Monografi Bahan PENELAAHAN PUSTAKA

2. Humektan merupakan suatu bahan higroskopis yang memiliki sifat yang mengikat air dari udara yang lembab serta mempertahankan air yang ada di dalam sediaan Soeratri and Purwanti, 2004. 3. Pengawet merupakan bahan yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada sediaan gel.

F. Monografi Bahan

1. Karbopol 940 Karbopol gambar 3 merupakan suatu jenis gelling agent golongan karbomer yang telah ternetralisasi yang juga dapat berfungsi sebagai basis untuk melumaskan atau sering disebut lubrikan. Karbopol sering digunakan dalam sediaan dermal Aulton, 1990. Gambar 3. Struktur karbopol Allen and Luner, 2009 Karbopol dapat digunakan sebagai gelling agent dengan konsentrasi 0,5-2,0. Berat molekul secara teoritis suatu karbopol 7x105 hingga 4x109. Karbomer merupakan serbuk putih, yang bersifat asam, higroskopis sehingga perlu disimpan dalam wadah yang tertutup baik, yang memiliki sedikit bau khas Allen and Luner, 2009. Karbomer dapat mengembang dalam air dan gliserin, dan setelah netralisasi di etanol 95, akan membentuk struktur mikrogel tiga dimensional. Golongan karbomer merupakan jenis material yang stabil dan dimungkinkan untuk dipanaskan dengan suhu lebih dari 104 o C selama lebih dari dua jam tanpa mempengaruhi kekentalannya. Karbomer memiliki sifat inkompatibilitas dengan polimer kationik, asam kuat, dan elektrolit level tinggi. Pada umumnya, karbomer digunakan untuk sediaan nonparenteral. Karbomer dianggap sebagai komponen yang esensial nontoksik dan tidak menyebabkan iritasi, dan tidak ditemui bukti reaksi hipersensitivitas pada manusia untuk penggunaan secara topikal Allen and Luner, 2009. Mekanisme pengentalan yang terjadi pada karbopol yang merupakan suatu golongan karbomer adalah reaksi netralisasi pada bagian asam karboksilat menjadi bentuk garamnya sehingga menghasilkan bentuk gel yang jernih dengan viskositas yang optimum pada pH 7 Pena, 1990. Karbopol yang didispersi dengan air membentuk larutan asam yang keruh kemudian dinetralkan dengan basa kuat seperti sodium hidroksida, trietanolamin, atau dengan basa inorganik lemah contoh: ammonium hidroksida, sehingga akan meningkatkan konsistensi dan mengurangi kekeruhan Allen and Luner, 2009. 2. Propilen glikol Propilen glikol gambar 4 atau 1,2-dihidroksipropana, 2- hidroksipropanol, metil glikol, dan propan-1,2-diol memiliki rumus molekul C 3 H 8 O 2 . Propilen glikol merupakan larutan jernih atau sedikit berwarna, kental, dengan rasa agak manis. Propilen glikol memiliki berat molekul sebesar 76,09, propilen glikol larut dalam kloroform, etanol, gliserin, dan air. Penyimpanan propilen glikol dalam wadah tertutup baik Allen and Luner, 2009. Gambar 4. Struktur propilen glikol Allen and Luner, 2009. Propilen glikol memiliki fungsi sebagai pengawet, antibakteri, desinfektan, humektan, plasticizer, pelarut, stabilizer untuk vitamin dan water-miscible cosolvent. Propilen glikol stabil secara kimia bila dikombinasikan dengan etanol, gliserin, dan air, serta inkompatibilitas dengan bahan yang mengoksidasi, seperti kalium permanganat. Propilen glikol brsifat higroskopis, stabil pada suhu dingin dan teertutup rapat. Propilen glikol dapat menahan lembab, dan dapat meningkatkan kelembutan dan daya sebar dari sediaan, serta dapat melindungi sediaan gel dari kemungkinan pengeringan. Pada suhu tinggi dan di tempat terbuka cenderung mengoksidasi, menimbulkan produk seperti propionaldehida, asam laktat, asam piruvat, dan asam asetat Allen and Luner, 2009. 3. Trietanolamin Trietanolamin gambar 5 atau sering disebut TEA memiliki rumus molekul C 6 H 15 NO 3 , memiliki berat molekul sebesar 149,19. Trietanolamin berupa cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, dengan bau mirip amoniak. Trietanolamin larut dalam air, etanol, dan kloroform Allen and Luner, 2009. Gambar 5. Struktur trietanolamin TEA Allen and Luner, 2009 Trietanolamin digunakan secara luas pada formulasi sediaan topikal. Trietanolamin akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi. Trietanolamin dapat berubah menjadi warna coklat dengan paparan udara dan cahaya. Kegunaannya adalah sebagai penstabil karbopol Allen and Luner, 2009. 4. Metil paraben Metil paraben gambar 6 sering disebut dengan metil ester asam 4- hidroksibenzoat, metil p-hidroksibenzoat, dan Nipagin M, memiliki rumus molekul C 8 H 8 O 3 dengan berat molekul sebesar 152,15. Metil paraben berupa serbuk yang tidak berwarna, atau kristal putih, tidak berbau atau berbau khas lemah yang mudah larut dalam etanol atau eter, praktis tidak larut dalam minyak, dan larut dalam 400 bagian air Allen and Luner, 2009. Gambar 6. Struktur metil paraben Allen and Luner, 2009 Metil paraben digunakan secara luas sebagai bahan pengawet, antimikroba dalam kosmetik, produk makanan, dan sediaan farmasi. Golongan paraben efektif pada rentang pH yang luas dan mempunyai aktivitas antimikroba pada spektrum yang luas, meskipun paraben paling efektif melawan kapang dan jamur. Pada sediaan topikal metil paraben digunakan dengan konsentrasi antara 0,02-0,3 Allen and Luner, 2009. 5. Akuades Akuades atau dikenal dengan istilah resmi purified water air murni memiliki rumus molekul H 2 O dengan berat molekul 18,02. Akuades berupa cairan jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Penyimpanan akuades pada wadah yang tertutup rapat Depkes RI, 1995. Akuades memiliki fungsi sebagai pelarut. Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi, perlakuan menggunakan penukar ion, osmotik balik, atau proses lain yang sesuai. Air murni tidak mengandung zat tambahan lain Depkes RI, 1995.

G. Uji Sifat Fisik

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Efek Penyembuhan Luka bakar dari Ekstrak Buah Mengkudu (morinda citrifolia l.) Dalam Sediaan Gel pada Kelinci

12 88 89

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Optimasi formula sediaan gel gigi yang mengandung ekstrak daun jambu biji (psidium guajaya L) dengan Na CMC sebagai gelling agent

4 16 71

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 0 16

PENDAHULUAN FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

5 19 21

DAFTAR PUSTAKA FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 3 4

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 Dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphyloc

1 4 11

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 Dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphyloc

0 1 17

Formulasi dan uji aktivitas sediaan gel penyembuh luka terbuka insisi dari ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan CMC-Na sebagai gelling agent.

8 45 118