwa
event window atau periode peristiwa event period merupakan periode terjadinya peristiwa dan pengaruh terhadap peristiwa
tersebut. Diharapkan dari periode peristiwa ini dapat menangkap reaksi dari peristiwa tersebut di dalam rentang waktu yang telah
ditentukan. Disebut dengan jendela window karena seperti halnya jendela rumah, suatu peristiwa yang sedang terjadi dan efek dari
peristiwa dapat diamati lewat jendela yang ada. Periode jendela harus sependek mungkin Hartono, 2010.
Periode Jendela
Gambar 2.1 Periode jendela atau periode peristiwa
Beberapa penelitian
menunjukkan tergantung
dari peristiwanya, periode peristiwa yang pendek lebih mampu
menangkap efek signifikan dari peristiwanya Ryngaert dan Netter,
t
1
t t
2
1990 dikutip dalam Hartono, 2010. Penelitian Dann, Mayers dan Raab 1997 dikutip dalam Hartono, 2010 misalnya menemukan
bahwa pasar bereaksi dalam waktu 15 menit dari peristiwa pengumuman informasi spesifik perusahaan. Penelitian Mitchell
dan Netter 1989 dikutip dalam Hartono, 2010 menunjukkan bahwa pasar bereaksi dalam waktu 90 menit dari berita pengusulan
aturan pajak federal yang baru. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan periode jendela yang pendek.
Periode jendela yang pendek juga mempunyai konsekuensi. Periode jendela yang terlalu pendek kemungkinan tidak akan dapat
menangkap peristiwanya secara utuh. Periode jendela harus cukup panjang sehingga peristiwa yang terjadi dan efeknya dapat
ditangkap di dalam jendela. Jika periode jendela terlalu pendek, peristiwa yang terjadi memang dapat ditangkap, tetapi pengaruh
atau efeknya mungkin tidak dapat di tangkap semuanya. Periode jendela yang terlalu panjang juga tidak baik, karena peristiwa
lainnya yang mengganggu dapat tertangkap di jendela. Peristiwa- peristiwa lainnya yang mengganggu disebut dengan peristiwa-
peristiwa pengganggu confounding events. Peristiwa-peristiwa pengganggu ini harus dikeluarkan dari sampel atau pengaruhnya
harus diatasi supaya tidak mengganggu pengaruh seharusnya dari peristiwa yang diteliti.
17
Periode jendela yang panjang juga dapat bermasalah jika model return ekspetasiannya adalah model pasar market model.
Dengan model pasar ini, maka α dan β diasumsikan konstan
selama periode jendela. Asumsi ini akan semakin bermasalah dengan semakin panjangnya periode jendela. Oleh karena itu jika
memang periode harus panjang, maka metode dengan α dan β yang
konstan perlu dipertimbangkan. Berikut ini rangkuman tentang kelebihan dan kekurangan
jendela pendek dan panjang
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Jendela Pendek dan Panjang
Jendela Pendek Jendela Panjang
Kelebihan Jika peristiwanya masih
di dalam jendelanya, mampu menangkap efek
peristiwanya lebih signifikan
Dapat menangkap secara utuh peristiwa dan efeknya
Kekurangan Dapat tidak menangkap peristiwa atau efeknya
secara utuh jika peristiwa atau efeknya
terjadi di luar jendelanya
- Peristiwa-peristiwa
pengganggu dapat terjadi di jendela
- Untuk model pasar yang
memberikan α dan β yang konstan, jendela
panjang akan memberikan hasil yang
bias karena seharu
snya α dan β tidak konstan
sepanjang jendelanya
Sumber: Hartono 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Panjang dari jendela ini juga bervariasi. Panjang dari jendela yang umum digunakan berkisar 3 hari sampai dengan 250
hari untuk data harian dan 3 bulan sampai dengan 121 bulan untuk data bulanan. McWilliams dan Siegel 1997 dikutip dalam
Hartono, 2010 mengumpulkan beberapa penelitian studi peristiwa di bidang manjemen dan menemukan panjang jendela yang
bervariasi dengan panjang jendela terpendek adalah 3 hari, yaitu 1 hari sebelum peristiwanya, hari peristiwanya, dan sehari setelah
peristiwanya yang biasanya ditulis sebagai -1, +1. Di Gambar 2.1 panjang periode jendela adalah dari waku t
1
sampai waktu t
2.
Sebagai contoh adalah jika digunakan data harian dengan panjang periode jendela selama 7 hari 3 hari sebelum hari
peristiwa, 1 hari peristiwa dan 3 hari setelah hari peristiwa dapat digambarkan sebagai berikut ini
Periode jendela
Gambar 2.2 Periode Jendela dengan Panjang 7 Hari
Di Gambar 2.2 terlihat bahwa hari 0 merupakan hari terjadinya pengumuman peristiwa. Tujuh 7 hari panjang periode
-3 +3
19
jendela diambil relatif dari tanggal terjadinya peristiwa yaitu mulai dari tiga hari sebelum tanggal peristiwa hari -3 sampai tiga hari
setelah tanggal peristiwa hari +3. Tujuh hari peristiwa ini dapat juga dikatakan tiga hari sekitar tanggal peristiwa yaitu tiga hari
sebelum, hari peristiwanya dan tiga hari sesudahnya. Umumnya periode jendela juga melibatkan hari sebelumnya tanggal peristiwa
untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran informasi, yaitu apakah sudah mendengar informasinya sebelum informasi itu
diumumkan. Delattre 2007 dikutip dalam Hartono, 2010 mengusulkan untuk melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa jika
pengumuman peristiwa diperoleh dari surat kabar, karena umumnya informasinya sudah diketahui publik di hari-hari
sebelumnya. Periode jendela sebagai periode pengamatan merupakan
periode di mana nilai-nilai return tak normal akan dihitung. Untuk contoh ini, return tak normal akan dihitung pada hari -3, -2 dan -1
untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran informasi, hari 0 reaksi pasar pada tanggal pengumuman dan hari +1, +2, +3
untuk mengetahui kecepatan reaksi pasar. b.
Periode Estimasi Menurut Hartono 2010, periode estimasi estimation
period umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa
walaupun beberapa penelitian menggunakan periode estimasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam periode jendela bahkan setelah periode jendela. Periode estimasi estimastion periode dan periode peristiwa event period
dapat dilihat di Gambar 2.3 berikut ini.
Periode Estimasi Periode Peristiwa
Gambar 2.3 Periode Estimasi dan Periode Peristiwa
Di Gambar 2.3, t
3
sampai dengan t
4
merupakan panjang periode estimasi, t
1
sampai dengan t
2
merupakan panjang periode jendela dan t
merupakan saat terjadi peristiwa. Dalam contoh ini, periode estimasi dibuat sebelum periode peristiwanya. Sebagai
contoh adalah jika digunakan data harian dengan panjang periode jendela selama 7 hari 3 hari sebelum hari peristiwa dan 3 hari
setelah hari peristiwa dan panjang periode estimasi selama 200 hari, maka dapat digambarkan seperti tampak di Gambar 2.4
berikut ini. t
3
t
4
t
1
t
2
t
21
Periode Estimasi Periode Jendela
Gambar 2.4. Contoh Panjang Periode Estimasi dan Panjang Periode Jendela
untuk Data Harian
Panjang periode esimasi selama 200 hari ditunjukkan di Gambar 2.4 mulai dari -4 sampai -203. Tidak ada patokan untuk
lamanya panjang periode estimasi ini. Panjang periode estimasi yang umum digunakan adalah berkisar dari 100 hari sampai 250
hari atau selama setahun untuk hari-hari perdagangan dikurangi dengan lamanya periode jendela untuk harian dan berkisar dari 24
sampai dengan 60 bulan untuk data bulanan Hartono, 2010. c.
Proses Studi Peristiwa Proses studi peristiwa menunjukkan tahapan-tahapan atau
langkah-langkah untuk melakukan suatu studi peristiwa. Secara umum, studi peristiwa mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut
ini Hartono, 2010.
Menentukan peristiwa yang akan diteliti yang akan dilihat reaksi pasarnya.
Peristiwa-peristiwa ini misalnya adalah pengumuman laba, pengumuman dividen, peledakan bom dan lain
sebagainya.
-203 -4
-3 +3
Mengidentifikasi peristiwa dan tanggal terjadinya peristiwa.
Setelah peristiwa yang akan diteliti telah ditentukan, maka tahap berikutnya adalah mengidentifikasikan kapan
peristiwa tersebut terjadi. Tanggal terjadinya peristiwa bisa dilihat dalam periode harian, mingguan atau bulanan. Tanggal
terjadinya peristiwa dapat sama untuk semua perusahaan ataupun berbeda-beda untuk perusahaan yang berbeda.
Menentukan panjang dari jendela.
Panjang dari jendela tergantung dari peristiwanya. Jika pasar diperkirakan akan bereaksi cukup lama terhadap
peristiwanya, maka panjang jendela peristiwa perlu dibuat lebar. Jendela peristiwa harus cukup panjang untuk dapat
menangkap reaksi dari peristiwanya tetapi tidak boleh terlalu lebar supaya tidak terpengaruh oleh peristiwa-peristiwa
pengganggu.
Mengeluarkan peristiwa-peristiwa pengganggu. Peristiwa-peristiwa pengganggu confounding events
dapat menyebabkan studi peristiwa menjadi bias karena hasil yang terjadi tercampur dengan efek dari peristiwa-peristiwa
pengganggu. Oleh karena itu peristiwa-peristiwa pengganggu harus dikeluarkan dari sampel atau efek harus dapat diatasi.
23
Menentukan model return normal
Return tak normal yang merupakan reaksi dari pasar
adalah selisih dari return sesungguhnya dikurangi dengan selisih return normal. Return normal merupakan return jika
peristiwa yang diteliti tidak terjadi. Beberapa model dapat digunakan untuk menghitung return normal. Karena return
normal harus diekspektasi, maka return normal disebut juga dengan nama return ekspektasian expected return. Penulis
harus memilih model mana yang paling tepat untuk mengekspektasi return normal.
Menentukan panjang periode estimasi
Beberapa model return normal atau return ekspektasian melibatkan periode estimasi. Model-model ini misalnya adalah
model rerata sesuaian mean-adjusted model dan model pasar market model. Jika model-model ini digunakan, maka
panjang dari periode estimasi perlu ditentukan.
Menghitung return tak normal, rerata return tak normal dan rerata kumulatif return tak normal.
Return tak normal abnormal return untuk masing-
masing sekuritas untuk tiap-tiap waktu tiap hari atau minggu atau bulan di periode peristiwa dapat dihitung dengan
menggunakan return sesungguhnya pada waktu itu dengan return
normalnya expected return . Return tak normal tiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
waktu untuk seluruh sekuritas kemudian dapat direrata menjadi rerata return tak normal. Rerata return tak normal ini
merupakan reaksi dari pasar untuk tiap waktunya. Kadang kala rerata return tak normal ini diakumulasikan selama periode
peristiwanya. Akumulasi ini disebut dengan rerata akumulasi return
tak normal.
Uji signifikansinya secara statistika. Baik rerata return tak normal untuk setiap waktu atau
rerata kumulatif return tak normal selama periode peristiwa perlu diuji signifikansinya secara statistik. Pengujian dapat
dilakukan secara pengujian parametrik atau nonparametrik. d.
Return Sesungguhnya Return
realisasian realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung menggunakan data
historis. Return realisasian penting karena digunakan dasar penentuan return ekspektasian expected return dan risiko di
masa datang. Dalam konteks studi peristiwa, return realisasian merupakan return sesungguhnya yang terjadi.
Return sesungguhnya dapat berupa return total, relatif
return , logaritma relatif return dan return disesuaikan baik
disesuaikan dengan inflasi ataupun disesuaikan dengan nilai tukar mata uang lain. Penelitian studi peristiwa dapat memilih satu dari
macam-macam perhitungan return sesungguhnya ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Return Normal
Menurut Hartono 2010, studi peristiwa menganalisis return
tak normal abnormal return dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Return tak
normal abnormal return atau return kelebihan excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi
terhadap return normal. Return normal normal return merupakan return
ekspektasian return yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian return tak normal abnormal return adalah
selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasian.
Untuk menghitung besarnya return normal diperlukan suatu model untuk mengestimasinya. Return normal normal
return adalah return yang seharusnya diperoleh jika tidak terjadi
peristiwa. Karena kenyataannya terjadi bukan return normal lagi, tetapi return total sesungguhnya. Karena return normal tidak
terjadi, maka return normal ini perlu diestimasi atau diekspektasi. Return
normal diestimasi dengan asumsi seandainya peristiwa tersebut tidak terjadi. Oleh karena itu return normal disebut juga
dengan nama return ekspektasian expected return atau estimasian estimated return.
Beberapa model dapat digunakan untuk menghitung return normal normal return atau return ekspektasian expected return.
Model-model yang umum digunakan di penelitian-penelitian untuk menghitung return normal normal return atau return
ekspektasian expected return dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu model tanpa sesuaian risiko, model sesuai risiko,
dan model portofolio kontrol control portfolio model. 5.
Macam-macam Peristiwa Suatu peristiwa event didefinisikan sebagai informasi publik
di pasar yang di pasar yang mempengaruhi nilai satu atau lebih perusahaan pada saat yang sama. Suatu peristiwa dapat dikelompokkan
ke dalam beberapa kategori menurut tipe, sumber, dampak dan waktu peristiwanya. Menurut tipenya, suatu peristiwa dapat berupa suatu
pengumuman announcement atau kejadian activity. Menurut dampaknya, suatu peristiwa dapat berupa peristiwa spesifik yang
dampaknya pada seluruh perusahaan di pasar modal. Menurut waktunya, suatu peristiwa dapat berupa peristiwa periodik atau
sporadik Hartono, 2010. 6.
Tipe Peristiwa Dilihat
dari tipenya,
suatu peristiwa
event dapat
dikelompokkan menjadi pengumuman atau peristiwa kejadian. Peristiwa
pengumuman announcement
merupakan suatu
pengumuman yang disampaikan oleh pihak perusahaan atau pihak lain di luar perusahaan, misalnya pemerintah, regulator dan pihak lainnya.
27
Contoh peristiwa pengumuman-pengumuman adalah sebagai berikut Hartono, 2010:
Pengumuman yang berhubungan dengan laba, seperti misalnya pengumuman laporan tahunan, pengumuman laporan interim,
pengumuman laporan perubahan metoda-metoda akuntansi, pengumuman laporan auditor yang disampaikan oleh pihak
perusahaan. Pengumuman peramalan oleh pejabat perusahaan, seperti misalnya
pengumuman peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal, pengumuman estimasi laba sebelum akhir tahun fiskal,
pengumuman peramalan penjualan lainnya. Pengumuman dividen, pengumuman dividen kas, pengumuman
dividen saham yang disampaikan oleh pihak perusahaan yang membayar dividen.
Pengumuman pendanaan, seperti misalnya pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas, pengumuman yang berhubungan
dengan utang, pengumuman sekuritas hibrid, pengumuman sewa guna, pengumuman persetujuan standby credit, pengumuman
pelemparan saham kedua, pengumuman pemecahan saham, pengumuman pembelian saham kembali, pengumuman joint
venture dan lainnya disampaikan oleh pihak perusahaan.
Pengumuman investasi, seperti misalnya pengumuman eksplorasi, pengumuman usaha baru, pengumuman ekspansi pabrik,
pengumuman penutupan pabrik, pengumuman pengembangan RD, dan lainnya yang disampaikan oleh pihak perusahaan.
Pengumuman ketenaga kerjaan, seperti misalnya pengumuman negoisasi-negoisasi, pengumuman kontrak baru, pengumuman
pemogokkan, dan lainnya yang disampaikan oleh pihak perusahaan.
Pengumuman pemasaran-produksi-penjualan, seperti misalnya pengumuman
pengiklanan, pengumuman
rincian kontrak,
pengumuman produk baru, pengumuman perubahan harga, pengumuman penarikan produk, pengumuman laporan-laporan
produksi, pengumuman
keamanan produk,
pengumuman penjualan, pengumuman rincian jaminan, dan lainnya yang
disampaikan oleh perusahaan. Pengumuman manajemen-direksi, seperti misalnya pengumuman
susunan direksi,
pengumuman manajemen,
pengumuman pergantian manajemen, pengumuman rincian struktur organisasi,
dan lainnya disampaikan oleh pihak perusahaan. Pengumuman merjer ambil alih penjualan, seperti misalnya
pengumuman merjer, pengumuman investasi ekuitas, pengumuman mengambil alih, pengumuman diambil alih, dan lainnya yang
disampaikan oleh pihak perusahaan. Pengumuman yang berhubungan dengan pemerintah, seperti
misalnya pengumuman peraturan baru, pengumuman investigasi- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
investigasi terhadap kegiatan perusahaan, penguman keputusan- keputusan regulator, dan lainnya yang disampaikan oleh pihak
pemerintah atau peregulasi. Pengumuman yang berhubungan dengan hukum, seperti misalnya
pengumuman tuntutan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya, pengumuman tuntutan oleh perusahaan atau oleh
manajernya, dan lainnya yang disampaikan oleh pihak perusahaan. Pengumuman industri sekuritas, seperti misalnya pengumuman
pertemuan tahunan,
pengumuman perubahan-perubahan
kepemilikan saham, pengumuman “heard on the street”, pengumuman
“insider” trading, pengumuman harga dan volume perdagangan,
pengumuman pembatasan
perdagangan atau
suspensi, dan lainnya yang disampaikan oleh pihak pasar modal. Peristiwa kejadian merupakan suatu kegiatan atau kejadian
yang terjadi
yang mengandung
informasi yang
dapat mempengaruhi nilai dari perusahaan. Kegiatan atau peristiwa ini
misalnya adalah pemogokan karyawan, gempa bumi, bom meletus, pemilihan presiden, dan lain sebagainya.
7. Sumber Peristiwa
Dilihat dari sumbernya, peristiwa-peristiwa dapat juga dikelompokkan ke dalam peristiwa-peristiwa dari dalam perusahaan
dan luar perusahaan. Peristiwa-peristiwa dari dalam perusahaan, misalnya adalah sebagai berikut ini Hartono, 2010:
Pengumuman yang berhubungan dengan laba. Pengumuman peramalan oleh pejabat perusahaan.
Pengumuman dividen. Pengumuman pendanaan
Pengumuman investasi Pengumuman ketenaga-kerjaan
Pengumuman pemasaran-produksi-penjualan Pengumuman manajemen-direksi
Pengumuman merjer-ambil alih- divestasi Kejadian-kejadian di dalam perusahaan-perusahaan, seperti
pemogokkan karyawan, kebakaran di lokasi perusahaan, pergantian direksi dan lainnya.
Peristiwa-peristiwa dari luar perusahaan, seperti misalnya sebagai berikut ini Hartono, 2010:
Pengumuman yang berhubungan dengan pemerintah. Pengumuan yang berhubungan dengan hukum
Pengumuman industri sekuritas Kejadian-kejadian gempa bumi, bom meletus, pemilihan presiden
dan lain sebagainya. 8.
Dampak Peristiwa Dari dampaknya peristiwa-peristiwa dapat dikelompokkan
mempunyai Hartono, 2010: a
Dampak spesifik pada perusahaan-perusahaan tertentu saja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b Dampak seluruh perusahaan di suatu industri
c Dampak umum pada seluruh perusahaan di pasar modal.
Peristiwa-peristiwa yang hanya mempunyai dampak spesifik pada perusahaan-perusahaan tertentu saja misalnya adalah Hartono,
2010: Pengumuman yang berhubungan dengan laba
Pengumuman peramalan oleh pejabat perusahaan Pengumuman dividen
Pengumuman pendanaan Pengumuman investasi
Pengumuman ketenaga-kerjaan Pengumuman pemasaran-produksi-penjualan
Pengumuman manajemen-direksi Pengumuman merjer-ambil alih- divestasi
Pengumuman yang berhubungan dengan hukum Kejadian-kejadian di dalam perusahaan-perusahaan, seperti
pemogokkan karyawan, kebakaran di lokasi perusahaan, pergantian direksi dan lainnya.
Peristiwa-peristiwa yang mempunyai dampak pada seluruh perusahaan di suatu industri misalnya adalah Hartono, 2010:
Pengumuman pemerintah yang dampaknya pada suatu industri, seperti misalnya pengumuman dari Bank Sentral yang efeknya
pada perusahaan-perusahaan di industri perbankan, peraturan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peraturan penggunaan metode akuntansi tertentu di industri oli dan minyak, peraturan baru di industri real estate dan lainnya.
Peristiwa alam seperti gempa bumi dan banjir yang dampaknya pada perusahaan-perusahaan di industri tertentu.
Peristiwa-peristiwa yang mempunyai dampak umum seluruh perusahaan di pasar modal, misalnya adalah Hartono, 2010:
Pengumuman keputusan-keputusan regulator dan industri sekuritas untuk semua perusahaan di pasar modal.
Kejadian-kejadian politik dan alam yang dampaknya terhadap semua perusahaan di pasar modal dan seperti misalnya bom
meletus, pemilihan presiden dan lain sebagainya. 9.
Waktu Peristiwa Dari
waktu kejadiannya,
peristiwa-peristiwa dapat
dikelompokkan menjadi peristiwa periodik atau sporadik. Peristiwa- peristiwa periodik terjadi secara periodic dengan waktu yang tertentu,
misalnya terjadi tiap kuartal atau tiap tahun. Peristiwa-peristiwa periodik misalnya adalah pengumuman yang berhubungan dengan
laba. Peristiwa-peristiwa sporadik merupakan peristiwa yang terjadi
dengan periode waktu yang tidak jelas. Peristiwa-peristiwa sporadik misalnya Hartono, 2010:
Pengumuman dividen Pengumuman merjer-ambil alih- divestasi
33
Pengumuman yang berhubungan dengan hukum Kejadian-kejadian di dalam perusahaan-perusahaan, seperti
pemogokkan karyawan, kebakaran di lokasi perusahaan, pergantian direksi dan lainnya
Peristiwa alam seperti gempa bumi dan bajir yang terjadinya tidak dapat diperkirakan
Kejadian-kejadian politik seperti bom meletus 10.
Mengidentifikasi Peristiwa Studi peristiwa mempelajari reaksi pasar sekitar terjadinya
peristiwa event. Banyak sekali peristiwa yang terjadi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dari banyak peristiwa yang terjadi
perlu dipilih salah satu atau beberapa peristiwa yang akan diteliti pengaruhnya terhadap nilai-nilai perusahaan. peristiwa yang dipilih
harus sesuai dengan topik dan isu penelitian Hartono, 2010. Beberapa
sumber pubilkasi
dapat dipilih
untuk mengidentifikasi peristiwanya, diantaranya adalah surat kabar,
majalah, tabloid keuangan, basis data profesional, pengumuman perusahaan di media, pengumuman pemerintah dan lain sebagainya.
Menentukan peristiwa mana yang akan diteliti seharusnya sesuai dengan
skema penelitian-penelitian
sebelumnya yang
dapat meningkatkan pemahaman lebih lanjut dari yang sudah ada, atau dapat
memecahkan konflik dari penelitian-penelitian sebelumya. Pemilihan peristiwa dalam studi peristiwa seharusnya juga mengikuti
perkembangan penelitian seperti itu yang menunjukkan ekspansi pengetahuan yang terakumulasi dan juga peningkatan kefokusan dari
suatu topik. 11.
Tanggal Peristiwa Umumnya suatu studi peristiwa hanya melibatkan sebuah
peristiwa tunggal single event saja. Peristiwa tunggal dapat berupa peristiwa tunggal pada waktu yang sama atau peristiwa tunggal pada
waktu yang berbeda. Peristiwa tunggal dengan waktu yang sama merupakan sebuah peristiwa yang terjadi pada satu titik waktu tertentu
yang mempunyai pengaruh pada banyak perusahaan. Sedangkan, peristiwa tunggal pada waktu yang berbeda yaitu peristiwa atau
pengumuman sejenis yang dilakukan oleh perusahaan berbeda pada waktu yang berbeda juga Hartono, 2010.
Studi peristiwa melibatkan sampel yang berisi dengan banyak perusahaan. Untuk tipe peristiwa tunggal dengan waktu yang berbeda
maka perusahaan-perusahaan di sampel akan mempunyai waktu peristiwa yang berbeda. Waktu yang berbeda-beda ini dijadikan waktu
yang sama secara relatif, yaitu dijadikan waktu yang disebut dengan waktu ke nol.
12. Ketepatan Tanggal Peristiwa
Satu hal yang penting dalam studi peristiwa adalah menentukan tanggal peristiwanya dengan tepat. Penentuan tanggal peristiwa harus
ditentukan dengan tepat. Jika tidak tepat, maka reaksi psar dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
peristiwa tersebut tidak tertangkap, karena pasar bereaksi bukan pada waktu tersebut tetapi pada waktu lain yang tidak tertangkap.
Konsepnya adalah menentukan tanggal peristiwa yang akan direaksi oleh pasar. Pasar akan bereaksi pada peristwa atau pengumuman
pertama kali diterima oleh pasar bukan peristiwa atau pengumuman resmi berikutnya yang disampaikan oleh pihak terkait. Misalnya
adalah peristiwa pengumuman dividen oleh emiten. Pengumuman dividen oleh emiten mempunyai tidak hanya satu tanggal atau waktu
peristiwa, tetapi beberapa tanggal peristiwa seperti misalnya tanggal pengumuman ke publik, tanggal cum date, dan tanggal dibayarnya
dividen karena pada tanggal ini pasar sudah mempunyai informasi terlebih dahulu mengenai kebijakan dividen tersebut. Pasar
pertamakali menerima informasi pada saat pengumuman kebijakan dividen tersebut diumumumkan ke pasar, sehingga tanggal
pengumuman ini diyakini sebagai tanggal pertama kali pasar mendapatkan informasi kebijakan dividen Hartono, 2010.
Kebanyakan studi
peristiwa menggunakan
tanggal pengumuman berdasarkan sumber informasi tunggal saja, misalnya
dari satu surat kabar saja. Penggunaan sumber informasi tunggal sering tidak mencukupi karena tanggal terjadinya peristiwa belum tentu
merupakan tanggal pertama kali diterima publik di sumber tunggal tersebut. Pengaruh dari ketidaktepatan tanggal peristiwa akan
mengakibatkan reaksi. Kesalahan reaksi yang terjadi dapat berupa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak terjadinya reaksi pada tanggal peristiwa yang salah atau terjadi reaksi yang tidak seharusnya. Sering kali studi peristiwa tidak
menemukan reaksi yang signifikan di tanggal peristiwa karena pengambilan tanggal peristiwa yang salah. Tidak terjadinya reaksi ini
dapat terjadi karena kemungkinan pasar sudah bereaksi sebelum pada tanggal peristiwa yang sebenarnya. Kemungkinan kesalahan reaksi
yang kedua adalah pasar bereaksi yang tidak seharusnya bereaksi Hartono, 2010.
13. Kabar Baik dan Kabar Buruk
Hartono 2010 berpendapat bahwa isu lain dari suatu peristiwa adalah arah pengaruh dari peristiwanya. Arah pengaruh dari peristiwa
dapat berupa arah positif, tidak berarah, dan atau berarah negatif. Arah pengaruh posistif diperoleh jika dianggap peristiwanya merupakan
suatu kabar baik good news bagi pasar sehingga pasar diharapkan juga akan bereaksi positif. Peristiwa tidak mempunyai arah pengaruh
jika dianggap peristiwa tersebut tidak mengandung informasi atau tidak mengandung nilai ekonomis, sehingga diharapkan pasar tidak
akan bereaksi terhadap peristiwa ini. Arah pengaruh negatif merupakan arah dari peristiwa kabar buruk bad news yang
diharapkan pasar juga akan merespon negatif terhadap kabar buruk tersebut.
Memang umumnya arah dari pengaruh suatu peristiwa adalah sama satu arah untuk semua perusahaan di sampel. Misalnya
37
perusahaan-perusahaan yang mengumumkan peningkatan pembayaran dividen diharapkan sebagai suatu kabar baik good news bagi pasar.
Karena sebagai kabar baik, maka diharapkan pasar juga akan bereaksi positif terhadap peristiwa pengumuman ini.
Kabar baik good news atau kabar bururk bad news dari suatu kejadian harus didasarkan pada teori atau logika yang kuat. Teori
mana yang digunakan tergantung dari mana yang paling tepat di fenomenanya. Beberapa peristiwa mempunyai arah negatif bad news.
Peristiwa-peristiwa ini biasanya adalah peristiwa yang merugikan atau menurunkan nilai dari perusahaan. Tidak selalu arah dari suatu
peristiwa ekonomi atau peristiwa politik adalah sama untuk semua perusahaan. sering juga peristiwa ekonomi dan politik mempunyai dua
arah berbeda sekaligus untuk perusahaan yang berbeda.
C. Signaling Theory