39
D. Penelitian Sebelumnya
Penelitian tentang pengaruh pengumuman politik terhadap respon pasar modal telah dilakukan oleh Rahayu 2007 dengan judul
“Reaksi Pasar Modal terhadap Pengumuman Perombakan Reshuffle Terbatas
Kabinet Indonesia Bersatu II ” memberikan temuan bahwa pasar modal
bereaksi positif dan signifikan terhadap pengumuman reshuffle Kabinet Indonesia
Bersatu II. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya rata-rata return
tak normal yang positif dan signifikan di sekitar tanggal pengumuman
. Reaksi pasar modal yang positif ini sesuai dengan signaling
theory. Namun,
hasil pengujian average abnoral return saham harian menunjukan bahwa peristiwa tersebut tidak signifikan pada tanggal
peristiwa pengumuman Perombakan Reshuffle Terbatas Kabinet Indonesia Bersatu II.
Penelitian lainn ya tentang “Pengaruh Pengumuman Pencalonan
Presiden Joko Widodo 2014 Di Bursa Efek Indonesia “ di lakukan oleh
Nailiu2014. Hasil dari penelitian ini adalah pengumuman pencalonan Joko Widodo tidak berpengaruh terhadap pasar modal Indonesia. Hasil
perhitungan return tak normal pada tanggal peristiwa pengumuman pencalonan presiden Joko Widodo menunjukkan tidak signifikan.
Penelitian selanjutnya adalah penelitian Wardhani 2012 yang meneliti
“Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran II 2012”. Hasil dari penelitian ini adalah
pasar modal Indonesia merespon informasi dari peristiwa Pilkada DKI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jakarta Putaran II 2012 sebagai kabar baik, ditunjukkan dengan munculnya rata-rata return tak normal yang bernilai positif dan signifikan
di sekitar tanggal terjadinya peristiwa.. Dalam peristiwa ini investor mengharapkan Joko Widodo dan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta
sehingga pasar modal bereaksi positif terhadap peristiwa tersebut. Selanjutnya bukti empiris Nunuhitu 1999 dikutip dalam Rahayu,
2007 menunjukkan bahwa pasar modal bereaksi positif terhadap peristiwa politik yang diharapkan, yaitu pengumuman Rancangan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara RAPBN pada tanggal 6 Januari 1998. Hal ini dibuktikan dengan munculnya return tak normal positif yang signifikan
pada hari ke 6, 7, dan 8 sesudah pengumuman. Dengan demikian menurut signaling theory
pasar akan cenderung menginterpretasikan peristiwa pencalonan presiden Joko Widodo sebagai sinyal kinerja Joko Widodo
saat ini maupun prospeknya di masa 5 tahun mendatang. Sinyal ini pada akhirnya akan mempengaruhi aktivitas di pasar modal dicerminkan oleh
pergerakan harga saham sehingga pada akhirnya pasar modal akan bereaksi positif terhadap pengumuman yang diharapkan tersebut.
Penelitian Nunuhitu 1999 mendukung signaling theory ini.
E. Hipotesis