Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental murni yang bersifat eksperimen sederhana dengan pola satu arah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi gelling agent yang digunakan yaitu karbopol 940. b. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah karakteristik fisik dan stabilitas fisik dari sediaan gel penyembuh luka meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar, serta pengurangan panjang luka hewan uji. c. Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah lama penyimpanan, sifat dari wadah penyimpanan, dan intensitas cahaya. d. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu penyimpanan, kelembaban ruangan, sistem imunitas tikus, dan pola aktivitas tikus. 2. Definisi operasional a. Gel ekstrak daun mengkudu Morinda citrifolia L. merupakan sediaan semisolid setengah padat berbentuk gel yang mengandung ekstrak dari daun mengkudu Morinda citrifolia L. dengan menggunakan karbopol 940 sebagai gelling agent, yang ditujukan sebagai penyembuh luka insisi. b. Ekstrak kental daun mengkudu Morinda citrifolia L. merupakan ekstrak kental yang peroleh dengan cara maserasi daun mengkudu Morinda citrifolia L. selama 3 hari, remaserasi selama 3 hari, pengentalan selama 1,5 jam dengan menggunakan rotary evaporator, serta penguapan selama 7 jam di waterbath. c. Optimasi merupakan serangkaian proses yang digunakan untuk memperoleh formula yang optimum, sehingga dapat menghasilkan bentuk sediaan gel dengan stabilitas fisik yang baik. Dalam penelitian ini optimasi dilakukan pada konsentrasi gelling agent. d. Gelling agent merupakan bahan pembawa gel di mana merupakan faktor yang akan dilakukan optimasi dalam penelitian ini dan sangat berpengaruh terhadap bentuk sediaan gel, dalam penelitian ini gelling agent yang digunakan adalah karbopol 940. e. Sifat fisik gel merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas dari sediaan gel. Dalam penelitian ini sifat fisik gel dilihat dari organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. f. Stabilitas fisik gel merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui kestabilan gel selama waktu penyimpanan. Penyimpanan dilakukan selama 28 hari dalam suhu ruangan. Stabilitas fisik gel dilihat dari organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. g. Viskositas merupakan salah satu bentuk sifat fisik gel di mana suatu bentuk sediaan gel dapat dengan mudah untuk diisi dan dikeluarkan dari wadah, serta mudah diaplikasikan pada luka terbuka insisi. Viskositas gel yang diinginkan yaitu 150-200 d.Pa.s. h. Daya sebar merupakan merupakan salah satu bentuk sifat fisik gel di mana gel tersebut dapat mudah diaplikasikan atau dioleskan pada kulit, di mana 1 gram gel ditimpa kaca bundar dan dibebani dengan berat 125 gram dan didiamkan 1 menit. Daya sebar gel yang diinginkan yaitu 4-6 cm i. Luka insisi pada hewan uji merupakan luka yang dibuat dengan menggunakan silet sekali pakai secara horisontal, yang sebelumnya hewan uji dianestesi dengan menggunakan ketamin hidroklorida 10. j. Perubahan panjang luka insisi merupakan nilai yang didapatkan dari selisih panjang luka pada hari ke-0 hingga ke-7, di mana panjang yang didapatkan diharapkan semakin kecil.

C. Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Efek Penyembuhan Luka bakar dari Ekstrak Buah Mengkudu (morinda citrifolia l.) Dalam Sediaan Gel pada Kelinci

12 88 89

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Optimasi formula sediaan gel gigi yang mengandung ekstrak daun jambu biji (psidium guajaya L) dengan Na CMC sebagai gelling agent

4 16 71

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 0 16

PENDAHULUAN FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

5 19 21

DAFTAR PUSTAKA FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 3 4

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 Dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphyloc

1 4 11

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 Dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphyloc

0 1 17

Formulasi dan uji aktivitas sediaan gel penyembuh luka terbuka insisi dari ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan CMC-Na sebagai gelling agent.

8 45 118